Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi siapa yang bagian urus gedung ?"
"Saya kak!"
"Konsumsi?"
"Saya kak!"
"Perlengkapan ?"
Brak!
Semua peserta rapat itu melihat kearah pintu yang tiba-tiba dibikay terburu, Sekar berdiri diambang pintu. Dia sukses menjadi tontonan karena terlambat rapat.
"Mau ngapain ?" Tanya Pria tinggi yang duduk di bangku paling tengah
"Maaf kak saya telat, saya panitia yang ditunjuk pak Bimo" Sekar menjawab dengan gugup
Pria itu menunduk sejenak lalu kembali menatap Sekar "Telat ?" Tanyanya penuh sindiran dengan senyum tipis mengejek.
Sekar hanya mengangguk lalu menunduk, takut bercampur malu melihat tatapan orang sekelilingnya.
"Siapa nama kamu ?" Tanyanya lagi.
"Sekar Ayu, kak"
Pria itupun mengangguk angkuh "Saya Erlangga, ketua panitia Acara ini" jawabnya dan membuat Sekar mengangguk kaku, sejujurnya dia gak pengen tau sama nama cowok ini.
"Yasudah, silakan duduk" diapun duduk dibangku paling belakang, semua tampak kembali normal "Saya lanjutkan, siapa yang jadi tim perlengkapan ?"
Dan Sekarpun menunjuk tangan "Saya, kak" ujarnya.
Baru juga duduk, kenapa bisa pas banget sih!
"Sudah buat daftar kira-kira apa saja yang akan dibutuhkan ? Setahu saya ini sudah di bicarakan sebelumnya di grup panitia, jadi pasti kamu sudah buat, kan?" Erlangga kembali bertanya membuat Sekar buru-buru membuka buku catatannya yang diambil di dalam tasnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekar dengan percaya diri mulai menjelaskan daftar mentah yang sudah dia buat untuk perlengkapan apa saja yang dibutuhkan untuk acara ini, hampir setengah jam dia menjelaskan detail per detail barang yang dia tuliskan, karena Erlangga terus bertanya ini dan itu, bahkan untuk hal yang menurut Sekar tidak penting