28.

522 70 0
                                    


"Iya, mama janji bakalan lebih tegas lagi sama dia."

Gua hanya bisa mengangguk mendengar janji mama. Gua harap itu bukan sekedar keluar dari mulut, semoga aja mama beneran inget janjinya kali ini.

"Yaudah, mama mau tidur dulu. Jaehyun kayaknya juga udah selesai bikin mie instannya." Kata mama.

Mama meninggalkan kamar gua dan menutup rapat-rapat pintu kamar gua. Gua sebenernya masih males banget harus turun ke ruang keluarga di lantai dua dan bertemu sama Becca lagi. Gua dipaksa papa buat baikan sama Becca.

Di sini gua masih setia memeluk Juju karna cuma Juju yang bisa gua peluk di sini. Akhirnya gua memutuskan buat turun sambil membawa Juju.

Tepat saat gua turun, gua melihat Jaehyun yang memberikan semangkuk mie instan ke Becca. Ternyata Becca juga dibuatin sama dia.

"Dom, ini mienya." Kata Jaehyun.

Gua menaruh Juju di samping gua lalu mengambil mie instan yang udah disiapkan sama Jaehyun dari tadi. Jaehyun juga duduk di samping gua dan melahap mie instan buatannya sendiri.

"Enak loh, Jae."

Itu bukan gua yang muji masakannya Jaehyun, tapi Becca. Telinga gua beneran panas denger pujiannya barusan.

"Makasih." Kata Jaehyun.

Gua nggak tau apa gunanya gua sama Becca ditaruh di ruangan yang sama lagi setelah gua berantem sama dia. Gua nggak bakalan baikan sama dia dan gua tau dia nggak bakal ngucapin kata maaf.

Gua memakan mie instan gua lebih cepat supaya gua nggak lama-lama ada di ruangan yang sama dengan Becca. Gua yakin banget Becca suka sama Jaehyun makanya dia nempel terus sama Jaehyun dan selalu pake pakaian terbuka kalo di sebelah Jaehyun.

"Jae, sorry ya jadi berantakan gini pas lu nginep."

No, itu bukan gua lagi yang ngomong. Tapi, Becca. Dia minta maaf ke Jaehyun tapi nggak minta maaf ke gua. Apa-apaan ini?

"Iya, nggak apa-apa." Kata Jaehyun.

Dengan cepat gua menghabiskan mie instan gua dan langsung menaruhnya di atas meja. Gua mengambil Juju dan pergi meninggalkan Jaehyun sama Becca berdua. Gua udah nggak peduli mereka berdua mau ngapain.

Gua nggak langsung masuk ke kamar gua, tapi gua pergi ke balkon di lantai atas rumah gua. Di sana anginnya lebih terasa daripada balkon di kamar gua.

"Udah bagus gua nggak pulang rumah malem ini. Eh, malah di suruh pulang." Kata gua kesal.

Gua memejamkan mata gua untuk merasakan hembusan angin yang bisa membuat gua merasa sedikit lebih tenang.

"Dom!"

Ketenangan gua diganggu lagi.

Mata gua mengikuti langkah kaki Jaehyun yang berjalan ke arah gua sampai dia duduk di samping gua. Gua masih nggak mau ngeliat mukanya dan lebih memilih buat menengok ke samping sambil memeluk Juju dengan erat.

"Sekarang itu boneka kesayangan lu?" Tanya Jaehyun sambil menunjuk Juju, gua menganggukkan kepala gua.

Emang beberapa terakhir ini gua selalu meluk Juju sambil gua tidur. Banyak bantal atau boneka pemberian Jaehyun yang udah gua simpen di dalam lemari.

"Gua sebenernya pengen ngomong sesuatu. Cuma gua takut lu marah." Kata Jaehyun.

Gua menganggukkan kepala gua dan memberi kode supaya Jaehyun mengutarakan apa yang mau dia katakan.

"Gua cemburu karna lu suka sama pemberian Juyeon." Kata Jaehyun.

Ternyata bener tebakan Jaehyun, gua beneran kesel. Gua kan bukan suka sama yang ngasih, tapi gua emang suka sama Jujunya.

✔️The Past ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang