Empat puluh tiga: [THE END] Alexandria

2.7K 220 44
                                    

Dua bulan kemudian... 

        Belajar dari rasa sakit yang keduanya alami: Taehyung dihancurkan dan dikhianati oleh mantan istrinya dan sahabat-sahabatnya sendiri. Roseanne yang dianggap sebagai manusia yang tidak berguna sejak kecil oleh ayahnya, dan ditinggal selama-lamanya oleh ibunya yang sakit keras karena penyakit kronis yang berbahaya.

Lalu...

        Vernon putra mereka yang baru beberapa bulan lahir ke dunia harus meninggal secara tragis karena dibunuh.

        Kurang keras apa perlakuan dunia pada mereka. Hikmahnya, menjadikan hati dan langkah-langkah keduanya semakin kuat pada saat ini.

      "Meminta maaf, sekalipun bukan kita penyebab kesalahan itu terjadi ternyata membuat hati tenang." Ungkap Rosie tersenyum, tangan kirinya mengusap-usap paha kiri suaminya. Taehyung mengangguk setuju.

        Mereka baru kembali dari mengunjungi Sarang dan Jungkook di sel tahanan.

       Klakson mobil tidak perlu dibunyikan, karena gerbang sudah dibuka sejak mobil memasuki area depan komplek tempat tinggal mereka. Tetapi Rosie meminta turun di luar gerbang setelah melihat seorang ibu-ibu yang mendorong bayi dengan sepeda dorong roda tiga, biasanya jam-jam siang dalam satu minggu akan melintas.

       Kebetulan yang pas. Supirnya juga sudah hapal, tuas rem tangan mobil ditarik. "Baby, aku nanti menyusul. Kau duluan saja masuk ke rumah. Bye." Berpamitan sambil mencium pipi kiri suaminya.

       Taehyung bingung, menengok istrinya yang sudah mendorong handle pintu mobil, kemudian menurunkan kaki keluar dari mobil. Melihat dari dalam mobil, siapa yang Rosie temui.

       Ada seorang wanita entah siapa dari arah berlawanan yang mendorong sepeda bayi mendadak berhenti, menyapa seraya tersenyum, terlihat akrab dengan istrinya yang gemas menundukkan badan, meminta izin sebelum menyentuh pipi bayi di dalam sepeda.

       "Sudah dua bulan nyonya Kim sering duduk di pos penjaga pak, nanti jika bayi itu lewat, beliau keluar dan menghampiri. Kadang membelikan beberapa barang untuk bayi itu."

        "Begitu ya." Taehyung mengangguk. "Saya turun disini juga, mobil langsung bawa masuk saja."

        "Baik pak."

         Tidak ingin mengganggu istrinya, tapi penasaran juga ingin mengajak bicara bayi di dalam sepeda dorong. Taehyung yang pada awalnya berdiri di samping gerbang masih berbincang dengan penjaga keamanan yang bertugas. Berinisiatif meneruskan langkah mendekati istrinya, merangkul pundak Rosie yang terkejut.

        "Hehe. Oh, ini suami saya nyonya Lim. Baby, ini nyonya Lim. Jarak lima rumah dari rumah kita, itu rumahnya." Rosie menyelipkan lengannya di antara lengan Taehyung masih betah menyunggingkan senyuman.

        "Salam kenal tuan Kim."

        "Salam kenal juga nyonya Lim."

        "Siapa namanya anak tampan?" Tanya Taehyung yang duduk berjongkok di depan sepeda.

       "Shane." Rosie yang mewakili menjawab pertanyaan. Kemudian cepat-cepat menarik kedua bahu Taehyung ke atas agar menyingkir jangan duduk menghalangi sepeda.

       "Dadah dulu nak." Ucap ibu bayi itu yang diikuti oleh anaknya langsung di depan Rosie dan Taehyung. Lalu berlanjut mendorong sepeda supaya bayinya tidak rewel dan menangis.

        Pasangan suami istri ini hanya bisa menyimak dari belakang punggung kepergian ibu dan anak itu. Taehyung mengubah lengan kirinya melingkar di perut Rosie. "Jangan sampai stres, harus selalu bahagia ya..." mencolek hidung mancung istrinya yang menoleh seakan isi hatinya bisa dibaca oleh Taehyung.

        "Alexandria..."

        "Alexandria siapa?"

         Senyum terpancar ulang di wajah Rosie, mengusap-usap pipi kiri Taehyung, "nama anak kita, aku mau perempuan. Laki-laki kan sudah."

        Berbanding dengan reaksi Taehyung yang menaikkan kedua alisnya. "Sudah tidak trauma?"

        Kepala Rosie menggeleng, ia mengajak suaminya melangkah bersama masuk ke melintasi gerbang rumah. "Kan lucu bisa aku hias-hias pakaiannya, rambutnya, sepatunya, kaus kaki, pita di kepala."

      "Yang terpenting jangan sampai stres, kelelahan. Nanti-nanti saja punya anak juga tidak masalah." Taehyung mengecup tiga kali puncak rambut istrinya.

      "Setiap tahun melahirkan tidak apa-apa kan?"

       Taehyung tersedak udara di dalam mulutnya. "Setiap tahun, aku tidak salah dengar kan???"

       "Sampai tiga kali melahirkan saja. Jadi anak kita empat dengan Vernon."

    
S E L E S A I

Terima kasih untuk pembaca Widér Sense yang sudah banyak berkontribusi di dalam perjalanan kehidupan Taehyung dan Rosie disini. Tetap menjadi kuat dan semangat saat kita berhadapan di lingkaran masalah.

Kita boleh sedih, kecewa dan menangis. Tapi jangan sampai menyerah.

Sekali lagi, terima kasih atas support, dan vomment-nya karena aku pribadi tidak menyangka antusias kalian baca Widér Sense. Padahal alur di buku ini bikin naik darah.

Aku pamit undur diri. Dadaahh 💙💜

Btw....Alexandria, anak mereka cangtip banget lhooo. Hiyahiya....

Tapi nggak disini, rencananya ada di buku baru. Tergantung situasi nanti aku publish atau nggak.

Widér Sense 💋 Taerosé [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang