1.

1.6K 132 3
                                    


"Iya sabar!"

Gua berlari ke bawah untuk ngambil barang dari ojek online. Gua nggak nyangka Samuel bakal sebaik itu nraktir gua.

"Lah? Apaan ini?"

Samuel mengangkat kedua bahunya tanda dia tidak mengetahui isi dari paper bag itu. Gua pikir Samuel  jajanin gua sesuatu.

"Kaos kaki?" Tanya Samuel saat gua mengangkat tiga pasang kaos kaki dari dalam paper bag tersebut.

"Oh! Tau gue!"

Gua langsung membawa paper bag gua yang berisikan kaos kaki tesebut ke kamar gua. Gua melempar paper bag itu ke sembarang tempat dan langsung menelfon Mark.

"Kenapa, Eth?"

"Mark mana, La?"

"Lagi gua hukum."

"Kenapa lagi dia?"

"Ngilangin kabel casan gua."

"Bener-bener pacar lu."

"Yaudah lah, gua mau telfon Lucas aja."

"Oke! Bye!"

Tut tut tut

Bisa diliat gimana Luella sama Mark nggak berantem terus. Yang satu bar-bar, yang satu lagi rempongnya kayak emak-emak.

"Cas!"

"Ha?!"

"Nggak usah deh lu pake acara beliin gua kaos kaki begini deh. Gua udah bilang kan kalo lu sama Mark mesti bayarin wifi rumah gua dua bulan."

Sebagai ganti atas perbuatan mereka berdua dua hari lalu, gua minta mereka buat patungan bayarin wifi rumah gua.

Rumah gua ada dua wifi. Di lantai tiga, tepatnya kamar gua, wifinya beda sendiri karna wifi di bawah nggak sampe di kamar gua. Jadi, gua menikmati semua fasilitas di lantai tiga.

"Apaan? Gua sama Mark nggak beliin lu apa-apa."

"Hah?"

"Udah ah. Gua lagi nyetir nih."

"Mau ke mana?"

"Gua lagi sama Doyeon ah!"

Tut tut tut

Gua berdiri di atas kasur dan berjalan di atas kasur untuk mengambil kaos kaki itu di samping kasur gua. Gua menaruh paper bag tersebut di atas nakas gua.

Gua mengambil hp gua untuk menanyakan siapa yang ngasih kaos kaki itu ke gua di grup. Kan nggak mungkin salah kirim, soalnya nama penerimanya itu gua. Sayangnya, nggak ada yang tau siapa yang ngirim barang tersebut.

"Ngeri ih." Kata gua.

Masalahnya, selain keluarga dan temen segeng gua itu, nggak ada lagi yang tau kalo gua udah balik dari US. Bahkan gua pergi ke US aja mereka nggak tau.

"Damn! Damn!"

Gua berlari ke bawah dan langsung mengambil penny longboard gua dan melesat ke rumah Mark yang jaraknya 1 km dari rumah gua, rumahnya masih satu perumahan tapi beda cluster.

Gua emang hobi banget pake penny longboard ke sekitaran rumah gua, kayak ke mini market atau toko-toko di sekitar rumah gua. Kadang juga pake penny board. Intinya apa aja yang ada di depan mata gua, itu yang gua pake.

"Mark!"

Gua langsung berlari masuk ke dalam rumah Mark dan menaruh penny longboard gua di teras rumah Mark.

✔️The Past ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang