(3)Tiga puluh : Sonnenblume

1.6K 199 42
                                    

Satu bulan kemudian setelah melahirkan...

        Taehyung bisa duduk tenang di sofa setelah berlama-lama menempuh perjalanan di udara dan di darat. Sudah dua minggu ia tidak bertemu istri dan anaknya, karena memilih pulang, untuk mengurus pekerjaan.

        Terlibat secara langsung. Orang tuanya ikut pulang bersamanya saat itu juga. Sehingga Rosie ditinggal bersama orang-orang yang diberikan tugas dan wewenang oleh Taehyung termasuk seorang pengasuh bayi yang dibekali ilmu bela diri dan militer, wanita itu mendengar kabar pemberitahuan kedatangan Taehyung sudah bersiap diri menyerahkan bayi laki-laki mungil.

        Tetapi tidak jadi melangkah mendekati Taehyung. Padahal terlihat sekali sambutan hangat dari si pemilik villa dari kejauhan setelah melihat putranya. "Ada apa?"

        "Anda belum mencuci tangan sir."

        "Oh ya, aku lupa." Taehyung berdiri dari tempat duduk dan pergi ke kamar kecil terdekat dari posisinya saat ini. Tamatlah riwayatnya nanti jika istrinya sampai mengetahui, anaknya disentuh dengan tangan tidak steril.

        Kembali secepat mungkin. Sudah rindu dengan Vernon. Setelah meyakini tangannya kering menggunakan handuk. Ia merentangkan kedua tangan dan pengasuh tersenyum memberikan putranya.

       "Anak papaaa. Kenapa sekarang wajahmu mirip mama nak. Astagaa." Wajah letihnya tergantikan dengan kebahagian sekarang, mencium pipi, ujung hidung dan kening Vernon. Mengusap-usap pipi merah putranya dengan jari telunjuk.

       Wangi bedak, minyak telon, hair lotion menjadi satu membuat tenang pikiran. "Saya permisi pak." Pengasuh pamit. Kemunculan digantikan oleh Albert. Wajahnya super kaku dan terlihat bingung sendiri.

       "Kau kenapa?"

       "Ehmm, sir. Nyonya Kim pergi berlatih menembak."

        Taehyung mengangguk tanpa was-was atau panik atau marah seperti biasanya saat mendengar tingkah istrinya yang kadang-kadang di luar nalar. "Percaya atau tidak, istriku itu meminta izin padaku sebelum berlatih."

       "Dan Anda mengizinkan ya pak?"

       "Anehnya iya, aku langsung setuju."

       "Wow." Mulut Albert terperangah.

        Wajah Taehyung sekarang yang menjadi aneh. "Aku menemani istriku saat melahirkan, bayangkan saja. Tubuh Vernon termasuk besar untuk ukuran bayi yang baru lahir.

        Ditambah istriku melahirkan normal dari kau mengerti kan maksudku kan. Aku saja ngilu, apalagi istriku yang merasakannya. Kepala, badan, keluar dari sana...."

        Albert menahan senyumnya, "saya mengerti pak. Ingin menyusul kesana. Biar saya antar."

        Taehyung mengangguk, tiba-tiba rindu pada istrinya. Rosie itu super cerewet setelah memiliki anak. Sekarang sih Taehyung sudah terbiasa. Justru itulah yang ia rindukan saat mereka bersama. "Headphone untuk telinga Vernon ada kan?"

      "Baik sir. Sebentar saya ambilkan."

❄️❄️❄️

       Dari kejauhan Taehyung bisa melihat istrinya fokus berlatih, suara berisik dari setiap peluru yang ditembakkan memekik telinga jika tidak ada benda yang menutupinya, bukan sekedar bermain-main atau pamer. Hampir semua peluru yang ditembakkan itu berhasil mencapai area target mematikan.

        "Berapa peluru?" Taehyung menoleh pada Albert. "Dua puluh enam pak untuk sementara."

        Dua orang pengawal yang menemani sang istrinya menghampiri wanita itu dan membisikkan sesuatu di telinga Rosie setelah melihat kehadiran Taehyung, Vernon dan Albert.

Widér Sense 💋 Taerosé [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang