"lu gak masuk, lagi?"
"iya, enggak"
"kenapa? lu sakit?"
"Lus"
"Apa?"
"Kayaknya gua bakal ambil cuti buat semester ini"
"loh kenapa?!"
Absrud
satu kata yang rasanya pas untuk menggambarkan hidupku saat ini, terlalu absrud sampai tak berbentuk seperti benang kusut. Aneh rasanya ketika aku selalu bangun dipagi buta dan disuguhkan pemandangan pagi kota Jakarta tapi pagi ini aku bangun dipagi buta bukan dengan pemandangan kota Jakarta, berubah menjadi pemandangan kota Jogjakarta. Bukan lagi mobil atau motor yang kulihat mewarnai jalanan kota tetapi becak, sepeda ontel dan pemandangan kebun teh yang menenangkan jiwa.
Tanpa alasan aku membeli tiket kereta, tanpa tujuan aku pergi ke Jogja.
Gila!
Aku pikir juga kayaknya aku sudah gila, tanpa pikir panjang seenak jidat kuambil keputusan teramat mendadak dan sangat acak. Aku terus memikirkan ibu dan bapak yang pasti sedang berusaha mendapat kabar dariku.
Baru kemarin rasanya aku menikah dan punya pasangan, tapi lihatlah sekarang, aku bahkan sekarang tidak punya siapapun untuk berbagi cerita.
Keputusan aneh kembali kuambil, aku mengajukan cuti kuliah, tadi pagi ketika bangun, tiba-tiba saja aku ingin cuti kuliah tanpa alasan dan tanpa tujuan.
Aneh
Aku juga setuju dengan itu, aku juga merasa kalau diriku aneh saat ini
Aneh rasanya bisa berada di Jogja
Aneh rasanya tiba-tiba ingin cuti kuliah
Aneh banget!Tapi aku sadar, ketika semua keputusan yang kuambil, aku baru mendapatkan jawaban
Aku memang membutuhkan semua ini, keputusan aneh dan gila iniAku membutuhkannya
Setelah semua yang terjadi padaku, pada hidupku dan terutama pada hatikuAku butuh semua ini
Aku butuh pergi menjauh
Aku butuh hidup menyendiri
Bukan untuk berlari, tapi untuk mengobatiLuka yang ada ditubuh ini
Luka yang tak bisa diliat oleh mata, tapi bisa dirasakan hatiAku ingin mengakui, kalau aku sedang sakit hati dan Kota Jogja menjadi kota yang terpilih, untuk pelarianku mengobati sakit hati
Ditengah lamunan absrud yang aku tekuni saat ini, satu email kembali masuk dan menambah luka hati.
"Surat sudah di tandatangani, berkas akan segera diproses oleh pengadilan dimohon kepada penggugat Sekar Ayu untuk hadir ke pengadilan dalam perkara gugatan cerai yang diajukan"
Dan untuk kesekian kali,
Aku sakit hati.****
"Permisi bos, orang yang bos cari sudah datang, apa sudah bisa dipersilakan masuk ?"
"Gak usah, suruh dia pulang lagi"
"tapi, kenapa tiba-tiba? memangnya sudah ketemu?"
Anton kembali ingin memaki, baru kemarin rasanya atasannya ini memaki dan memaksanya untuk mencari orang yang handal dalam pencarian orang hilang, tapi sekarang dengan seenak hati dia nyuruh orang itu pulang.
Atasannya hanya menghela nafas tanpa niat untuk menatapnya.
"Saya menyerah" jawabnya.
Anton terdiam ditempatnya, menyaksikan atasannya menunduk membaca berkas dengan lamunan setelah bergumam lesu menjawab ucapannya.
