26. Pria yang tidak bisa berkomitmen

239 9 3
                                    

Bagian 26 : Memutuskan Hubungan walau tanpa status itu apa sih artinya?

Tak terasa, Ujian Nasional telah berakhir. Hari ini adalah hari terakhir ujian dan sekarang ujian baru saja berakhir. Sontak semua siswa kelas 12 berhamburan keluar dari ruang ujiannya dan bersorak gembira karena mereka terbebas dengan segala beban selama kelas 12. Begitupula dengan Ari, Citra serta teman teman Ari yang lainnya. Untuk menyegarkan pikiran dari penatnya ujian, Ari mengajak Citra makan di restoran dekat sekolah.

Sesampainya di restoran, Ari dan Citra memesan makanannya dan berbincang menunggu pesanan mereka tiba. Tak sengaja Citra melihat Elena di restoran tersebut begitu juga dengan Ari. Sontak wajah Ari berubah tegang tanpa disadari Citra. Saat berpapasan, Ari dan Elena tidak saling menyapa atau menatap meskipun keduanya melihat satu sama lain.

"Ri lo tumben gak nyapa kak El? barusan kan lewatin kita" ucap Citra.

"Ah itu aku udah gak ada apa apa lagi sama dia Cit aku mau fokus ngejar kamu aja" ucap Ari berbohong. Citra menatap Ari penuh curiga bagaimana tidak seorang Ari mencoba fokus buat satu cewek itu sangat tidak mungkin.

"Oh ya? kok gue ga yakin?"

"Kamu percaya aja sama aku ya kali ini aku betul betul serius sama kamu. aku gak mau ngulang kesalahan yang sama lagi" Ari menggenggam tangan Citra sambil menatap Citra seolah meyakinkan itu semua.

Kini makanan pesanan mereka tiba. Citra dan Ari mulai menyantap makanannya masing masing. Sesekali Ari mengusap bersih sisa nasi yang belepotan disekitar bibir Citra membuat Citra jadi gugup.

Ari tersenyum manis "Kamu masih kaya bocah ya makannya"

"Yaudah sih tinggal bilang aja kalo gue belepotan malah modus ngusap ngusap"

"Bodo suka suka aku wlee" Ari menjulurkan lidahnya meledek Citra.

"Tapi Ri kok tadi gue perhatiin si kak El kayak masih suka elo tau ga? lo sadar ga tatapannya tadi tuh?" Ari mengumpat kesal saat Citra kembali membahas Elena.

"Masa sih? aku gak nyadar tuh tapi biarin lah lagian aku udah gak ada hubungan apa apa kok. Aku sama dia udah lost contact dan baru hari ini lagi ketemu dia" ungkap Ari yang langsung dipercaya oleh Citra.

"Udah kelar nih makannya mau pulang ah gue" Citra dan Ari segera pulang ke rumah setelah selesai makan.

Sesampainya di rumah, Ari tak sengaja menemukan buku harian milik Citra. Iseng Ari membacanya hingga matanya membelalak karena melihat tulisan yang mengatakan bila Citra akan pergi kuliah di Shanghai karena memperoleh beasiswa. Lebih geram lagi saat Ari tau bahwa Citra kuliah diluar negri dengan Farel. Dengan perasaan kalut, Ari menarik tangan Citra keras kehadapannya.

Ari melempar buku harian milik Citra kearah Citra. Citra tentu saja terkejut apalagi menyaksikan Ari yang terlihat sangat marah.

"Kenapa gak bilang ke aku kalo kamu mau kuliah di luar negri?!" tanya Ari dingin.

"Maaf Ri aku belum sem-"

"Belum sempat bilang?! MAU SAMPE KAPAN KAMU NYEMBUNYIIN INI SEMUA DARI AKU HAH!? KAMU SENENG KAN BISA TINGGALIN AKU IYAKAN!?!" Tanpa diduga Ari langsung meledak dan memberantakin semua barang sambil teriak teriak.

"Ri maaf kalo gue belum bilang tapi gue bakalan bilang kok sama lo cuma waktunya belum tepat" ucap Citra pelan dengan menunduk. Tangan Citra bahkan sampai mencengkeram erat kaos Ari saking takutnya ia melihat Ari marah.

Never Change [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang