Lima belas: Je t'aime

2.8K 311 35
                                    

Note: Mengandung muatan eksplisit secara seksual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note: Mengandung muatan eksplisit secara seksual. Bukan untuk melecehkan visualisasi idol yang saya gunakan, karena ini merupakan penggambaran peristiwa yang terjadi dan menjadi bagian alur cerita. Silahkan mundur teratur bagi yang tidak bisa menyikapi dengan bijaksana...Trims.

❄️❄️❄️

       Bukannya memberikan jalan atau menyingkir, Rosie justru kembali membuat langkah baru. Berdiri merentangkan kedua tangannya menghalangi Taehyung. "Tidak ada pergi kemanapun. Kau bisa pergi, tapi aku ikut denganmu."

      "Love." Suara rendah Taehyung lembut terdengar dari sebelumnya, ia melihat ke arah Albert dan memberikan instruksi dengan panca indera, mengusap-usap alisnya. Pengawalnya mengerti. "Baik pak. Selamat malam." Lalu melangkah ke lorong dan pergi menaiki tangga.

      "Kunci pintunya dari luar. Jangan izinkan siapapun turun ke bawah sini."

      "Yes, sir."

       Taehyung menatap intens wajah wanita di depannya, mereka berhadapan-hadapan, kontak mata satu sama lain. "Kau mencintaiku atau tidak?"

        Pertanyaan Taehyung membuat Rosie mati kutu, spontan saja memalingkan wajahnya, dan gagal karena dagunya dipegangi oleh Taehyung. Memaksa wanita itu harus melihat lurus ke matanya.

       "Jawabannya tidak, benar kan?"

       "Aku setuju menikah setelah kau bercerai." Jawab Rosie seadanya.

        Taehyung melepaskan dagu Rosie lalu mengangkat kedua bahunya. "Itu bukan jawaban love. Bisa saja kau setuju. Tanpa mencintaiku."

       Benci sekali, jika Taehyung mengajaknya membahas percintaan mereka. Ingin tidur, tetapi sekarang situasinya genting. Siapapun orang dibalik sambungan telepon itu jelas akan membuat Taehyung pergi dari sini.

       Tidak—Rosie harus membuat kekasihnya tetap bersamanya. Pekerjaan akan semakin lama dan kesialan lainnya disini tidak ada bom yang ia cari-cari. 'Aku tidak ingin gagal lagi, sudah sejauh ini bekerja keras. Sebenarnya kau letakkan dimana benda itu Kim Taehyung.'

       Langkah kali ini pria itu tidak main-main ia memperhatikan dengan lekat jarum jam yang bergerak di atas dinding. Segera mengangkat pantatnya dari meja. Rosie tiba-tiba agresif mendorong dadanya, membuat pria itu terduduk kembali. Raut wajah Taehyung syok.

       Rosie Menyentuh kedua pipi Taehyung. Bagian bibir pria itu yang menjadi sasarannya. Ciuman sensual selalu mengandung arti tersembunyi. Taehyung tidak bisa menolaknya, seluruh bagian tubuh Rosie seperti sampanye untuknya.

       Sentuhan yang selalu membangkitkan rasa penasaran dan keinginan untuk menikmati setiap saat. Tidak cukup satu bagian. Eksplorasi terjadi pada bagian tubuh lainnya dan menarik oksigen sesekali. Taehyung menghembuskan nafasnya dari hidungnya, gesekan lembut juga ia berikan di leher jenjang Rosie yang mulai terangsang. "Kita pindah ke sofa saja." Taehyung mencium pundak Rosie. Tetapi di tahan untuk tetap duduk. "Disini juga bisa melakukannya."

Widér Sense 💋 Taerosé [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang