"Kamu cantik dengan wajah merah itu." Dea terkejut bukan main saat suara bariton khas Samuel masuk ke telinganya.
"Ngapain di sini?"
"Hanya ingin menemanimu."
Dea melirik Sam sekilas dan mengalihkan pandangannya pada laptop di depannya, lebih baik Dea menonton drakor daripada harus mendengar ocehan Sam. Kekesalan Dea pada Sam menjadi berlipat ganda karena Sam yang sudah membuat Dea malu tadi.
"Al astaga, sampai kapan kita seperti ini?" Tanya Sam yang sudah sangat frustasi karena Dea yang merajuk dan sama sekali tidak ingin di sentuh padahal Sam sudah sangat ingin mendekap tubuh kecil Dea.
"Sampai Dea udah ngga kesel sama Om."
"Okey sekarang bagaimana caranya agar kamu tidak marah lagi denganku?"
Dea berfikir sejenak, seringaian jahil muncul di wajah Dea membuat Sam sedikit was was, takut jika Dea meminta hal aneh.
"Berhubung besok Sabtu jadi kita libur gimana kalo nanti malam Om temenin Dea nonton drakor, kita begadang."
"Begadang?" Tanya Sam memastikan.
"Ehemm" Dea mengangguk semangat membuat Sam tidak bisa menolaknya.
"Baiklah."
Cup
"Terimakasih pria tua Dea."
Sam kembali tersenyum saat Dea mencium pipinya manis, ia mengangkat tubuh Dea dan menyuruh Erick membereskan semua barang barang Dea.
"Tidak marah lagi kan?" Sam menunduk menatap Dea yang juga sedang menatapnya.
"Engga kok."
"Kita pulang, ke apartemen atau ke rumahmu?"
Dea berfikir sejenak. "Rumah Dea aja, di apartemen Om ngga ada makanan."
"Oke."
Sepasang anak manusia itu tengah bergelung di dalam selimut hingga tebalnya, siapa lagi kalau bukan Sam dan gadis kecilnya. Sesuai janji Sam pria itu menemani Dea menonton drakor yang baru saja Dea minta dari sahabatnya.
Sam memandang laptop di depannya jengah, ia tidak habis pikir dengan Dea yang suka sekali menonton pria pria tampan itu. Sam pikir dirinya lebih tampan dari pada pria yang sedang Dea tonton.
"Ya ampun oppa ganteng banget sih."
Sam berdecak sebal karena pekikan alay Dea.
"Om Sam liat deh, ganteng banget kan ada lesung pipinya lagi."
"Biasa saja."
Dea melirik Sam sinis, lebih baik Dea kembali menonton dari pada mengajak Sam berbicara, sesekali Dea memasukkan keripik ke mulutnya. Sebenarnya Sam tadi sudah melarang Dea tapi karena Dea yang sedikit mengancam akan marah jadi Sam luluh.
Lama mereka dalam posisi itu hingga Dea mendengar suara dengkuran halus dari sampingnya. Dea melirik Sam, ternyata pria itu sudah tertidur dengan pulas, gadis itu mematikan laptopnya dan meletakannya di nakas.
Dea terkikik melihat posisi tidur Sam yang sedikit berantakan, bagaimana tidak pria itu tidur dengan tengkurap dan memeluk satu bungkus keripik.
"Kasian banget sih cogan gue."
Dea menarik keripik dengan pelan dan meletakkan di nakas, gadis itu juga membalikkan tubuh Sam agar tidak sesak karena tidur dengan posisi tengkurap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy CEO and his Little Girl [Terbit]
Fanfic"cinta tidak mengenal umur" "Dan cinta juga bukan paksaan" "Aku akan mendapatkanmu bagaimanapun caranya" "Silahkan paksa Dea, Om Sam emang bakal dapetin Dea tapi tidak dengan cinta yang Dea punya. Inget Om cinta itu bukan paksaan, permintaan, obse...