Be careful this part so long😀 jangan bosen ya
Bagian 35 : "Semenjak ada Lo, semua kacau!" -Someone-
Malam harinya, Ari dan Citra hanya menonton televisi tanpa berbicara sepatah katapun. Citra yang bete tak ada kegiatan hanya memerhatikan Ari yang tengah sibuk mengetik dilaptopnya. Karena bingung mau ngapain, Citra yang tengah tiduran diatas sofa mendekati Ari yang tengah sibuk mengetik dibawah sofa. Citra pun memeluk leher Ari dari belakang.
Citra mengernyit heran saat aksinya tersebut tak menimbulkan reaksi dari Ari. Biasanya Ari akan antusias langsung memeluknya balik atau menciuminya. Mungkinkah Ari masih marah atas kejadian tadi?
"Ri kok diem aja sih?" Tanya Citra dengan berbicara didekat telinga Ari.
Hembusan nafas Citra yang Ari rasakan dekat telinganya membuat Ari meremang kegelian. Sungguh bila dilanjutkan, tugas Ari tidak akan selesai. Tetapi Ari mencoba cuek tak mempedulikan aksi Citra.
"Jangan ganggu aku lagi kerjain tugas kampus" Tegur Ari dengan nada datar.
"Ih tapi jangan cuekin aku dong" Rengek Citra.
"Karena siapa aku cuekin kamu? Makanya kalo dibilangin tuh nurut!" Ketus Ari. Citra cemberut mendengar ucapan ketus Ari.
"Ya maafinlah kamu ngambek jangan lama lama napa! Udah akunya bete gak boleh keluar apart, kamu malah nyuekin aku!" Ujar Citra mengungkapkan kekesalannya.
"Salah sendiri ini salah kamu!" Ucap Ari.
Tak tahan dicueki Ari lama, Citra mendusel nduselkan wajahnya ke ceruk leher Ari dan menghirup aroma wangi tubuh Ari yang selalu Citra sukai. Tangan Citra bahkan memeluk Ari lebih erat lagi seolah tak mau kehilangan Ari. Semenyebalkannya Ari, rasa sayangnya pada Ari masih jauh lebih besar. Tentu sangat berat rasanya bila jauh dan dicuekin Ari.
Sementara Ari masih kokoh pada pendiriannya untuk mendiamkan Citra malam ini. Namun lama kelamaan pertahanan Ari runtuh karena mendengar isakan tangis kecil Citra. Gadisnya tengah menangis. Pujaan hatinya tengah sedih lantaran keegoisan Ari. Maka Ari pun berbalik menghadap Citra dan beranjak duduk diatas sofa lantas mengusap air mata Citra.
"Hey kok malah nangis? Udah dong gak usah nangis masa gitu aja nangis" Ucap Ari sambil mengusap lembut wajah Citra.
"Habisnya kamu nyuekin aku.. aku kan gak suka Ri"
"Aku banyak tugas Cit, bukannya mau nyuekin kamu, ini besok harus dikumpul kamu ngertiin ya?"
"Ri, aku bosen" Melihat wajah Citra yang suntuk dan murung, sepertinya Ari paham apa yang membuat Citra bosen. Ari juga sadar sikapnya terlalu keras pada Citra.
"Kamu mau ketemu Farel?" Tanya Ari yang langsung mendapat respon cepat dari Citra.
Melihat Citra hanya membisu tanpa ada jawaban, Ari tersenyum singkat. Kini Citra semakin berada dibawah kendalinya. Dan Ari sangat menyukainya.
"Kamu boleh ketemu sama Farel asal kamu tetep tinggal ama aku." Ucap Ari.
"Serius? Ntar kamu marah lagi sama aku"
"Gapapa aku kasih kamu izin buat ketemu ama Farel besok aku antarin kamu buat nemuin Farel di cafe deket apart kamu. Telpon Farel sekarang juga boleh kok. Tapi inget kamu harus tau batasannya" Pesan Ari.
Tak mampu menahan kegembiraannya, Citra pun memeluk Ari erat hingga Ari merasa sesak saking eratnya pelukan Citra.
🌸🌸🌸
Keesokan harinya, Mansion Farel
Farel menatap serius wajah Jihan yang kini tengah tidur di kamar pribadinya. Kemarin, Farel sengaja membawa Jihan pulang dari Rumah Sakit untuk dirawat saja di mansion miliknya oleh dokter pribadinya. Setelah tragedi Jihan tertembak oleh Ari, Jihan hingga kini belum sadarkan diri. Saat ini Farel berdoa agar Jihan segera sadar dan sehat kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/234380479-288-k86907.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Change [Complete]
RomanceJudul Awal - Possessive Boy(friend) ⚠️WARNING⚠️ Menyebabkan darah tinggi, emosi yang naik jika merasa mual, tidak dianjurkan untuk membacanya! Jika merasa migrain, silahkan tanggung sendiri😜 Citra Dan Ari bersahabat sejak kecil. Ketika kedua...