Enam belas: Bataille

2.1K 294 91
                                    

Note: Terdapat adegan kekerasan, penggunaan senjata berbahaya serta pembahasan orang dewasa dan sedikit vulgar. Harap tidak ditiru dalam penggunaan senjata berbahaya: api, tajam dan tumpul. Sebab ada ketentuan Negara dala hal hukum penggunaan, izin dan kewenangan terkait hal ini. Terlebih bagi warga sipil. Trims.

❄️❄️❄️

     Keluar dari kamar, setelah mengganti pakaian yang biasa dikenakan saat ia akan bertempur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Keluar dari kamar, setelah mengganti pakaian yang biasa dikenakan saat ia akan bertempur. Rosie tersentak karena di depan kamarnya dipenuhi dengan barisan penjaga seperti pagar betis. "Anda diminta oleh tuan Kim untuk tetap di villa ma'am."

     Dikarenakan suasana hatinya sedang buruk, tingkat emosi Rosie mudah sekali meledak-ledak. Wanita itu menunjukkan air muka tidak biasa, satu sudut bibirnya naik ke atas, lalu membuat gerakan cepat, tak terduga. Melumpuhkan saraf otot lengan kiri Albert. Sampai pria itu kesakitan dan menekuk lutut tidak bisa merasakan lengannya.

      Selanjutnya mengambil pistol yang ada di saku celana Albert. Menodongkan ke semua pengawal

      "Antar aku menemui Taehyung. Jika karena kalian terjadi sesuatu yang buruk pada suamiku. Akan ku buat semua orang serupa dengannya." Rosie melepaskan tembakannya ke plafon.

       Semua pengurus rumah tangga, koki, menunduk—berteriak ketakutan kecuali para pengawal. Tingkah Rosie membuat jumlahnya semakin banyak. Sekarang membentuk blokade, karena semua yang ada di lantai dua berlarian turun ke bawah.

      "Apa-apaan ini!" Wanita itu semakin murka melihat pemandangan manusia.

      "KENAPA TIDAK ADA SATUPUN YANG PERGI BERSAMA TAEHYUNG!"

      "Beliau membawa katana dan tidak mengizinkan kami ikut. Lengan Alex tergores karena menentang ma'am. Kami tidak berani melawan perintah Mr.Kim."

       Rosie menekan-nekan keningnya. Bekas luka berdenyut nyeri mendengar alasan tidak masuk akal.

      "Kau kan bisa mengikuti setelah jarak mobilnya cukup jauh. WALAUPUN DIA MEMBAWA KATANA. AKU TIDAK YAKIN DIA BISA MENYELESAIKAN DENGAN BENDA ITU. SEKARANG AKU SEDANG HAMIL. JAWABANMU MEMBUAT EMOSI."

       Rosie mengusap perutnya yang kosong, tidak ada bayi. Berharap alasan ini berhasil membuatnya keluar hidup-hidup dari sini. Ia sudah berniat tidak pergi menggunakan fasilitas yang Momo berikan dan sengaja tidak memberitahukan rencana pribadi pada Jongin dan timnya.

      Semua pengawal panik. Gemuruh berisik membuat seisi villa seperti di demo massa. "Tidak ada yang ingin mengantarku. Oke."

      Albert masih mengaduh kesakitan. Rosie sadar dan tidak jadi melangkah. "Oh, aku belum mengembalikan saraf ototmu. Maaf."

      Setelah mendekat dan membuat pukulan-pukulan dengan jari-jari tangannya. Albert akhirnya bisa merasakan lengannya lagi. Semua pengawal spontanitas mundur menjauh dari Rosie. "Lacak ponsel Taehyung sekarang!"

Widér Sense 💋 Taerosé [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang