Prolog.

3.7K 166 6
                                    


Ethelyn's POV



"Sepupu tai."

Gua berkali-kali mengumpat karna Mark, sepupu gua, dia ngerusakin sepatu gua. Dia sama Lucas lempar-lemparan barang di kamar gua dan akhirnya sepatu gua jadi korbannya.

Gua nggak bakalan tau siapa pelakunya kalo Luella nggak ngasih tau siapa pelakunya. Luella ini pacaran sama Mark, tapi mereka sering ribut kayak kakak ade.

Gua nggak ngerti kenapa temen-temen gua itu bar-bar semua. Bukan cuma Mark sama Lucas, tapi Hendery sama Dejun juga.

"Baru aja tiga hari gua di sini." Keluh gua.

Ya, gua baru tiga hari di sini. Setelah UN hari terakhir, gua bener-bener langsung ke US. Gua nunda kuliah gua setahun dan milih buat tinggal di sana dulu biar otak gua seger.

Gua melihat seluruh toko yang ada di dalam mall. Nggak banyak yang berubah. Lagipula gua cuma tinggal di US setahun.

"Mana nih tokonya, ya?"

Gua melihat toko yang gua tuju dan masuk ke dalam sana. Gua langsung didampingi sama staff tokonya. Gua langsung melihat barang incaran gua.

"Eh?"

Gua mengerutkan kedua alis gua saat melihat tangan lainnya yang memegang sepatu inceran gua. Gua pun buru-buru melepas tangan gua dan membiarkan orang itu ngambil sepatu inceran gua tadi.

"Dom!"

Mata gua terbuka lebar saat melihat laki-laki yang memanggil gua 'Dom'. Di dunia ini cuma ada satu orang yang manggil gua 'Dom'.

"Jae?"

Dalam hitungan satu detik, gua langsung bisa memutar hampir semua memori yang pernah gua lewatin sama manusia yang ada di depan gua ini.

"Mba, nomor 38, ya." Katanya ke staff toko.

Mata gua memanas ngeliat Jaehyun, mantan gua. Dia alesan gua milih buat nunda kuliah gua dan pergi ke US.

Gua sama dia putus saat gua naik kelas tiga SMA.

Cuma keluarga gua dan keempat temen gua, Lucas, Hendery, Dejun, dan Luella yang tau keberadaan gua. Bahkan katanya ada yang mikir gua udah mati.

Padahal gua cuma satu tahun ngilang.

Gua sama sekali nggak bisa bergerak dan rasanya oksigen di dalam ruangan habis. Dia masih inget ukuran sepatu gua.

Gua menengok ke arah staff toko yang membawa satu dus sepatu yang disebut Jaehyun tadi untuk gua. Ya nggak mungkin kan ukuran sepatu Jaehyun itu 38.

"Makasih, Mba."

Gua berusaha buat nggak memerdulikan Jaehyun yang masih berdiri di depan gua dengan belaga mencoba sepatu incaran gua.

Gua melepas kedua sepatu itu dari kaki gua dan mengembalikan sepatu itu ke staff toko dan memberi kode kalau gua mau ngambil sepatu itu.

"Mau langsung bayar atau masih mau liat-liat lagi?" Tanya staff tokonya.

"Langsung bayar aja, Mba." Kata gua.

Staff toko tersebut langsung membawa dus sepatu itu ke kasir. Gua pun memasang sandal slip-on gua dan berdiri dari kursi.

"Jae? Udah nemu barangnya?"

Gua menatap ke arah cewek yang memegang pundak Jaehyun. Gua melihat cincin yang sama kayak punya gua dulu. Gua cuma bisa tersenyum miris.

"Ah, aku cuma mau liat-liat."

Barusan kata-kata terakhir yang bisa gua denger dari mulut Jaehyun sebelum berjalan ke kasir untuk membayar sepatu gua.

Gua keluar dari toko masih dengan rasa nggak percaya kalo gua baru aja ketemu sama Jaehyun, cowok yang bikin gua stres.

Gua langsung menuju ke Starbucks untuk membeli minuman favorit gua. Gua harap dengan minuman kesukaan gua, mood gua bisa naik lagi.

Gua duduk sendirian dan menyesap minuman gua. Nggak bisa. Dia masih berlari-lari di dalam pikiran gua.

Ya, walaupun setiap harinya dia masih ada di dalem otak gua, tapi kali ini beda lagi. Gua nggak tau harus seneng atau sedih.

"Dom."

Gua mendongak dan melihat Jaehyun yang ada duduk di depan gua. Jantung gua berdetak sangat cepat dan rasanya hampir pingsan.

"Maafin gue."

Daripada gua harus nangis di mall, lebih baik gua buru-buru pergi dan ninggalin mall.












Yuhu

Balik lagi sama cerita baru hehehe
Author orangnya gatel banget mau bikin cerita baru terus

Enjoy ya

✔️The Past ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang