Jinho dan Michelle datang menjemput Nate dan Jasmine di pagi hari bahkan sebelum kedua balita itu masih mengenakan setelan baju tidur. Karena tidak mau terlalu merepotkan mertuanya, Rose meminta Lisa untuk ikut serta. Lisa adalah pembantu yang sebelumnya bekerja di mansion mertuanya namun sudah dipekerjakan oleh Armando di penthouse mereka sejak Rose hamil lagi.
Pekerjaan rumah yang biasanya dikerjakan Rose sendiri, kini hampir semua diambil alih Lisa kecuali menyiapkan makanan untuk anak-anak. Lisa yang lebih dari 6 bulan lamanya tinggal bersama mereka pun sudah bisa membantu mengasuh anak-anak yang sangat aktif walaupun tetap saja anak-anak tetap memilih bermanja dengan Rose.
Armando sudah memberi pengertian pada anak-anaknya bahwa ibu mereka untuk sementara waktu tidak bisa menggendong mereka sesering dan selama dulu. Mereka juga tahu kalau di dalam perut Rose sedang ada adik mereka, terbukti hampir setiap hari keduanya selalu mengajak bermain atau mengobrol dengan adik mereka di dalam sana walaupun awalnya mereka hanya meniru apa yang dilakukan Armando.
Meski sudah diperingatkan Armando untuk tidak meminta gendong pada ibu mereka, tetap saja Nate dan Jasmine terkadang merengek meminta gendong. Rose pun tidak sampai hati untuk menolak permintaan anak-anaknya. Melihat Rose dengan perut besarnya menggendong Jasmine sementara Nate menarik-narik ujung bawah dress yang dikenakannya meminta untuk digendong juga membuat Armando merasa bersalah.
Tak bisa dipungkiri, Rose juga sebenarnya dibuat kewalahan dan kelelahan. Hadirnya Lisa tentu saja amat membantu. Ia tidak tahu bagaimana ia bisa menyelesaikan pekerjaan rumah bersamaan dengan mengasuh dua anak-anak aktif yang seringkali hanya mau bermanja dengannya.
Pertolongan mertuanya yang seringkali membawa anak-anaknya keluar atau bermain di mansion mereka selama beberapa jam atau seharian penuh, tentu menjadi momen yang disyukuri Rose. Terlebih setelah kandungannya sudah memasuki usia 40 minggu. Jangankan untuk menggendong anak-anak, untuk berjalan saja rasanya sudah berat dengan posisi janin yang sudah masuk panggul.
Lima hari berlalu setelah memasuki minggu ke-40, belum juga tanda-tanda ia akan segera melahirkan. Kontraksi palsu semakin sering datang dan pergi, namun kata Dokter Camilla itu hal wajar. Riwayat di dua kehamilan sebelumnya dengan janin lahir lewat hari perkiraan, membuat Dokter Camilla memaklumi belum adanya pembukaan sewaktu pemeriksaan minggu ke-40. Hanya saja, jika di minggu ke-41 nanti masih juga belum ada pembukaan dan perkembangan menuju kelahiran, Dokter Camilla menyarankan untuk dilakukan induksi.
Sama halnya dengan kehamilan-kehamilan sebelumnya, memasuki hari perkiraan lahir tentu Armando semakin giat bercinta dengan Rose. Terkadang Armando tidak tega melakukannya mengingat Rose pasti sudah lelah, namun justru istrinya itu selalu menagih dan mengajaknya untuk bercinta. Gairah seks Rose memang kian meningkat tiap kali ia hamil dan Armando benar-benar memaksimalkan kesempatan itu.
"Mommy is ready whenever you are ready, my love," ucapnya seraya mengusap lembut perut besarnya.
Di penthouse yang sepi tanpa Armando yang bekerja dan anak-anaknya yang ikut berbelanja perlengkapan hiasan natal bersama kakek dan neneknya, Rose hanya dihibur oleh gerakan dan tendangan janinnya dari dalam.
Kehamilan kali ini, Armando dan Rose kembali memutuskan untuk tidak mencaritahu jenis kelamin calon anak ketiga mereka. Memiliki seorang putra dan seorang putri membuat mereka tidak lagi mengharapkan jenis kelamin tertentu, asalkan sehat dan selamat, itu saja.
Setelah menyantap roti panggang diolesi selai cokelat hazelnut dan membantu Lisa membereskan dapur serta membersihkan rumah, Rose berniat untuk melakukan induksi alami supaya mempercepat kelahiran janinnya sehingga tidak perlu sampai dilakukan induksi oleh dokter, apalagi operasi. Dulu Nate dan Jasmine bisa segera lahir karena Rose mengepel lantai secara manual. Kali ini, ia ingin mencoba melakukannya lagi mumpung tidak ada Armando atau Lisa di penthouse.
KAMU SEDANG MEMBACA
call me daddy [completed]
Romance[mature and explicit content, 18+] Berawal dari usaha menyambung hidup untuk anaknya, Rosaline berakhir menjadi pemuas nafsu atasannya sendiri.