TIGA PULUH LIMA

4.8K 546 21
                                    

Rukiman menjadi orang gila. Ia dikurung di sebuah rumah sakit jiwa di Kampung Ulin.

Ia terus memanggil-manggil Nursam. Ilmu karindangannya justru bumerang baginya.

Nursam pulang ke Gandang, dilihatnya ibunya dan kedua adik kembarnya menangis di hadapan mayat bapaknya.

Setelah selesai pemakaman bapaknya itu, ia membawa ibu dan kedua adiknya untuk pindah ke Dukuh. Sebuah desa yang tentram. Ada pesantren berdiri di sana. Namanya pesantren Al-Hikmah.

Tiga tahun kemudian, Nursam sudah berusia 27 tahun. Anaknya sudah berusia 4 tahun. Seorang anak perempuan, ia beri nama Nur Hasna.

Nursam menjadi ibu tunggal dan sudah menyelesaikan kuliahnya. Ia ambil jurusan pendidikan agama. Setelah lulus, ia pun mengajar di pesantren Al-Hikmah.

Ternyata di pesantren itu ia berjumpa kembali dengan Usman. Sama-sama mengajar.

Tak lama setelah perjumpaan itu, cinta yang sudah tumbuh sejak tiga tahun lalu membuahkan pemikiran yang sama bagi mereka. Mereka pun menikah.

Sementara, anaknya yang telah menginjak masa remaja. Nur Hasna menjadi seorang gadis cerdas dan saleha.

Pada suatu hari, kedua orang tuanya membawanya berkunjung ke Ulin untuk menjenguk Rukiman. Dari sanalah ia tahu bahwa bapak kandungnya itu ternyata telah menjadi orang gila.

Di dalam sel itu, tampak Rukiman yang berpenampian sangat memprihatinkan. Tubunya kurus, rambutnya panjang. Melihat Nursam datang berkunjung, ia pun menangis dan meracau tidak karuan.

"Aku ke sini untuk mempertemukanmu dengan putrimu," ujar Nursam di luar sel.

"Anakku?" ujar Rukiman menatap sendu kepada Nur Hasna. Ia mengulur tangan kananya untuk minta disalami. Nur Hasna tampak ragu karena ada rasa takut di hatinya.

Ia menoleh kepada Ibu dan bapak sambungnya-Usman. Nursam hanya membuang wajah. Tetapi, Usman tersenyum dan mengangguk, mengisyaratkan agar Nur Hasna menerima uluran tangan Rukiman. Gadis berjilbab itu tersenyum. Diraihnya tangan Rukiman lalu ia cium.

"Anakku." Hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut Rukiman.

***

"Sesungguhnya Allah tidak akan meng ampuni dosa syirik, dan Dia mengam puni segala dosa selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (QS an-Nisa: 48).

The Next.... Ada extra part penuntasan cerita. Geserrrrr

KARINDANGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang