dua

49.9K 847 30
                                        

Dua bulan memiliki personal assistant yang benar-benar personal assistant dirasa membantu Armando. Ia bisa mengajak Jeff keluar ke kelab malam atau sekadar mengundangnya main ke apartemennya tanpa harus memikirkan Jeff yang harus tetap sober jika sewaktu-waktu ada hal yang harus diselesaikan.

Bukan hanya itu, Armando juga merasa jadwalnya amat tertata dan jelas. Ada update tiap harinya dan juga reminder apa yang akan ia lakukan dalam seharian nanti. Ia tidak perlu mengurus rencana kepergian untuk membantu Jeff yang sebelumnya memegang peran ganda. Semenjak ada Rose, Armando benar-benar merasa terurus tanpa perlu ikut mengurus.

Ia tahu bahwa kandungan Rose minggu ini sudah memasuki minggu ke-35. Ia mengetahui itu dari postingannya di status WhatsApp milik Rose yang ada dalam kontak WhatsApp pribadi Armando. Beberapa hari sebelumnya Rose mengunggah foto mirror selfie dengan caption yang membuat Armando tergerak hatinya. Happy 35 weeks inside Mommy, Baby, may the first time we meet each other will not be our last time together, begitu tulisnya.

Sayangnya, caption manis sekaligus mengharukan itu tidak cukup mengalihkan fokus Armando yang sudah terlanjur terpaku pada badan Rose. Ia memang hanya mengenakan sport bra dan celana dalamnya saja di foto itu, memamerkan perut besarnya. Bagaimana bisa Armando tahan untuk tidak mengusapkan tangannya di perut bulat itu? Ia benar-benar sudah berusaha kuat menahan diri selama dua bulan belakang.

Tidak ada pernah Rose mengunggah foto dengan laki-laki lain, menyebut ayah anaknya, keluarganya, tidak pernah sama sekali. Dan Armando merasa itu adalah lampu hijau yang menandakan bahwa tidak ada ikatan yang membuat ia tidak bisa mengikat Rose. Setidaknya ia akan mencoba, entah kapan.

Dua bulan bekerja sebagai personal assistant seorang Armando Lee, direktur utama Lee Corporation memberikan Rose beberapa pengetahuan baru.

Ia jadi tahu bahwa Armando menikmati berada dalam jet pribadi miliknya. Ia juga menikmati penerbangan komersil, baik dengan maskapai mahal seperti Etihad Airways, namun juga tidak keberatan jika menempuh perjalanan dengan maskapai di kelas di bawah itu. Armando bukan tipikal orang yang menikmati perjalanan bisnis yang harus ia tunaikan sehingga ia selalu memilih untuk segera kembali pulang. Tidak peduli selarut apa acara selesai atau perbedaan zona waktu.

Rose seringkali kesulitan untuk mendapat tiket yang sesuai. Ia harus bisa memilih waktu yang tepat agar Armando tidak perlu menunggu lama setelah acara selesai dan bisa segera pulang.

Ia jadi tahu jika Armando left-handed. Ia juga tahu bahwa jika Armando datang tepat pukul sembilan pagi, itu artinya Armando langsung berangkat ke kantor setelah mandi kilat. Meski bukan tipikal morning person, Armando terlambat datang ke kantor maksimal jam sembilan lewat lima belas menit. Biasanya jika sudah terlambat, Armando akan meminta Rose mendatangkan booth Starbucks ke kantor dan membebaskan karyawannya menikmati minuman dan makanan kecil yang disediakan sebagai permintaan maaf tidak memberi contoh baik sebagai atasan.

Armando selalu memilih sarapan di kantor. Terkadang ia membawa bungkusan sandwich ketika datang, atau meminta Rose membelikannya sarapan. Armando menyukai sarapan dengan baked oatmeal topping pisang dan cokelat. Memesankannya saja Rose ingin mual membayangkan oatmeal yang biasanya ia nikmati seperti memakan bubur itu harus dimasak dengan cara dipanggang. Aneh.

Semua yang ia ketahui tentang Armando selama dua bulan ia menjadi personal assistant-nya jauh dari apa yang ia bayangkan ketika mendengar namanya sebelum ia bekerja untuknya. Armando jauh dari gambaran seorang direktur utama yang ada di kepalanya. Laki-laki itu tidak malu mengakui kesalahan, tidak keberatan mendapat sanggahan.

Satu lagi yang Rose tahu tentang Armando. Ia menyukai menikmati kopi hitamnya dengan gula, bukan krimer. Dan Rose menganggap itu suatu yang amat seksi. What a manly taste.

call me daddy [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang