Bagian 29 : Love is a Blind. Saat dirimu sudah menyetujui bila cinta itu buta, maka segalanya tentang dia akan terlihat indah dan baik meskipun itu hal yang mengerikan.
Citra menguap lebar sambil mengucek matanya. Tak terasa ini sudah pukul 10 pagi. Buru buru Citra mandi dan merapihkan diri. Setelah selesai mandi, Citra keluar dari kamar dan berjalan kearah meja makan. Disana sudah ada beberapa makanan yang sudah tersaji dimeja makan. Dilihatnya Farel yang tengah asyik membuat kopi dengan mesin pembuat kopinya.
"Citra, hape kamu mana?" tanya Farel.
"Buat apa?"
"Mana? kakak pinjem!"
Citra pun memberikan ponselnya pada Farel. Farel pun mengotak atik ponsel Citra dan kemudian mengembalikannya lagi.
"Semua yang berkaitan sama Ari udah kakak hapus jadi kamu gak akan bisa telpon Ari lagi. Mulai sekarang jauhin Ari!" ucap Farel tegas.
"Kok gitu?! kakak jangan seenaknya deh!" keluh Citra.
"Kenapa?! setelah apa yang dia perbuat ke kamu dan kamu masih peduliin dia!? jangan gila deh! Kakak gak mau terjadi sesuatu yang membahayakan kalo kamu deket sama Ari! Fokus aja sama tujuan kamu kuliah di Shanghai!"
"Kalo aku ke Shanghai trus kakak?"
"Ya kak Ale ikutlah! sekalian mau ngurus cabang perusahaan di Shanghai sana jangan kamu kira kak Ale biarin kamu sendirian disana"
Ya setelah pertemuannya dengan Farel di rumah Ari kemarin, Sikap Farel berubah jadi tambah dewasa. Sejujurnya Citra masih agak canggung karena biasanya obrolannya dengan Farel santai tetapi setelah Citra sadar bahwa Farel adalah kakaknya Citra mengubah bahasanya menjadi lebih sopan.
"Kak makasih ya udah nyelametin aku"
"Gak usah makasih itu udah kewajiban kakak. Abis ini kakak mau ke kantor bentar kamu sendirian dimansion gapapa kan?"
"Yah malas banget mesti sendirian disini"
"Kan ada bi inah sama bi wati temenin kamu nanti kalo butuh apa panggil mereka aja"
"Farel" panggil Citra iseng.
"Dih songong kan kamu"
"Hahaha lucu aja ternyata kamu sekaya ini sampe punya mansion sendiri dan yang gak aku duga juga kamu nyamar jadi anak SMA lagi"
"Tapi masih pantes kan jadi anak SMA?"
"Idih apaan sih kak narsis aja"
"Yaudah terus kamu mau ikut aku ke kantor?"
"Mau dong sekalian mau lihat lihat"
"Yaudah gih sana siap siap kakak tunggu disini"
"Oke kak"
Tak butuh waktu lama dan Citra pun siap untuk ikut kakaknya. Saat hendak mengeluarkan mobil dari parkiran, Citra dikejutkan dengan kehadiran Ari yang tampak lusuh dan acak acakan. Ari masih memakai baju yang lain sedangkan rambutnya terlihat acak acakan. Farel yang melihat hal itu, menjadi geram lantas menarik Citra untuk bersembunyi dibelakangnya. Lagi air mata Citra keluar saat melihat Ari.
"Mau apa Lo kesini? tau darimana tempat ini?!" tanya Farel tajam.
"Rel gue kesini mau ketemu Citra Rel.. pliss ijinin gue ketemu Citra sebentar" Ucap Ari lemas.
"Gak akan! gue gak akan ijinin Lo nemuin Citra lagi! hubungan kalian selesai disini!! minggir Lo gue gaada urusan ama Lo!" Dengan kasar Farel mendorong tubuh Ari keras.
"Gue mohon Rel.. sebentar aja.."
"Gak! Citra masuk kemobil sekarang!!"
Sebenarnya Citra tak ingin masuk ke mobil. Citra akui dirinya sangat merindukan Ari. Sebrengseknya Ari, cinta dan rasa sayang Citra jauh lebih besar dari kebenciannya terhadap Ari. Sejahatnya Ari terhadap Citra, Citra sangat mencintai Ari. Farel makin geram melihat Citra tak kunjung masuk ke mobil dan malah menatap Ari sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Change [Complete]
RomanceJudul Awal - Possessive Boy(friend) ⚠️WARNING⚠️ Menyebabkan darah tinggi, emosi yang naik jika merasa mual, tidak dianjurkan untuk membacanya! Jika merasa migrain, silahkan tanggung sendiri😜 Citra Dan Ari bersahabat sejak kecil. Ketika kedua...