Tujuh : Cuddle n' talk

2.6K 329 16
                                    

        Menyerupai seseorang yang jatuh ke kubangan kotoran— Taehyung menunggu tanpa kepastian selama tiga puluh menit di parkiran bawah tanah, dan tidak ada satupun panggilannya yang dijawab oleh Rosie. "Aku lupa menanyakan nomor unitnya, Tsk. Matthew juga tidak tahu." Taehyung mengetikkan pesan pada seseorang, mulutnya tidak henti bergumam sendiri. "Sepertinya dia marah karena aku pergi sebelum sore hari, semua pesanku tidak ada yang dibalas juga." Bertambah merasa bersalah.

         Sedangkan, di lokasi rahasianya, Roseanne tidak mengingat jika memiliki ponsel khusus yang ia gunakan untuk berkomunikasi berkaitan dengan suspect (Taehyung) dan baru menyadari ketika ingin mengambil pena di dalam tasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

         Sedangkan, di lokasi rahasianya, Roseanne tidak mengingat jika memiliki ponsel khusus yang ia gunakan untuk berkomunikasi berkaitan dengan suspect (Taehyung) dan baru menyadari ketika ingin mengambil pena di dalam tasnya. Pupil matanya membesar setelah memeriksa pemberitahuan.

         "Aku mematikan notifikasinya semalaman, ternyata tadi pagi Taehyung menunggu di parkiran apartemenku. Banyak sekali pesan dan telepon masuk darinya." Celetuk Roseanne.

         "Haha, sepertinya dia sudah masuk dalam perangkap mu boo." Momo menunjukkan seringainya mendorong dengan kepalan tangan di lengan Rosie.

       "Berhati-hatilah jika sudah seperti yang ku katakan. Laporan bisa kau kirim secara elektronik."

         "Roger, aku harus segera pergi ke alamat yang dia kirim."

❄️❄️❄️

❄️❄️❄️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Matthew menyerahkan acces card kepada Rosie setelah mereka berdua masuk ke dalam kondo barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


       Matthew menyerahkan acces card kepada Rosie setelah mereka berdua masuk ke dalam kondo barunya. "Jika Anda tidak suka desain, furniture atau lokasinya. Kabari saya. Akan saya ganti dengan lokasi lain." Tidak ada benda selain pakaian yang  Rosie bawa kemari. "Aku suka, dan sama saja. Dimana pun tinggal asalkan memenuhi kriteria sebuah tempat tinggal seperti aku bisa tidur, makan, buang air kecil, buang air besar, mandi. Semuanya menjadi sama."

       "Hehe, saya suka pola pikir Anda miss, dibandingkan dengan wanita-wanita yang pernah menjadi kekasih pak Kim. Baru Anda saja yang selalu menolak pemberiannya. Beliau menceritakan sambil marah-marah. Hehe. Beliau juga menyukai Anda yang tetap mementingkan pendidikan."

        "Benarkah. Menggemaskan seandainya aku yang mendengar langsung darinya. Hehe."

        "Silahkan Anda berkeliling nona Park." Matthew menawarkan kesempatan pada Rosie yang diangguki oleh wanita itu.

        "Taehyung sudah disini?" Rosie memilih duduk di sofa kemudian menyalakan saluran televisi.

       "Sudah, kata beliau ingin bertemu dengan Anda terlebih dahulu sebelum kembali ke kantor. Saya permisi nona."

       "Terima kasih Matthew."

         Sepeninggalan pria itu. Rosie tidak bergeming, sebenarnya malas melihat wajah Taehyung, tetapi dirinya tidak bisa menyalahi kesepakatan. "Aku masih mengantuk." Sofa yang empuk dan nyaman semakin menambah tingkat kantuknya. Kemarin dirinya dan rekan-rekannya sibuk mengatur strategi tambahan. Menganalisa setiap hal kecil.

        "Kau tidak suka tempatnya ya...kenapa tidak masuk ke kamar?" Suara besar dan rendah Taehyung sayup-sayup terdengar oleh Rosie, tetapi kedua matanya sulit untuk dibuka.

       "Mulai sekarang kau tinggal disini, karena tempatnya lebih besar dan aku bisa berkunjung kapanpun." Setelah menuruni anak tangga terakhir, barulah Taehyung melihat dengan jelas rupanya kekasihnya sedang tidur. Tidak ingin kehilangan momen berdua hari ini.

       Lagi-lagi Taehyung usil pada wanita itu, memercikkan sisa air dari rambutnya ke wajah Rosie. Dua puluh detik kemudian kelopak mata kekasihnya bergerak-gerak. Kedua mata Rosie merah karena dibangunkan paksa. Sadar dan merentangkan kedua tangannya. Taehyung pun sama.

        "Aku berikan pelukan sebelum kau pergi ke kantor. Semoga pekerjaanmu hari ini berjalan lancar, segala progres selesai tepat waktu, terjadi peningkatan laba perusahaan."

         "Matthew mengerjaimu, aku tidak pergi ke kantor hari ini, aku bekerja dari sini."

         "Tidak ke kantor—berarti kau menginap." Berharap semoga saja Taehyung enyah.

        "Yaap, lusa kita pergi ke Budapest—love."

        

        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Widér Sense 💋 Taerosé [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang