33.

577 70 2
                                    


Langkah gua terhenti saat gua melihat Jaehyun yang sedang menunggu di teras rumah gua. Dia langsung berdiri dan menghampiri gua.

"Tadi lu ketemu Noah?" Tanya Jaehyun.

Gua nggak menjawab pertanyaannya dan masih lanjut berjalan sampai di depan pintu rumah gua. Tangan gua di tahan sama Jaehyun bahkan sebelum gua membuka pintu rumah gua.

"Dom."

"Iya, gua ketemu dia. Berisik banget sih." Kata gua.

Gua memperingati diri gua berulang-ulang supaya nggak jatuh lagi sama kata-katanya Jaehyun. Gua nggak mau sakit hati untuk kesekian kalinya lagi.

"Dom, please. Lu nggak bakalan ngerti kalo lu belom denger penjelasan gua. C'mon lah, Dom. Dengerin dulu sekali." Kata Jaehyun.

"Mau gua dengerin sampe abis juga tetep gua nggak bakal nerima lu lagi, Jaehyun." Kata gua.

Pokoknya gua lebih percaya apa yang mata gua liat dari pada kata-kata yang bakal keluar dari mulut Jaehyun.

"Ya, lu nggak bisa bilang gitu. Lu belom denger penjelasan gua." Kata Jaehyun.

Gua melempar tas gua ke atas tempat duduk yang disediakan di teras rumah gua lalu duduk di sana karna gua udah bersedia mendengar penjelasan Jaehyun. Bersedia mendengarkan bukan berarti bersedia kembali sama dia lagi.

"Pertama, soal kenapa gua selalu mau bawain makanan buat Becca. Itu pure karna gua pengen hubungan lu berdua baik. Toh selama ini Becca taunya itu lu yang beli dan bukan gua." Kata Jaehyun.

"Soal apa yang lu liat beberapa hari lalu, gua beneran shock, Dom. Gua bener-bener beku, gua sampe nggak bisa bergerak saking kagetnya." Lanjut Jaehyun.

Jaehyun yang dari tadi berdiri akhirnya memilih untuk duduk di sebelah gua lalu memegang kedua tangan gua.

"Lu tau kan kalo gua serius sama lu?" Tanya Jaehyun, gua menggelengkan kepala gua.

"Kurang jelas tadi? Lu nggak paham di bagian mananya?" Tanya Jaehyun.

"Gua nggak paham kenapa lu nggak punya reflek yang bagus. Gua pikir selama ini reflek lu bagus. Ternyata udah berubah." Kata gua.

Gua bakalan bisa percaya sama Jaehyun kalo misalnya dia reflek menjauh atau melepaskan ciuman Becca sebelum gua masuk ke dalam kamar Becca. Tapi, kemaren Jaehyun seakan-akan nerima perlakuan Becca.

"Gua kaget, Dom. Kaget." Kata Jaehyun.

"Udah selesai jelasinnya?" Tanya gua, Jaehyun mengangguk ragu.

"Nice try. Tapi, gua masih belom berubah pikiran." Kata gua sambil berdiri.

Tapi Jaehyun menarik tangan gua lagi untuk duduk di sampingnya. Entah apa lagi yang mau dia katakan, tapi gua bakalan denger semua omongannya karna gua tau gua nggak bakalan goyah.

"Apa yang harus gua lakuin supaya lu berubah pikiran? Apa yang harus gua lakuin buat bikin lu yakin kalo gua nggak main-main?" Tanya Jaehyun.

"Nggak ada. Lu nggak perlu ngapa-ngapain." Kata gua.

Gua melihat Jaehyun yang udah menunduk lesu di hadapan gua. Dia keliatan mengepalkan tangannya dan rahangnya juga mengeras.

"Jae, gua mau masuk, lu sampe kapan mau ada di sini?" Tanya gua ketus.

Jaehyun berdiri lalu membuang nafasnya dengan kasar. Dia pun langsung berlalu tanpa bicara apa-apa lagi.

Setelah memastikan dia benar-benar pergi, gua baru bisa masuk ke dalam rumah dengan tenang. Kaki gua langsung melangkah ke kamar dan melihat kalender yang digantung di kamar gua.

✔️The Past ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang