37. Meyakinkan Perasaan

128 9 5
                                    


⚠️Part ini mengandung adegan 18+ tidak dianjurkan untuk yang dibawah umur membaca! Jika tidak berkenan diharap tidak membacanya. Trims😉

Bagian 37 : "Sudah sejauh ini apa lagi yang perlu diyakinkan?" -Ari's Mind-

Akhirnya Ari tiba di kampus untuk menjemput Citra pulang tepat waktu. Niatnya untuk menjemput Citra lebih awal gagal karena urusan yang mendesak. Terlihat Citra sedang berjalan keluar kampus bersama dengan teman ceweknya entah siapa. Ari melambaikan tangannya menyapa Citra yang menatap kearahnya. Citra pun berjalan cepat kearah Ari dan memeluk Ari erat lantas masuk ke mobil.

"Aku kira kamu bakal jemput lebih awal Ri mengingat kamu over posesif takut aku interaksi ama cowok lain." Ucap Citra sembari memasang seatbelt.

"Maaf ya sayang aku tadi ada urusan mendesak jadinya aku selesaiin urusan itu dulu."

"Oh begitu pantesan aku gak ada nerima pesan dari kamu biasanya kan kamu chat aku kalo udah mau jemput atau nganter aku kemana." Citra menganggukkan kepalanya pelan.

"Yaudah ini mau langsung pulang atau makan dulu?" Tanya Citra.

"Emm pulang aja deh" Jawab Ari menggoda. Ia tau bila Citra ingin makan diluar sebenarnya.

"Gak mau mampir dulu gitu di restoran atau di pedagang kaki lima?"

"Nggak tuh"

"Oh yaudah terserah kamu" Ucap Citra datar. Ari tertawa melihat Citra yang bete. Rasanya gemas sekali melihat Citra ngambek ingin sekali Ari kurung Citra hanya untuknya.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Ari.

"Udah makan di rumah aja" Ketus Citra.

"Serius nih aku tanya. Mau makan apa dan dimana? Sebelum aku berubah pikiran"

"Mau makan ayam Richeese pokoknya"

Ari pun segera melajukan mobilnya ke tempat yang dituju. Setibanya disana, Ari segera memesan makanan mereka. Tak butuh waktu lama, pesanan mereka pun tiba dan Citra segera makan dengan lahap. Melihat Citra yang makan lahap seperti ini, Ari gemas sekali. Udah berapa kali ya Ia jatuh cinta dengan gadis yang dulu setia menjadi sahabatnya ini? Sampai sekarang Ari masih tak menyangka bila dirinya bisa menjalin sebuah hubungan dengan Citra.

"Ari gak makan? Kok bengong?" Tanya Citra yang menghentikan lamunan Ari.

"Eh makan kok ini. Aku liatin kamu jadinya kenyang duluan" Jawab Ari.

"Bisa aja kamu udah ah makan dulu jangan bercanda"

Keduanya pun makan dengan lahap sambil sesekali tertawa dan melempar senyum. Terkadang Citra merasa dirinya itu aneh dan bodoh. Sudah sering disakiti oleh Ari namun Citra tetap bertahan dengan Ari. Rasanya Citra merasa bila Ia semakin mencintai pria posesif dihadapannya ini. Berulang kali juga Citra dengan mudah memaafkan Ari.

'Aku terlalu cinta sama kamu Ri sampe aku gak bisa melepas kamu. Aku harap kamu benar-benar berubah' Batin Citra.

Setelah selesai makan, Ari dan Citra segera pulang ke apartemennya. Sebenarnya Citra ingin jalan-jalan namun sepertinya hari ini bukan hati yang pas mengingat Ari sekarang sudah berbeda posisinya. Rasanya Citra ingin bertemu Farel namun Ari melarangnya bertemu Farel tanpa seizinnya. Bagaimana mau izin bila tiap kali dibahas atau disebut nama Farel, Ari langsung menghukumnya.

Dalam perjalanan Ari dan Citra hanya diam tanpa bicara apapun. Citra yang berkutat dengan kerinduannya pada Farel sementara Ari melamun entah apa yang dipikirannya. Setibanya di Apartemen, Ari mengurung Citra hanya didalam kamar berdua dengannya.

Never Change [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang