"Good morning baby"
"Good morning My uncle"
Dea meletakkan roti bakar ke dalam piring Sam yang di terima dengan senang hati oleh pria tampan itu.
"Tumben?" Sam sedikit heran dengan Dea tidak biasanya gadis itu bangun pagi dan menyiapkan makanan seperti ini, biasanya Dea tidak langsung bangun ia lebih memilih bermanja-manja ria dengan Sam.
"Oh, emm kemarin Dea sempet ngobrol sama mama terus kata mama kalo mau jadi istri yang baik itu harus nyiapin sarapan sama bekel suami, ya udah Dea coba aja."
Sam tidak bisa lagi menyembunyikan senyumannya saat mendengarkan ucapan Dea.
"Memangnya kamu istriku?"
"Belum masih calon."
"Oh ya?"
"Jangan berisik deh Om, makan cepet."
Sam terkekeh kecil, Deanya benar benar membuat Sam semakin gila.
***
Sam memandang foto Dea yang ada di meja kerjanya dengan senyuman yang tidak luntur. Setiap kali ia mengingat Dea Sam menjadi rindu dan ingin cepat cepat bertemu dengan gadis kecilnya. Sam melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, sudah jam makan siang ternyata, Sam ingat tadi pagi Dea memberinya bekal yang entah apa isinya, pria itu berjalan menuju sofa yang tersedia di sana dan membuka paper bag berisi bekal untuknya.
Sam terkejut saat membuka kotak makan, sedetik kemudian tawanya pecah saat melihat bekal apa yang Dea bawakan untuknya, nasi putih dengan 4 sosis di atasnya yang berbentuk persis seperti jari tangan, Sam pikir Dea memang sudah gila sampai membuat bekal seperti ini untuknya.
Dea tidak hanya membawakan Sam satu kotak makan, tapi dua dan yang satu benar-benar membuat Sam tersenyum tulus kotak makan pink dan bergambar hello Kitty yang isinya ada sayur, buah dan satu kotak susu Milo Dea juga menyelipkan kertas kecil di samping susunya.
Semangat honey, I Love You :*
Senyum Sam semakin lebar membaca tulisan Dea, Dea memang punya cara tersendiri untuk membuat Sam tersenyum, tertawa dan semakin mencintainya.
Gadis itu begitu manis
Lamunan Sam buyar saat ia merasakan handphonenya bergetar, Sam segera mengangkatnya ternyata dari gadis yang baru saja Sam pikirkan.
"Sayang!" Gadis itu benar benar menggemaskan.
"Apa Al, tumben menelponku?"
"Iya, emm Dea mau pergi dulu ya sama Dev, Om Sam ngga usah jemput nanti Dea sendiri yang ke kantor."
"Mau kemana? Kamu pasti membolos kan?"
"Mau ke Gramedia terus nanti mungkin jalan jalan sebentar, dan Dea ngga bolos ya, Dea pulang awal soalnya guru guru dapat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy CEO and his Little Girl [Terbit]
Fiksi Penggemar"cinta tidak mengenal umur" "Dan cinta juga bukan paksaan" "Aku akan mendapatkanmu bagaimanapun caranya" "Silahkan paksa Dea, Om Sam emang bakal dapetin Dea tapi tidak dengan cinta yang Dea punya. Inget Om cinta itu bukan paksaan, permintaan, obse...