28. Farel's secret

207 11 2
                                    

Biasakan memberi vote dan komen ya. belajar menghargai authornya, thanks 😊
Ini part puaanjang banget semoga gak bosen

Bagian 28 :Siapa yang sesungguhnya punya kuasa lebih kuat?

flashback on

16 years ago

Citra kecil yang saat itu masih berusia 3 tahun menangis sesenggukan karena ice cream miliknya direbut oleh anak laki laki seusianya. Tak lama seorang anak laki laki yang yang terlihat jauh lebih tua darinya menghampiri Citra. Melihat kedatangan laki laki tersebut tangis Citra semakin meledak. Citra kecil lantas berlari dan langsung memeluk bocah laki laki berusia 10 tahun tersebut.

"Kak Ale huaaaa kak Ale tolong Cita huaaa" Tangis Citra.

"Hey baby kakak baru aja pulang kamu kenapa nangis?" Bocah laki laki yang dipanggil Ale itu pun mengusap air mata adiknya.

"Ice cream aku kak diambil ama anak tetangga sebelah.. hiks..hiks.. padahal hali ini mama balu bisa beliin aku kalna kemalen gak ada uang"

"Oalah yaudah ayo kak Ale beliin ice cream lagi yuk" ajak bocah laki laki itu yang tak lain adalah Farel Gifaro Aditama.

"Benelan? tapi kakak kan balu pulang sekolah pasti uang jajannya udah habis kan" Citra kecil pun kembali cemberut.

Farel tersenyum dengan gemas ia pun mencium gemas pipi gembul adik kesayangannya.

"Bener kok kamu tenang aja kakak masih ada sisa uang jajan buat kamu beli ice cream"

Citra pun segera meloncat girang melihat hal itu, Farel menggendong adik kesayangannya dan berjalan riang ke sebuah minimarket yang tak jauh dari rumahnya. Setelah selesai membelikan ice cream coklat untuk adiknya itu, Farel mengajak Citra pulang kembali.

Sesampainya di rumah, Farel heran melihat rumahnya ada tamu yang tak dikenalnya. Farel pun masuk bersama Citra dan langsung disambut oleh kedua orangtuanya.

"Farel kenalkan ini om Herman dan istrinya tante Gisel mereka adalah om dan tante kamu" Ucap Doni selaku ayah Farel dan Citra.

Farel pun ragu ragu memberi salam pada om dan tantenya yang belum pernah dilihatnya. Jika diperhatikan om dan tantenya ini sepertinya orang kaya terbukti dengan pakaian mewah yang mereka kenakan dan juga mobil mewah yang terparkir didepan rumahnya. Selama ini Farel tak pernah tau bila ada saudaranya yang termasuk orang mampu.

"Farel, kamu mau gak sementara tinggal sama om Herman dan tante Gisel? Di rumahnya enak loh nanti kamu diajak jalan jalan terus, dan nanti kamu akan sekolah ditempat yang elite. Mau kan?" Ucap Rina selaku ibu Farel.

Farel terdiam sejenak. Jelas dirinya tidak ingin ikut pada om dan tantenya. Farel nyaman sekolah disini, tinggal bersama orang tuanya dan adiknya. Meski mereka orang susah tapi Farel nyaman.

"Kenapa aku harus ikut om? aku nyaman tinggal disini bareng ibu ayahku dan adikku." Ucap Farel menatap nanar Om Herman.

"Farel sayang.. ini demi kamu nak kami ingin kamu jadi orang sukses yang bisa mengangkat derajat orang tuamu. Maafkan kami ya kami harus bawa kamu ikut dengan Om karena niat Om baik. Om ingin membantu orang tuamu. Kalo kamu ikut dengan kami, kami pastikan kamu tidak akan kekurangan apapun. Apapun akan dilakukan kami agar kamu berhasil." Ujar Om Herman panjang lebar.

"Farel nggak mau! Farel mau tetap disini! jangan ajak Farel ninggalin ibu, ayah dan adik Farel! Farel sayang mereka! Farel gak mau ikut Om!" Farel berteriak kencang dan langsung berjalan ke kamarnya sambil mengajak Citra kecil yang tak tahu apa apa.

Never Change [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang