Delapan: Rencontres secrètes

2.9K 311 8
                                    

Note: Mengandung muatan eksplisit secara seksual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note: Mengandung muatan eksplisit secara seksual. Bukan melecehkan visualisasi idol yang saya gunakan, karena ini merupakan penggambaran peristiwa yang terjadi dan menjadi bagian alur cerita. Silahkan mundur teratur bagi yang tidak bisa menyikapi dengan bijaksana...Trims.

❄️❄️❄️

        Kalau kita sudah kebal terhadap hal-hal yang cabul dan vulgar, karena sudah terlalu sering diekspos pada yang demikian, sebaiknya kita melihat apa-apa yang masih bisa membangkitkan nurani kita. Apa yang bisa menampar kesadaran kita yang telah takluk itu dengan cukup keras dan kita tersadar.

        Nyatanya tidak mudah mengulik agar mengetahui isi ponsel Taehyung. Selain menggunakan sandi rahasia, Rosie juga tidak menemukan benda berpendar penting tersebut di atas nakas atau di manapun di dalam kamar. Sampai harus merelakan bangun di tengah malam seperti sekarang hanya untuk bisa mencari tahu.

        Pria itu tidur dalam damai di sisi kiri tubuhnya seraya memeluk erat guling satu-satunya. Seperti ada gap dan tembok penghalang yang sengaja Taehyung pertahankan sampai saat ini. Tidak ada sesi bercinta sejak awal dalam pertemuan mereka hingga saat ini.

        Seandainya Taehyung seperti Namjoon dan Jaehyun yang teramat cepat menyerahkan kepercayaan padanya. Lalu Rosie akan dengan mudah mengobrak-abrik segala informasi dari keduanya. Setelahnya memutuskan hubungan dan pergi, tetapi Taehyung tidak seperti mereka yang sulit di mengerti.

        Hanya karena niat itu—berimbas pada matanya yang saat ini tidak bisa diatur kembali untuk tidur. Sudah terlanjur memaksakan diri bangun.

       "Padahal aku mengantuk, tapi sulit sekali terpejam." Rosie menguap-nguap lalu menyandarkan punggungnya di sandaran tempat tidur sambil memainkan ponselnya. Menggeser layar untuk sekedar menikmati informasi di dalam dunia maya yang tiada habisnya.

         'Ah, ya benar...dimana sebenarnya kau menaruh ponselmu Kim Taehyung.' Pelan-pelan dan sangat berhati-hati Rosie melakukan panggilan. Berharap ada dering atau getaran di sekitar tempat tidur. Setelah menunggu tersambung. Ternyata nomor ponsel tidak bisa dihubungi.

        'Hmm, ponselnya di non-aktifkan.'

         Saat ini tubuhnya dan tangan memanjang berusaha menyingkirkan guling menyebalkan itu dari tubuh Taehyung, ternyata berhasil membuat benda itu menggelinding jatuh ke lantai membuat pria itu terbangun mengangkat kepalanya menoleh pada Rosie yang tiba-tiba menarik tangan kirinya agar berpindah arah lalu memeluknya.

        "Aku kekasihmu, bukan guling itu. Seperti orang buangan, kau selalu mengacuhkan ku saat tidur."

        Dalam keadaan setengah sadar dan masih mengantuk, Taehyung tersenyum saja, menuruti keinginan Rosie, mendekap kepala kekasihnya di depan dadanya dan mengusap kepala Rosie dengan lembut.

Widér Sense 💋 Taerosé [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang