Gua melihat ke sekitar halaman rumah gua. Gua melihat ada lumayan banyak motor yang terparkir di halaman rumah gua. Apa mungkin ini motor tamu-tamunya tetangga gua? Tapi, kenapa mereka bertamu malam-malam? Terus kenapa rumah gua kayak berisik banget?"Kok rumah lu kayak rame sih?" Tanya Mark.
Gua hanya bisa menggelengkan kepala gua karna nggak tau apa yang terjadi lalu menarik Mark masuk ke dalam rumah gua.
Gua membulatkan mata gua saat melihat orang-orang yang udah mabuk di dalam rumah gua sambil mendengarkan musik kencang.
Gua berjalan ke ruang tamu dan langsung mematikan musik yang di putar. Gua sama sekali nggak paham ada apaan di simi.
"Ada apa ya di sini?" Tanya gua.
"Menurut lu? Kurang jelas kita lagi party?" Tanya salah satu cewek dengan nada sewotnya.
Party? Rumah gua? Pasti ini ulah Becca lagi. Dia bener-bener udah di luar batas. Dia sama sekali nggak merasa bersalah soal kejadian kemaren.
"Pulang lo semua! Ini rumah gue!" Kata gua berteriak.
"Ini rumah Becca anjing! Nggak usah ngaku-ngaku lo!" Teriak salah satu cewek lainnya yang berpakaian super minim.
Gua yang emosi langsung menarik bajunya dan mendekatkan wajahnya ke wajah gua. Gua mencengkram keras tangannya supaya dia nggak lepas dari gua.
"Lu liat di foto itu! Ada Becca bangsat nggak di situ?" Tanya gua sambil memutar tubuhnya dan menghadapkan dia ke foto keluarga gua yang begitu besar.
Semua orang yang ada di ruang tamu cuma bisa diam sambil memperhatikan foto keluarga tersebut. Satu per satu orang pun akhirnya keluar dari rumah gua.
"Becca di mana?" Tanya gua ke cewek yang bilang kalo ini rumah Becca.
"Di kamarnya." Jawab cewek itu.
"Pulang lo sana!" Kata gua sambil mendorong cewek itu.
Gua sama Mark hanya bisa saling tatap dan menggelengkan kepala masing-masing. Gua nggak bisa percaya Becca ngelakuin ini dengan mudahnya.
"Cepet juga dia punya banyak temen. Padahal dia part time doang." Kata Mark.
Gua berjalan ke atas dan ternyata di atas masih ada beberapa orang yang duduk di ruang keluarga gua sambil minum-minum.
"Pulang semua lu anak anjing!" Usir gua.
"Lo siapa ya?" Tanya satu laki-laki yang sedang memegang botol birnya.
Gua menunjukkan kunci rumah gua tepat di wajah laki-laki itu, "Gua yang punya rumah. Becca cuma numpang di rumah gua." Kata gua lalu menendang bokong laki-laki itu supaya dia pergi dari rumah gua.
Gua melihat Mark yang ternyata udah pergi ke kamar gua saat gua ngusir orang-orang di lantai dua rumah gua.
"Kamar lu aman." Kata Mark, gua langsung menganggukkan kepala gua.
Gua pun berjalan ke kamar Samuel untuk mengecek apa kamarnya baik-baik aja. Gua bersyukur banget pas ngeliat kamarnya Samuel nggak kenapa-kenapa.
Langkah gua terhenti tepat di depan kamar Becca saat mendengar suara desahan dari dalam kamarnya. Gua menempelkan telinga gua di pintu kamar Becca untuk memastikan kalo gua nggak salah denger.
"Mark! Sini!"
Gua menarik Mark untuk ikut mendengar suara yang dari dalam sana. Mark keliatan sama kagetnya kayak gua.
"KELUAR DARI RUMAH GUA BASTARD!" Kata gua sambil menendang pintu kamar Becca.
Ternyata dugaan gua bener kalo Becca lagi bercinta sama satu laki-laki yang nggak gua kenal. Mark udah kabur entah ke mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️The Past ; Jung Jaehyun
Fanfiction{ 𝐅 𝐚 𝐧 𝐟 𝐢 𝐜 𝐭 𝐢 𝐨 𝐧 } { 𝐉 𝐮 𝐧 𝐠 𝐉 𝐚 𝐞 𝐡 𝐲 𝐮 𝐧 } 𝙸 𝚋𝚎𝚕𝚒𝚎𝚟𝚎 𝚢𝚘𝚞 𝚠𝚎𝚛𝚎 𝚝𝚑𝚎 𝚐𝚛𝚎𝚊𝚝𝚎𝚜𝚝 𝚝𝚑𝚒𝚗𝚐 𝚝𝚑𝚊𝚝 𝚎𝚟𝚎𝚛 𝚑𝚊𝚙𝚙𝚎𝚗𝚎𝚍 𝚝𝚘 𝚖𝚢 𝚕𝚒𝚏𝚎.