34.

596 67 3
                                    


"Ih! Lo baik banget, Sam."

Gua memeluk Samuel erat-erat karna Samuel membawa banyak cokelat buat gua. Nggak sia-sia gua suka ngerjain PRnya pas SD. Gedenya jadi baik banget sama kakaknya.

"Gua nggak bisa nafas, Kak!"

Gua pun melepas pelukan Samuel dan mengambil jatah cokelat gua lalu berlari ke kamar gua. Gua memasukan cokelat-cokelat tersebut di lemari es mini yang gua taruh di kamar gua.

"Eth, makan malam dulu!"

Gua buru-buru merapihkan isi kulkas gua supaya semua cokelatnya dapat masuk dan langsung pergi ke bawah untuk makan malam.

Dengan semangat gua duduk di samping Samuel yang udah siap dengan makanannya. Nggak lama, Becca datang dan duduk di samping gua. Mungkin sekarang dia lagi nggak mau makan malam karna dia tau kalo malam ini bakalan hancur buat dia.

"Gimana? Semuanya baik-baik aja kan pas kita di sana?" Tanya mama.

Gua melirik Becca yang nggak menjawab pertanyaan mama sama sekali dan masih sibuk dengan makanannya. Gua pun enggan menjawab pertanyaan mama karna gua nggak mau ceritain semuanya saat makan malam.

"Eth? Bec?" Panggil mama.

"Oke, abis makan malem kita semua harus ngobrol." Kata papa yang mungkin udah peka kalo ada yang nggak beres saat mereka ada di US.

Gua nggak tau gimana reaksi mama papa saat tau kalo Becca bikin party di rumah ini dan tidur sama cowok di kamarnya. Bikin rumah gua kotor aja si Becca.

"Ma, Pa."

Mama, papa, dan Samuel menengok ke arah gua dengan wajah yang penasaran. Mungkin mereka kira gua bakal ngasih tau kejadian apa yang terjadi saat mereka di sana. Nyatanya gua nggak mau ngasih tau soal itu sekarang banget.

"Eth mau kuliah di US aja."

Gua bisa liat papa yang sedikit terkejut setelah mendnegat permintaan gua barusan. Permintaan gua udah bulat dan pastinya gua udah mikirin hal ini berulang-ulang. Gua yakin ini jalan yang terbaik buat gua.

"Yaudah. Asalkan kamu nggak labil." Kata papa.

Makan malam kali ini nggak terlalu banyak obrolan seperti biasanya. Mungkin mama dan papa sedang menebak-nebak apa yang terjadi selama mereka nggak ada di rumah.

Beruntunglah saat makan malam yang sedikit canggung ini selesai dalam waktu yang singkat. Semuanya langsung balik ke kamarnya masing-masing sebelum bertemu kembali di ruang tamu satu jam setelah ini.

Gua mengikuti mama dan papa ke dalam kamarnya untuk meminta ole-ole. Walaupun mereka ke sana bukan buat jalan-jalan, tapi mama dan papa juga udah menjanjikan ole-ole buat gua.

"Ole-olenya masih ada di kopernya Samuel." Kata mama.

"Yaudah temenin Ethelyn ke kamar Samuel." Ajak gua sambil menarin tangan mama dengan paksa.

Dengan sangat terpaksa mama pun bangkit dari tidurnya dan berjalan keluar kamarnya menuju kamar Samuel.

"Ini anak lo! Anak yang di dalem perut gua ini anak lu! Gua nggak pernah tidur sama siapa-siapa selain sama lu."

"Ya, terus gimana anjing?! Gua nggak ada duit."

"Ah anjing lo! Tolol! Nggak punya solusi! Mendingan gua ajak pacarnya Ethelyn tidur bareng gua dari pada gua tidur sama cowok nggak ada duit kayak lu."

Langkah gua dan mama terhenti di depan pintu Becca saat tanpa sengaja mendengar pembicaraan Becca dengan seseorang lewat telefon. Gua dan mama saling melemparkan padangan tak percaya.

✔️The Past ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang