Jarum jam berada tepat di angka 12 siang. Mata kuliah jam kedua baru saja berakhir dan sebentar lagi adzan dzuhur berkumandang.
Sekar bisa bernafas lega sekarang, setelah dosen yang mengajar berjalan keluar dari kelasnya. Hampir satu jam lamanya dia mendengar dosen bahasa Indonesia itu berbicara panjang lebar. Ada beberapa omongannya yang dia mengerti, ada juga yang tidak dia mengerti. Suara dosen itu bagaikan lagu pengantar tidur untuk Sekar, sepanjang pelajaran dia mati-matian menahan kantuknya dan nasib baik dia tidak tertidur saat dosen itu menjelaskan.
"Sekar! Temenin gua yuk ke Ruang Dosen, mau gak ?"
Sekar menatap Lusi yang berdiri di depannya, tangan kanannya membawa map berwarna biru.
"Mau ngapain ke ruang dosen ?"
"Gue disuruh nganter absen kelas kesana. Yuk temenin yuk!"
Lusi menggoyang-goyang lengannya dengan wajah memohon. Sekar memasang wajah super malas dan mengangguk.
Lusi memang selalu ribet
"Bentar"
Tangan sekar mulai merogoh kedalam tas merah jambu miliknya, mencari sesuatu dan mengambilnya. "Ayo!" Ujarnya setelah menemukan ponselnya.
"Yes! Yuk Yukkkkk"
Lusi dan Sekar berjalan keluar kelas melewati lorong-lorong kampus yang tampak ramai. Banyak mahasiswa yang berlalu lalang, ada juga yang duduk didepan kelas menunggu kelas didalamnya keluar, ada juga yang asik membaca buku, mengerjakan tugas atau sekedar mengorol saja.
Langkahnya terus berlanjut menuruni anak tangga dari lantai empat kelasnya ke lantai dua dimana ruang dosen berada.
"Kar, gua takut nih"
Lusi memasang wajah takut tak berani masuk begitu mereka sampai tepat didepan ruangan bertuliskan Ruang Dosen dari luar sini kami bisa melihat kedalam ruangan itu ada banyak para dosen dan beberapa Rektor yang sedang berkumpul dan bercengkrama
Maklum saja, sekarangkan sudah masuk Jam makan siang, waktunya istirahat bagi para dosen dan mahasiswa. Biasanya ruangan itu tidak terlalu ramai kalau jam perkuliahan.
"Udah gapapa, masuk aja dulu" saran Sekar. "Masa mau disini terus sih sampe pulang" sambungnya.
"Lu duluan deh yang masuk. Entar gua ngikut deh"
"Enak aja! Gak mau. Udah Lu masuk sana"
"Yailah pelit banget lu sama temen, Yaudah deh bareng-bareng masuknya"
"Ihhh...eh eh!"
Tangan Sekar ditarik paksa oleh Lusi, memaksanya untuk ikut masuk kedalam ruang dosen itu, tangan Lusi terlihat beberapa kali mengetuk sebelum masuk kedalam.
"Ada apa ?"
Dosen Cantik dengan ramah langsung bertanya maksud kedatangan mereka.
"Permisi, Saya mau nganterin presensi Bu"
"Oh iya, yaudah taruh aja disalah satu kabinet Rak map disana" Dosen perempuan itu menunjuk salah satu lemari yang berisi tumpukkan map dengan nama-nama kelas.
Lusi mengangguk dan menuruti ucapan dosen perempuan itu, dia tampak membaca satu persatu keterangan pada tulisan beberapa map didalam lemari mengenai informasi kelas, agar dia tidak salah menaruh map nya.
Sekar menunggu dengan gugup, berada di dalam ruangan yang isinya dosen semua membuat Sekar canggung dan deg degkan.
"Duduk aja mbak"
Sekar tersenyum sipul kearah dosen pria yang menyuruhnya duduk, dengan sangat hati-hati, perlahan Sekar duduk dikursi yang telah diberikan untuknya.
Sekar menundukkan kepalanya, melihat kearah Lusi, lalu menunduk lagi, perasaannya mulai risih ketika melihat pandangan dosen muda yang ada disebelahnya, pandangannya seperti pandangan intimidasi, membuat Sekar tak nyaman dan tak berani membalas tatapannya.