Bagian 17 : Apakah kamu yakin bila kekasihmu hanya mencintaimu? bisakah kamu membuat dia berkomitmen padamu bahwa hanya kamu yang dicintainya? Yakinkah kamu bila dia tidak bisa hidup tanpamu?
Prolog part 17
"Lo berdua tenang aja gue bakal bikin si Ari dan Citra jauh kita pasti bisa bikin mereka pisah ya walaupun ini akan semakin susah ?"
"Gue gak mau tau lo udah kita bayar mahal! lo udah mutusin bakal jadi pengikut gue apapun alasannya jadi kerjain tugas lo dengan benar!"
"Awas kalo gagal! gak segan segan gue akan bikin hidup lu susah!"
Tiga cewek itupun pergi berpencar meninggalkan kawasan sekolah itu. Dua diantara mereka adalah orang yang Ari cari sementara satunya lagi adalah orang yang sudah lama tidak sekalipun mengusiknya.
Prolog part 17 end
Citra tak berhenti memakan kacang sukro pemberian Farel. Diam diam saat bel pulang berbunyi dan Citra keluar dari kelasnya lebih dulu dari Ari, Farel memberikannya kacang dengan coklat. Sesampainya di rumah, Citra langsung memakan kacang itu. Ari yang memperhatikan itu merebut kacang sukro milik Citra yang langsung dibalas tatapan tajam oleh Citra.
"Kacang aku kok diambil!? balikin gak!"
"Kamu asyik banget makan kacang sampe aku dicuekin! udah nyuekin gak bagi bagi lagi" Ari cemberut sambil ikut memakan kacang Citra.
"Ya kalo mau minta bilang baik baik dong! gak usah ngerebut segala!" Citra merebut kembali kacangnya dan kembali ngemil.
"Kacang beli dimana? perasaan di kantin sekolah ogak ada yang jual kacang jumbo"
"Kacang dari farel"
Ari melotot tajam dan langsung menarik kacang dari tangan Citra lantas membuangnya hingga kacang kacang itu berceceran dilantai.
"Ari! kok dibuang sih?!"
"Aku paling benci kamu makan sesuatu pemberian cowok lain! apalagi ama farel! kamu nakal banget gak ada kapok kapoknya ya buat ulah terus!"
"Kamu aneh banget sih! aku cuma makan kacang dari dia masa ga boleh! bisa ga sih kurang kurangin posesifnya?! kalo gini terus aku gak bisa bernapas lega! masa apa apa kamu larang, apa apa laporan ama kamu! aku bukan mainan Ri!"
"Oh udah berani teriak teriak ama aku?! berani kamu teriakin aku?! iya?! mau aku hukum kamu!"
"Aku lama lama capek Ri apa apa kamu larang selama ini aku udah banyak nurut sama kamu tapi selalu aja kamu bilang aku pembangkang dan susah diatur! aku selalu iya saat kamu suruh apapun apa masih kurang?!" Citra berteriak
"Kurangajar banget kamu!! kaya gitu kamu bilang diri kamu penurut!!"
Plaak! Ari menampar pipi Citra keras keras hingga Citra kesakitan dan air matanya mulai mengalir. Bekas tamparan Ari sangat menyakitkan hingga wajah Citra sangat kentara dengan bekas tamparan itu. Seumur hidupnya, belum pernah Ari main tangan dengan Citra apalagi sampe nampar. Semarah marahnya Ari, Ari tidak pernah berlaku kasar pada Citra.
Tanpa merasa bersalah, Ari langsung menarik tangan Citra kasar dan membawanya kedapur. Di dapur, Ari mengambil pisau kecil untuk potong buah dan memperlihatkannya pada Citra. Citra menggeleng keras. Citra tahu apa yang akan diperbuat Ari padanya. Pelan pelan, Ari menggoreskan pisau itu ke pipi Citra dan memunculkan darah mengalir dari wajah Citra. Citra semakin menangis meraung raung. Geram karna tangisan Citra, Ari menampar lagi wajah Citra.
"Bisa diem gak?! bisa gak usah nangis?! berisik tau gak!? aku udah cape ngomong pake mulut kayaknya kalo dikasarin kamu baru nurut! sekarang menghadap belakang kamu!"
![](https://img.wattpad.com/cover/234380479-288-k86907.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Change [Complete]
RomanceJudul Awal - Possessive Boy(friend) ⚠️WARNING⚠️ Menyebabkan darah tinggi, emosi yang naik jika merasa mual, tidak dianjurkan untuk membacanya! Jika merasa migrain, silahkan tanggung sendiri😜 Citra Dan Ari bersahabat sejak kecil. Ketika kedua...