25. Menjadi manja

273 13 4
                                    

Bagian 25 : mencintai dia dengan sangat tapi juga gak mau munafik kalo gue juga masih terangsang liat cewe sexy siapapun dia.

Sepulang dari sekolahnya, Citra dihantui pikiran tentang semua biaya perpisahannya yang belum lunas. Citra merasa kepalanya berasap jika sudah memikirkannya. Hingga sekarang Citra belum juga dapat pekerjaan sementara uangnya terus berkurang walau Citra sudah berhemat. Sebenarnya Farel juga pernah menawari bantuan padanya tetapi Citra menolak. Citra jelas tidak ingin merepotkan Farel. Sekarang saat Citra sudah tiba didepan kontrakannya dengan Ari yang terus menggandeng dirinya.

Saat Citra hendak ke kamar mandi untuk ganti pakaian, Ari menarik tangannya ke kasur Citra mengajaknya tiduran. Citra yang terkejut tak mampu menghindar karena Ari sudah terlanjur mengunci pergerakannya dengan memeluk erat dirinya. Ari memeluk Citra dengan menyembuyikan wajahnya pada dada Citra. Sontak Citra jadi semakin berdebar dengan posisi ini. Pelukan Ari sangat erat membuat Citra tak bisa melepaskan diri.

"Elus elus pala aku Cit aku mau tidur ngantuk banget" Ucap Ari dengan suara seraknya membuat Citra semakin panas dingin. Suaranya saja sudah membuat Citra menghangat.

"Ya tidur aja Ri kalo emang udah ngantuk kok jadi manja sih lo"

"Aku gabisa tidur kalo gak kamu elus elus Cit, ayo Cit elus elus aku!" Ari mengerucutkan bibirnya yang membuat Citra merasa kehabisan napas. Damn! kenapa dia imut banget?.

Ragu ragu Citra mulai mengelus elus rambut hitam lebat Ari dengan lembut membuat Ari semakin mendekatkan dirinya pada Citra. Tiba tiba Ari mendongakkan wajahnya dan menatap Citra dalam.

"Kenapa kok liatin gue segitunya?" tanya Citra.

"Cium aku dulu! baru aku bisa tidur" pinta Ari.

"Hah? yang bener aja lo!? ngelunjak nih bocah udah gue kelonin malah aneh!" omel Citra.

"Ayo cium dulu tapi disini ciumnya!" Ari menunjuk bibirnya.

"Ari lo lupa kita apa? lo tuh cuma temen gue sekarang"

"Masa bodo aku dengan status kita yang aku mau cuma kamu cium aku! Cium dulu atau aku bakal minta lebih dan aku pastiin kamu gak bisa nolak!" ancam Ari. Dengan cepat Citra mengecup kilat bibir Ari dan membuat Ari tersenyum lebar kembali menyembunyikan wajahnya didada Citra.

"Kenapa berhenti elus elusnya? ayo lanjut aku kan belum bisa tidur"

Lalu Citra kembali melanjutkan kegiatannya mengelus rambut Ari. Beberapa menit kemudian, Ari sudah nyenyak tidur dan Citra berusaha melepaskan pelukannya. Namun Ari tiba tiba bergumam dalam tidurnya.

"Jangan pergi Citra.. kamu paling tau aku sayang banget sama kamu"

Mendengar itu, Citra jadi tak tega pada Ari. Kini Citra paham seberapa besar Ari menyayanginya. Ari menyayanginya dengan sangat besar meski caranya menunjukkan itu salah dan terkesan maksa.

🌸🌸🌸

Ari terbangun tanpa Citra disampingnya dan langsung saja bangun mencari Citra didapur dan kamar mandi tetapi Citra tak dapat ditemukan. Ari mulai panik dan keluar rumah mencari Citra tetapi Citra tak dapat ditemukan. Ari mulai lelah mencari cari Citra dirinyapun mulai menangis.

"Loh Ari lo napa nangis?" tanya Citra yang muncul tiba tiba didepan Ari.

Ari menatap Citra dengan air matanya yang mengalir. Terlihat Citra membawa tentengan kantong plastik indomaret. Ari langsung memeluk Citra erat sembari menangis.

"Kamu kemana Cit? kok ninggalin aku? aku takut kamu pergi dari aku"

"Aku habis dari minimarket doang beli mie doang kok nangis sih?"

Never Change [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang