Note: Bisa di skip, bagi kalian yang tidak menyukai momen romantis.
❄️❄️❄️
Kehamilan Trisemester Pertama...
Sejujurnya sudah sangat bosan karena lama tidak pergi mengecek para pegawai, karyawan semuanya hal yang berkaitan dengan piramida bisnisnya, Taehyung terbiasa memeriksa kegiatan juga pekerjaannya atau hanya untuk sekedar tinjau lokasi.
Ini terjadi lantaran berat meninggalkan istrinya yang bertambah cerewet apalagi kondisi sekarang ini Rosie sedang hamil muda dan juga istrinya itu tidak pernah mau jauh² darinya.
Apalagi sampai di tinggal pergi ke Negara lain. "Siaran tv tidak ada yang menarik." Keluhan seorang diri yang berujung sia-sia. Beralih membuka buku bacaan yang ia beli sebelum menikah tentang kiat-kiat menjadi suami dan ayah siaga.
Detik ke enam—suara pintu kamar mandi akhirnya terbuka. Penasaran istrinya kenapa lama di kamar mandi, hasil yang terjadi adalah Rosie berdiri memandanginya dari jauh sambil tersenyum mengenakan pakaian olahraga seksi, lengkap menyampirkan handuk di lehernya. Rambutnya juga sudah diikat ekor kuda.
"Di dekat sini ada prenatal yoga. Aku sudah membuat janji dengan instrukturnya."
Taehyung melempar remote nya di atas nakas, karena penuturan dadakan sang istri sampai menimbulkan suara cukup keras. Untungnya benda itu tidak tergelincir meleset jatuh ke lantai.
"Diam dan jangan bergerak. Kecuali perutmu sudah mulai besar. Kenapa memakai pakaian yang terlalu seksi. Tidak ada pergi kemanapun nyonya Kim."
"Aku perlu olahraga. Tubuhku sekarang menjadi berat."
"Tidur saja ya. Saat usia kandungan 14 minggu kau bisa ikut kelas prenatal yoga."
"Aku sudah termasuk kategori hamil." Jawaban Rosie membuat kepala Taehyung berdenyut.
"Astagaaaa." Pria itu menarik kedua sisi rambut di bagian kiri dan kanan kepalanya karena pada kedua bagian itu tiba-tiba gatal. "Masih tetap ingin pergi?"
"Tentu, niatnya sudah terkumpul. Tidak perlu mengantar papa Kim. Aku jalan kaki saja." Rosie sengaja tidak memandangi wajah suaminya, takut dimarahi.
Lebih memilih memandangi kuku-kukunya yang pendek. Semenjak hamil entah kenapa jiwa pemalas nya sangat dominan. Melangkah pergi, dengan lambaian tangan menuju pintu perasaannya riang gembira.
"Oke...jika kau tetap pergi, aku hari ini langsung memesan tiket pesawat pulang sendiri karena banyak pekerjaan yang harus aku urus, termasuk proyek-proyek baru. Kau tetap disini bersama Albert. Bagaimana adil kan?"
Ancaman yang selalu sukses membuat Rosie kikuk. Spontan langkah kakinya berhenti saat tangannya sudah memegang handle pintu, lehernya bergerak memutar ke belakang. Melihat wajah suaminya berubah menjadi seram.
Rosie melongo, suami macam apa yang tega meninggalkan istrinya dijaga oleh pria lain. Tapi ia tidak bisa marah, atau memaki Taehyung.
Lalu, kembali ke tempat semula, dengan langkah gontai, bibirnya mencebik, menaruh handuk di atas meja dan merangkak naik ke atas tempat tidur. Tidak ingin ditinggal pergi oleh Taehyung. Suaminya dipeluk erat. "Baiklah aku tidak jadi yoga. Jangan pergi ya...jika kau pulang. Aku ikut denganmu."
"Aku buatkan susu. Tunggu disini."
"Hmmm." Rosie membenamkan dirinya di dalam selimut, memanjangkan lengannya untuk mengambil remote. Keinginan hati luar biasa menyaksikan pertandingan sepak bola. "Baby...Siaran olahraga nomor berapa, yang ada sepak bolanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Widér Sense 💋 Taerosé [END]
Fiksi Penggemar[M] [COMPLETED] "Because even if you buried yourself in guilt, you can't go back and change what happened." Sebagai warga sipil yang menjadi mata, kaki, telinga untuk Badan Intelejen, Roseanne banyak menyimpan dan mengetahui rahasia tergelap dari pa...