10. Obat Gafin

1.2K 222 39
                                    

Yang nungguin cerita ini up, hayoooo mana suaranyaaaa?

Jangan lupa follow dulu ya akun ini, jangan lupa juga kasih vote dan komen kalian sebanyak - banyaknya.....

Numpang promo ya.....

Jangan lupa baca ceritaku yang lain juga

Silakan cek di google play book, bisa cari dengan keyword ayinatiwi atau judul cerita yang temen - temen pingin baca ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Silakan cek di google play book, bisa cari dengan keyword ayinatiwi atau judul cerita yang temen - temen pingin baca ya.

Happy reading, Guys ❤️

"Yaya!" Gafin berteriak kencang Senyumnya terukir indah saat sepasang matanya menangkap keberadaan sosok gadis cantik dengan seragam putih - abu yang melekat di tubuhnya.

Seperti biasa, gadis itu memang akan menantikan jemputannya usai jam sekolah tepat di area halte depan gedung sekolanya. Mamanya lah yang memiliki tugas menjemput dirinya, walaupun tak jarang sang papa juga menyediakan waktu untuk menjemput dirinya dari sekolah di sela - sela kesibukannya.

"Mas Gafin ?" gumam gadis bernama lengkap Magika Ayana Putri itu. Yaya kemudian menengok ke arah kanan dan kiri sebelum akhirnya menyebrangi jalanan depan sekolahnya yang memang cukup ramai.

"Mas Gafin beneran?" ujar Yaya dengan raut wajah tak percaya.

Melihat reaksi yang ditunjukkan gadis cantik di depannya, bibir Gafin mengeluarkan kekehan lucu.

"Siapa lagi?" Gafin pun melepas helm yang sedari melindungi kepalanya.

"Emang kamu kenal berapa banyak Mas Gafin selain Mas Gafin yang ini? Kalau ada, udah pasti enggak ada yang gantengnya ngalahin Mas Gafin-mu yang ini deh," ujar Gafin jumawa. Kedipan dan kikikan geli tak lupa Gafin sertakan untuk menutup godaannya pada sang gadis pujaan.

Yaya mengerucutkan bibirnya kesal. Selalu saja Gafin mengatakan hal - hal yang berujung pada membanggakan dirinya sendiri. Namun tetap tak bisa menutupi rona merah di wajah gadis yang belum lama merayakan ulang tahun ke lima belas itu. Ya, Yaya selalu suka dengan cara Gafin menggoda dan memperlakukannya.

"Makan es krim, yuk?" Gafin menyerahkan helm dengan motif hello kitty kepada Yaya.

Sontak Yaya mengerjapkan matanya. Merasa asing dan tentu aneh dengan helm yang Gafin tunjukkan padanya.

"Helmnya ganti?" Gafin mengangguk.

"Kok hello kitty?" Senyum tipis tak bisa terelakan dari bibir Yaya. Gadis itu menyukai tokoh kartun kucing yang identik dengan warna merah muda itu.

Kafin terkekeh melihat Yaya yang tak kunjung menggunakan helm yang sengaja ia beli untuk Yaya. Ia langsung menarik helm tersebut dari tangan Yaya.

"Ini kan emang buat kamu."

The BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang