Usia Vernon sudah memasuki 4 bulan...
Ada empat pria...
Tiga orang sudah menunggu di dalam ruangan, satunya lagi baru membuka pintu, bunyi besi berkarat di besi pintu membuat nuansa hening berganti bising seketika. "Dia sama sekali belum pernah menujukkan wajah anaknya, siapapun tidak ada yang berhasil mendapatkan foto anak itu." Kata pria yang ke-empat yang baru masuk, ia menggunakan jaket kulit satu-satunya dan betah tidak berniat melepaskan jaketnya. Ada inisial di setiap punggung jaket.
"Kenapa kau tidak berfikir membayar seseorang untuk masuk ke dalam lingkup keluarga Kim." Saran dari pria ketiga yang tubuhnya paling pendek di antara mereka ber-empat.
Pria pertama menyalakan pematik api dan menempelkan pada ujung cerut, setelah mengendus-endus aroma nikotin. Asap dan bara api kecil sudah membuat nyala pada cerutu lalu menghasilkan aroma khas yang tidak nyaman. "Kim Taehyung itu, aku semakin penasaran ingin menghancurkannya."
"Penjagaan ketat di rumahnya sulit ditembus." Sahut pria kedua yang memainkan tombol pena membuat bunyi di sekitar sofa.
"Gunakan orang di luar dari rumah itu, lalu libatkan orang di dalam rumah itu. Kau bisa gunakan keluarga Kim. Orang tuanya yang renta atau anak-anak Kim Seokjin."
❄️❄️❄️
Ke-esokan paginya pukul 09.00 AM
Selain seusai dengan pembahasan dan perjanjian yang Rosie setujui terhadap suaminya, hari ini ia mulai rapat perdana, dan dilakukan di kediamannya. Mencegah istrinya agar tidak gelisah, Taehyung sudah memberikan motivasi dan semangat jauh-jauh hari.
"Jika ada masalah, kabari aku ya. Nanti malam kita bahas berdua hasil pertemuanmu dengan manajemen yang kau susun sendiri, juga rencana produk-produk dalam satu tahun. Tapi lebih bagus sudah dipikirkan per-bulan, per-minggu juga tidak masalah."
"Hmm."
"Aku tahu istriku itu wanita hebat." Kalimat petuah, kalimat mutiara Taehyung tidak begitu manjur kali ini.
Rosie mencoba mencari ketenagan dari perkataan suaminya, tapi ia tidak bisa mendapatkannya, tetap saja pikirannya masih bergelanyut dengan rasa khawatir yang sangat banyak.
Bagaimana jika gagal, bagaimana jika semua konsumen justru membencinya, bagaimana jika produknya tidak disukai oleh konsumen dan citranya rusak.
Langkah kaki Taehyung erhenti tiba-tiba di ambang pintu, ragu-ragu meninggalkan Rosie. Tangannya memegangi kusen pintu, ia bisa melihat jelas keragu-raguan dari manik mata istrinya yang duduk melamun. "Love, ingin ku temani rapat?" Tawarnya dari kejauhan sambil tersenyum.
"Please." Sahut Rosie dengan wajah sendu, dan langsung diangguki oleh suaminya. "Ayo, aku bisa menunda pergi bekerja setelah makan siang."
Taehyung hadiah terbaik pertama yang Tuhan berikan untuknya. Rosie merasakannya sekarang makna kehadiran pria itu dalam hidupnya
"I love you." Bisiknya seraya merangkul dari samping pinggang Taehyung, yang dibalas dengan sentuhan lembut, kenyal yang basah di pipinya. "Love you more."
Beban pikiran melebur di udara. Sekarang tidak khawatir lagi. "I love you even more and more." Sahut Rosie tidak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Widér Sense 💋 Taerosé [END]
Fanfiction[M] [COMPLETED] "Because even if you buried yourself in guilt, you can't go back and change what happened." Sebagai warga sipil yang menjadi mata, kaki, telinga untuk Badan Intelejen, Roseanne banyak menyimpan dan mengetahui rahasia tergelap dari pa...