"Yeon! Lu curang ah! Kan lu tinggi!"Gua mengerucutkan bibir gua sebal karna gua baru aja kalah main basket di timezone. Sesuai ajakan Juyeon, sekarang gua sama dia ada di timezone berdua. Rencananya setelah ini gua sama Juyeon bakalan lanjut ke skate park.
"Lah, kan tadi lu yang nyuruh buat lomba. Sekarang kalah malah nggak mau terima." Kata Juyeon sambil merangkul gua.
Bener juga sih kata-katanya Juyeon barusan. Gua kayaknya nggak bakalan menang apa pun kalo lawannya Juyeon.
"Juju jangan lupa dibawa ke sana juga, ya." Kata Juyeon.
"Ih pasti dong." Kata gua.
Gua sama Juyeon melihat sekiling untuk mencari permainan apa lagi yang bisa dimainkan gua sama Juyeon.
"Foto aja yuk." Juyeon langsung menarik gua ke dalam photobox dan langsung menggesek kartunya di situ.
Gua dan Juyeon tertawa lepas sambil berpose di depan kamera. Gua nggak tau kenapa Juyeon konyol banget hari ini dan berhasil bikin gua ketawa berkali-kali.
"Juyeon yang bener ah! Jangan berdiri gitu. Kayak badut." Protes gua sambil menarik Juyeon untuk kembali duduk.
Gua tersentak saat Juyeon memeluk gua untuk pose terakhir. Gua yang bingung pun hanya bisa memaksakan senyum dan keluar untuk melihat hasil fotonya.
"Bagus, Eth! Mau lu yang pegang apa gua?" Tanya Juyeon.
"Lu aja. Nggak apa-apa." Kata gua.
Juyeon pun menganggukkan kepalanya lalu menaruh foto tersebut di dalam tas gua. Juyeon langsung merangkul gua keluar dari timezone.
"Makan dulu, yuk." Ajak Juyeon, gua hanya menganggukkan kepala gua.
Banyak mata yang tertuju ke arah gua sama Juyeon. Mungkin karna Juyeon yang terus-terusan ngerangkul gua. Tapi, gua nggak memerdulikan mereka yang ngeliat ke arah gua sama Juyeon.
Kaki gua terus mengikuti ke mana Juyeon melangkah. Gua mempercayai dia untuk memilih restoran buat makan siang kali ini. Gua yakin pilihan dia nggak bakal ngecewain gua.
"Kita makan di sini aja." Kata Juyeon sambil masuk ke dalam restoran Sunda yang ada di mall.
"Gua sengaja ngajak lu ke sini. Kan dikit lagi lu mau ke US, takutnya lu kangen sama makanan Indo." Kata Juyeon.
Gua tertawa mendengar kata-kata Juyeon. Sebenernya kata-katanya itu masuk akal juga. Gua pasti bakalan kangen sama makanan Indonesia nantinya. Jadi, lebih baik gua puas-puasin makan makanan Indo di sini.
Setelah memesan makanan, Juyeon keliatan sibuk dengan ponselnya dan membiarkan gua diam sendirian di tempat gua.
Cekrek!
"Lah?! Nggak bilang-bilang kalo mau foto!" Kata gua kesal.
Juyeon menjulurkan lidahnya dan dia menolak untuk menunjukan hasil jepretannya tersebut. Ya, tapi gua nggak begitu peduli lah sebenernya.
"Eth."
"Hmm?"
Juyeon menaruh ponselnya di atas meja dan membetulkan posisi duduknya. Dari raut wajahnya, gua bisa liat kalo ada hal serius yang mau dia katakan ke gua.
"Gua nggak tau selama ini lu sadar apa nggak kalo sebenernya gua sering merhatiin lu. Atensi gua tertuju sama lu." Kata Juyeon.
Gua merasa ada yang nggak enak dari kata-kata Juyeon. Mungkin apa yang Jaehyun pernah bilang itu beneran. Gua juga sebenernya peka, tapi di saat yang bersamaan, gua juga nggak mau geer.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️The Past ; Jung Jaehyun
Fanfiction{ 𝐅 𝐚 𝐧 𝐟 𝐢 𝐜 𝐭 𝐢 𝐨 𝐧 } { 𝐉 𝐮 𝐧 𝐠 𝐉 𝐚 𝐞 𝐡 𝐲 𝐮 𝐧 } 𝙸 𝚋𝚎𝚕𝚒𝚎𝚟𝚎 𝚢𝚘𝚞 𝚠𝚎𝚛𝚎 𝚝𝚑𝚎 𝚐𝚛𝚎𝚊𝚝𝚎𝚜𝚝 𝚝𝚑𝚒𝚗𝚐 𝚝𝚑𝚊𝚝 𝚎𝚟𝚎𝚛 𝚑𝚊𝚙𝚙𝚎𝚗𝚎𝚍 𝚝𝚘 𝚖𝚢 𝚕𝚒𝚏𝚎.