22. Dea Benci Om

22.1K 1.3K 6
                                    

Dea terus saja berjalan di deretan snak, ia mendorong troli dengan Rafael di dalam troli itu, mereka hanya berdua karena Rose sedang menunggu di kedai kopi dekat supermarket.

"Fael mau apa?"

"Fael mau itu." Dea mengikuti arah telunjuk Rafael. Coklat

"Oke."

Dea memperhatikan belanjaannya, snak kentang, keripik singkong, coklat, beberapa minuman soda, dan beberapa sank lainnya.

"Kita cari susu ya?"

Rafael hanya mengangguk dan pasrah saat Dea mendorong troli ke arah deretan susu, gadis itu mengambil 4 kaleng susu cair tawar, 4 kotak susu coklat dan 4 kotak susu vanilla.

"Oke kita bayar sayang."

Setelah membayar belanjaannya Dea menemui Rose dan mengajaknya pulang karena hari sudah semakin sore. Sampai di kamar Dea benar benar bingung akan melakukan apa, ia biasanya akan berduaan dengan Sam atau merengek dan meminta agar Sam mau mengajaknya jalan jalan.

Dea mengambil handphonenya, ia sedikit kecewa karena Sam tidak menghubunginya atau sekedar mengirim pesan singkat. Dea benar benar merindukan pria gila itu.

Dea melempar handphonenya ke ranjang, ia memilih turun menemui Rafael atau Rose.

"Mah." Dea duduk di samping Rose yang sedang menonton TV.

"Loh kok mukanya asem banget sih."

"Dea kangen Om Sam."

Rose tersenyum dan mengubah posisi duduknya menghadap Dea.

"Kamu sadar ngga kalau sebenarnya kamu udah mencintai anak mama?"

Dea tidak menjawab ia hanya diam dan mendengarkan perkataan Rose.

"Kamu itu udah mencintai Sam sayang, tapi kamu ngga sadar karena kamu emang ngga tau. Dengan kamu yang merindukan Sam padahal dia baru pergi beberapa jam yang lalu, ngga mau di tinggal Sam walau cuma sehari, khawatir sampe nangis dan minta tolong ke mama karena Sam mengeluh sakit dan pingsan itu semua udah nunjukin kalau emang kamu udah jatuh cinta sama Samuel, sayang."

Dea mencerna ucapan Rose baik baik.

"Dea ngga yakin mah."

"Kamu harus yakin dengan perasaanmu sendiri sayang."

Dea mengangguk.

"Sekarang apa yang kamu rasakan?"

"Dea kangen Om, Dea pingin ketemu. Udah dua bulan lebih Dea selalu sama Om, dari mau tidur, atau bangun tidur Dea selalu liat Om bahkan saat Dea tidur Dea selalu sama Om. Sekarang tiba tiba Om pergi walaupun cuma sebentar aja, rasanya aaaaaaarrrrrrrggghhhhhh entahlah." Dea mengacak rambutnya frustasi.

Rose menahan senyumnya karena wajah masam dan betapa kacaunya Dea saat sedang merindukan anaknya padahal Sam hanya pergi tidak lebih dari 5 hari.

"Cobalah mengerti dengan hatimu. Mamah ke kamar dulu."

Dea memikirkan kembali ucapan Rose, Dea mengakuinya bahwa ia mencintai Sam.

Dea bangkit dan menuju kamarnya, ia akan menghubungi Sam dan mengatakan jika ia mencintai laki laki itu. Dea berulangkali mendial nomor Sam, tapi tetap saja hanya operator yang menjawabnya.

Dea berdecak sebal, ia mengetikan sesuatu di ponselnya dan mengirimkan pada Sam.

Cepet pulang sayangnya Dea, Dea udah rindu berat.

Dea menunggu sampai berjam-jam tapi Sam sama sekali tidak membalasnya. Gadis itu terus mengetikkan pesan yang sama pada Sam hingga dirinya tertidur dengan handphone masih di tangannya, bahkan masih pada room chat Sam.

 Crazy CEO and his Little Girl [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang