Pulang!

12 0 0
                                    

"Kenapa gak nginep aja Nak, memang gak capek nyetir mobil terus?"

Ibu mertuanya itu kembali memberikan tawaran untuknya menginap sehari disini, tapi dia benar-benar tidak bisa karena besok dia sudah harus kembali bekerja, dan sejujurnya dia agak kurang nyaman kalau terus-terusan melihat Adrian, dia paham kalau itu saudara dari istrinya tapi tetap saya dia tidak nyaman.

"Enggak usah mah, lain kali aja mungkin" Javas menolak dengan cara yang sangat halus.

"Yaudah kalau begitu" jawabnya.

Javas berdiri dari duduknya diikuti dengan Sekar dan mulai berpamitan dengan ibu Sekar, Bude Ningsih dan Adrian.

"Hati-hati ya cah bagus" Bude Ningsih berujar yang membuat Javas tersenyum.

Bude Ningsih tampak sangat gembira sejak kedatangannya tadi, dia yang paling sering bertanya ini dan itu pada Javas, sepertinya Bude Ningsih benar-benar menyukai Javas.

"Kami pamit, Assalamualaikum"

"Assalamualaikum"

Ujar Javas dan Sekar yang kini tengah keluar dari rumah lalu menaiki mobil milik Javas.

Kenapa feeling jadi gak enak gini ya ?

Sekar duduk diam disamping Javas yang mengemudi, mobil itu mulai berjalan meninggalkan rumah Sekar.

Sebenarnya dia masih ingin menginap di rumah orang tuanya, tapi entah kenapa Javas tidak mau, sedaritadi dia melihat gelagat Javas, pria itu tampak tidak senang berada di rumahnya.

"Kamu dekat banget sama Adrian ?"

Javas bertanya setelah beberapa menit mereka tidak bersuara.

"Iya, dari kecil aku main sama dia, soalnya umur kita gak beda jauh"

Sekar menjawab dengan begitu percaya diri, rasa-rasanya dia ingin membuat Javas nyaman karena sedaritadi Javas tampak tidak mood melakukan apapun.

"Deket banget ya, sampai kamu bolehin masuk kedalam kamar kamu"

Deg. Penuh dengan sindiran, perkataan Javas dingin di telinganya memunculkan perasaan tidak nyaman ketika dia mendengarnya.

Ini pasti karena kemarin dia menutup panggilan Javas begitu saja karena ada Adrian yang ingin bertanya apa-apa saja yang harus dia bawa untuk pendaftaran.

"Bukan gitu mas, kemarin itu dia mau nanya ke aku berkas apa aja yang perlu dibawa untuk pendaftaran" dia mencoba untuk menjelaskan, tapi tampaknya Javas tidak puas dengan jawabannya.

"Terus kamu bolehin dia masuk ke kamar kamu ?" Javas kembali bertanya dengan sarkas.

Jadi disini masalahnya Lo bawa masuk cowok ke kamar lo, Sekar! Ya tapi itukan cuma sebentar, setelah selesai Adrian langsung keluar kok.

"Mas, jangan salah paham"

That's it. Dia sudah mulai malas kalau Javas mulai mengintrogasi dia ini dan itu.

"Gimana gak salah paham, kamu bikin saya mikir begitu"

"Yaudah aku minta maaf, aku udah jelasin kan"

Ngalah sepertinya pilihan yang tepat, anggap saja dia salah kali ini, dia benar-benar males untuk beradu argument.

Keduanya kembali diam, selama satu jam mereka di dalam mobil tapi tidak satupun yang bersuara, hingga akhirnya mereka sampai di parkiran apartemen mereka.

Keduanya turun dala diam, Javas membuka bagasi mobilnya dan mengeluarkan kopernya yang berat, Sekar mencoba membantu Javas yang kesusahan.

"Biar saya aja" ujar Javas dingin tanpa menatapnya.

Lost On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang