Dea mengernyit bingung kenapa ada banyak sekali dress lemari pakaian Sam?
"Om Sam!" Teriak Dea keras bahkan suaranya sampai ke ruang tamu.
"Ya sayang."
"Ini dress siapa?"
Dea memberenggut kesal karena tidak mendapat jawaban dari Sam. Ternyata pria itu menyusulnya ke kamar.
"Itu buat kamu, aku tau kita bakal sering ke sini jadi aku sengaja beli dress dan beberapa baju lainnya buat jaga jaga."
Dea mengangguk paham, matanya meneliti semua dress yang tertata rapi di lemari Sam, mata Dea jatuh cinta kepada dress merah kotak kotak dengan beberapa kepala beruang. Dea mengambilnya dan langsung memakai dress lucu itu.
"Dea imut ngga?"
Tanya Dea setelah keluar dari kamar mandi, gadis itu juga memutar mutar tubuhnya lalu tertawa hingga mantannya menyipit.
Sam mendekati Dea dan langsung merengkuh pinggang gadis itu posesif.
"Imut, dan sepertinya orang lain akan mengira aku membawa gadis di bawah umur."
"Dan mereka juga pasti ngira Om Sam pedofil."
"Kamu suka sekali mengatakan jika aku pedofil hmm?"
Dea terkikik geli, Dea sadar jika sebenarnya Sam tidak pantas ia sebut pedofil tapi entah kenapa Dea suka menyebutnya seperti itu.
"Ntahlah."
Sam tersenyum dan mengacak rambut Dea hal itu membuat Dea kembali cemberut dan berjalan keluar apartemen meninggalkan Sam yang masih tersenyum karena tingkah Dea.
***
Sam ternyata membawa Dea ke mall, tadi Dea sempat menolak karena ia sudah sering ke mall bersama teman temannya tapi mendengar Sam yang akan mengajaknya ke Timezone, bermain trampolin dan membelikannya satu cup es krim jumbo Dea sama sekali tidak menolak lagi, Sam sekarang malah mengajak Dea ke salah satu toko tas branded, entah apa tujuan Sam. Dea mengernyit heran karena Sam yang datang dan membawa sebuah sling bag Gucci berwarna pink dan menyodorkan padanya.
"Untukmu"
Dea menggeleng ia tau harga tas Gucci itu tidak main main.
"Dea punya banyak tas gitu Om Sam."
Dea sebenarnya ingin mengambil tas berharga belasan juta itu dari Sam tapi Dea tidak enak, Sam sudah terlalu baik padanya ia bahkan membelikan Dea banyak dress.
"Ambillah Aldea."
"Dea ngga bisa."
"Kenapa?"
Dea menggigit bibir bawahnya ia bingung harus menjawab apa.
"Ya intinya Dea ngga bisa nerima itu"
"Aku akan marah padamu jika kamu tidak ingin mengambil tas ini."
"No! Oke Dea ambil, tapi ini terakhir ya Om beliin Dea barang mahal gini."
Sam hanya mengedikan bahunya acuh ia kembali memeluk pinggang Dea mengajak gadis itu pulang untuk mengistirahatkan tubuh mereka.
Dea berjalan dengan memeluk lengan Sam manja dan satu tangannya yang memegang paper bag berisi tas yang baru saja Sam belikan untuknya. Sam tersenyum diam diam dalam hati Sam bersorak kegirangan karena Dea yang mau memeluk lengannya di tempat umum. Terkadang Dea juga menempelkan pipinya di bahu tegap Sam. Sampai di parkiran Sam membukakan pintu mobil untuk Dea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy CEO and his Little Girl [Terbit]
Hayran Kurgu"cinta tidak mengenal umur" "Dan cinta juga bukan paksaan" "Aku akan mendapatkanmu bagaimanapun caranya" "Silahkan paksa Dea, Om Sam emang bakal dapetin Dea tapi tidak dengan cinta yang Dea punya. Inget Om cinta itu bukan paksaan, permintaan, obse...