6. Permintaan Maaf Papa

33.9K 2.4K 8
                                    

Dea hari ini berangkat bersama Sam tadi pagi pagi buta Dea merengek pada Sam untuk mengantarkannya pulang dengan alasan ingin mengganti seragam sekolahnya yang bau alkohol itu, Sam menyetujuinya asal Dea kembali berangkat bersamanya dan Dea menyetujuinya dengan amat sangat terpaksa.

Dea yang baru saja keluar dari mobil Sam langsung mendengar bisikan bisikan menyebalkan.

Itu Aldea kenapa bisa bareng pak Samuel

Jangan jangan Dea pacarnya pak Samuel

Hot news ini

Devan pasti cemburu liat Dea bareng sama pak Samuel

Dea sama Devan udah putus jangan jangan

Dea sama sekali tidak mengindahkan perkataan perkataan yang terlontar dari mulut siswa siswi disana. Ia lebih memilih melanjutkan langkahnya menemui teman temannya, alis Dea mengernyit melihat Devan yang sepertinya sedang marah di depan mading gadis itu berlari kecil menghampiri Devan. Bukan hanya Devan tapi banyak siswa siswi yang mengerumuni mading.

"Dev ada apa?"

Dea terkejut melihat wajah mengeras Devan.

"Liat!"

Mata Dea semakin melebar melihat tulisan di mading Aldea anak pemilik sekolah adalah kekasih gelap pak Samuel

"Dev gue ngga gitu"

"Gue tau Dea tapi yang bikin gue marah siapa yang nulis ini."

Devan sepertinya sangat marah sekarang. Dea terdiam sejenak ia memikirkan bagaimana cara mengetahui siapa yang menulis kata kata sialan itu di mading.

CCTV!

Tanpa banyak bicara Dea langsung menarik tangan Devan menuju ruang CCTV, mudah bagi Dea masuk ke ruang CCTV mengingat ayahnya adalah pemilik sekolah ini. Tangan Devan semakin terkepal melihat siapa yang menulis kata kata itu di mading. Irene.

"Pak tolong salinin ke flashdisk Dea ya."

"Baik non"

Dea mengambil flashdisk dari kotak pensilnya lalu memberikannya kepada pria yang bertugas menjaga CCTV.

Dea tersenyum saat flashdisk berisi salinan video itu sudah berada di tangannya, Dea kembali menarik tangan Devan, mereka berjalan menuju roftop.

"Irene benar benar keterlaluan Dea"

Dea tersenyum melihat Devan yang sepertinya begitu marah saat Dea di hina. Ah Devan benar benar sahabat terbaiknya.

"Tinggal kita bales, kalo lu mau tau bokap Irene kerja di perusahaan papa gue lebih seru ini. Belum lagi Om Sam yang notabenenya pria yang tergila gila sama gue juga pasti ngga akan tinggal diam. Dan kalo lu lupa ini sekolah punya papah, Irene udah ngehina gue. Dia ngga ada apa apanya sama Aldea Hernandez" kata Dea dengan angkuhnya.

"Cerdas juga lu langsung minta salinan videonya"

"Siapa dulu. Dea"

Devan tertawa melihat kesombongan seorang Aldea.

***


Devan dan Dea berjalan santai menuju kantin keduanya membolos hingga jam istirahat, memang hanya tidur yang mereka lakukan di roftop. Dea mengedarkan pandangannya mencari dimana keberadaan teman temannya yang lain sedangkan Devan sudah pergi ke tukang batagor Dea melihat di bangku pojok teman temannya sedang menikmati makanannya.

"Hy." Sapa Dea dan duduk di samping Candra

"Lu dari mana? Devano mana" tanya Candra ia mengubah posisinya menjadi menghadap Dea.

 Crazy CEO and his Little Girl [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang