Seperti yang sudah disetujui. Rose menuruti Armando dengan mengajukan surat permohonan undur diri dari pekerjaannya sebagai asisten pribadi Armando. Jeff dibuat kebingungan karena itu artinya ia kembali menjalankan dua pekerjaan sekaligus seperti sebelum Rose mulai bekerja. Ia makin dibuat bingung karena di hari Rose mengajukan surat undur diri, sama sekali tidak ada raut terkejut di wajah Armando. Seolah Armando sudah menduga Rose akan mengundurkan diri.
Jika biasanya karyawan perlu menunggu sampai ada yang mengisi posisi yang hendak mereka tinggalkan sebelum benar-benar berhenti bekerja, lain cerita dengan Rose. Permohonannya disetujui di hari yang sama dengan hari terakhirnya bekerja. Selanjutnya, tugas asisten pribadi diserahkan kembali pada Jeff yang memang seharusnya memegang pekerjaan itu selagi Rose cuti melahirkan.
Jeff sempat memprotes Armando. Namun ia tahu itu tidak akan membuahkan hasil. Jika Armando sudah memutuskan sesuatu, hampir mustahil membuatnya berubah pikiran.
Sudah hampir tiga minggu berlalu semenjak Rose mengundurkan diri. Kandungannya sudah berusia 40 minggu. Sudah lewat dua minggu dari hari perkiraan lahir. Rachel, pemilik birthing center yang menjadi tujuan Rose untuk melahirkan, hampir setiap hari menanyakan keadaannya. Kondisinya selalu dipantau semenjak tiba hari perkiraan lahir.
Kata Rachel, jika sampai minggu ke-42 tak juga ada tanda-tanda akan melahirkan, mau tidak mau Rose harus dioperasi dan dibawa ke rumah sakit. Sebenarnya ada opsi induksi di usia 40 atau 41 minggu. Dengan suntikan hormon, setidaknya bisa membantu Rose supaya segera melahirkan. Dari informasi yang didapat, membiarkan janin terlalu lama di dalam kandungan berpotensi membuatnya meninggal di dalam.
Melakukan induksi artinya melahirkan dengan bantuan medis. Biayanya akan lebih tinggi daripada tanpa intervensi medis. Rose memilih memperbanyak melakukan induksi alami. Tiap pagi ia berjalan di sekitar blok apartemennya, naik turun tangga tak terhitung berapa kali, melakukan gerakan yoga yang bisa membantu janinnya turun ke panggul, juga menerima kehadiran Armando tiap kali pria itu mengajaknya berhubungan badan.
Semenjak ia menyetujui tawaran Armando, kebutuhannya selalu tercukupi. Kulkasnya penuh dengan bahan makanan dan jajanan. Bahkan Armando menawarinya untuk pindah ke apartemen yang lebih baik dari yang ditinggalinya sekarang. Tentu saja Rose menolak. Terlalu berlebihan untuk memberi fasilitas sebanyak dan semewah itu untuk jalang pemuas nafsu seperti ia kini.
Sebagian uang pemberian Armando, disisihkan Rose untuk ia tabung. Setelah melahirkan nanti, Armando tidak akan bisa mendapat pelayanan darinya. Tidak mungkin jika ia tetap mengharap Armando membayar jasa ketika ia bahkan tidak bisa memuaskan hasratnya. Setidaknya selama masa nifas nanti Rose masih ada uang untuk bertahan hidup.
Kemarin sewaktu melihat pantulan dirinya dalam kaca, Rose dibuat terkejut. Perutnya sudah kian turun. Pantas saja rasanya beban yang ia bawa kian berat. Ia bisa merasakan kepala janinnya sudah mulai masuk ke panggul. Artinya, tidak lama lagi waktunya tiba.
Samar ia mendengar ketukan pintu apartemennya. Aneh, ia tidak ada janji bertemu dengan orang lain. Armando pun sudah bilang tidak akan datang karena ada pertemuan penting di kantor sampai larut malam.
"Sebentar!" teriak Rose yang berjalan menuju pintu.
Orang yang berdiri di balik pintu, yang mengetuk pintunya tadi adalah orang yang paling tidak ia sangka akan muncul di hadapannya. Sejak kali pertama ia pergi, tidak pernah sedetikpun ia berharap akan dipertemukan lagi. Setidaknya, tidak dalam pelariannya kini. Juga tidak di tempat yang ia anggap paling aman dan sudah cukup jauh untuk bisa bersinggungan lagi dengan orang itu.
Dengan cepat Rose tutup kembali pintu apartemennya. Namun sayang, tangan pria itu lebih cekatan menahan supaya pintu tetap terbuka.
"Rosie, please," ucap pria itu, memanggil namanya dengan panggilan yang hanya ia satu-satunya orang yang memanggil Rose dengan nama itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/236253324-288-k670771.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
call me daddy [completed]
Romance[mature and explicit content, 18+] Berawal dari usaha menyambung hidup untuk anaknya, Rosaline berakhir menjadi pemuas nafsu atasannya sendiri.