Update pelan - pelan ya guys ❤️
Jangan lupa Voment dan happy reading ❤️❤️
***
"Gimana, Kak? Mau enggak tolongin Ayah? Gantiin Ayah nyanyi di cafenya om Bryan?" pinta Fagha penuh permohonan.
"Ayah ada pertemuan penting buat konser bulan depan, tapi Ayah udah janji bakal manggung di cafe Om Bryan. Ayah enggak enak kalau benar - benar batalin janji ke Om Bryan, jadi Ayah minta tolong sama Kakak ya buat gantiin Ayah."
Cal mendesah panjang. "Emang Om Bryan mau kalau Ayah digantiin sama Kakak? Kakak bukan penyanyi kaya Ayah loh."
Fagha terkekeh. "Bukan penyanyi tapi subscriber kamu di youtube sebanyak itu? Belum lagi tawaran nyanyi kamu yang tiap hari selalu aja ada 'kan sebenarnya? Tapi kamu aja yang sering tolak tawarannya. Ayah juga udah pernah nawarin kamu buat jadi salah satu penyanyi di label Ayah, tapi kamunya enggak mau."
"Ikut gih, Kak," kali ini giliran sang ibu yang mengeluarkan suara.
"Sekalian malem mingguan deh. Kamu ajak Mario juga enggak apa - apa kok."
"Mario?" tanya Fagha bingung.
"Pacarnya Kakak, Yah!" sahut Gafin tiba - tiba. Putra bungsu Fagha dan Fay itu sedang asyik bermain playstation dengan saudaranya yang lain, Kafin.
"Apaan sih, Dek?" sahut Cal ketus. Namun tatapan justru tak terarah pada Gafin, melainkan adiknya yang lain.
"Pacar baru, Kak?" tanya Fagha sekaligus menggoda putrinya.
Cal kembali mengalihkan pandangannya kepada sang ayah. Baru saja akan membuka mulut, suara Gafin sudah lebih dulu terdengar untuk menyambar jawaban yang seharusnya di berikan Cal kepada sang ayah.
"Enggak baru, Yah!"
Sontak mata Cal melebar. Gadis itu merasa kesal kepada sang adik.
"Dibanding pacar - pacar Kakak yang lain, ini yang paling awet. Enggak tahu deh yang kali ini dikasih pelet apa--"
Brak
Sebuah bantal sofa yang dilemparkan Cal berhasil mendarat di kepala sang adik.
"Aw!" teriak Gafin sambil melemparkan stik playstation dari tangannya. Kepalanya pun menoleh dan menatap tajam sang kakak. Namun, nyali Gafin untuk melawan sang kakak langsung menciut saat melihat tatapan sang kakak yang jauh lebih tajam. Gafin akhirnya kembali mengarahkan wajahnya ke televisi untuk melanjutkan permainanya.
"Tuh Bu, Yah. Lihat sendiri deh si Kakak bar - bar banget ngalahin si oyen di instagram."
"Adek!"
"Udah - udah," ujar Fay mencoba melerai keributan. "Kalian nih enggak bisa tenang ya? Kalem dikit aja gitu kaya Kafin?"
"Kalau aku sama Kaf--"
"Adek, panggilannya...." tegur Fay.
Gafin meringis kecil sambil menoleh ke arah Kafin yang berada di sampingnya. Badannya bergeser hingga tak ada lagi jarak yang memisahkan dirinya dengan saudara laki - lakinya itu.
"Kalau aku sama Mas Kafin sih emang jelas akurnya, Bu. Tapi dia sama Kak Cal juga akur kok, buktinya Kafin bisa betah jadi asisten si Kakak."
"Iya, enggak, Mas?" tanya Gafin memastikan.
Kafin hanya tersenyum kecil dan mengangguk pelan.
"Nah, bisa aja nih yang bikin Kak Cal taubat dari sifat playgirls nya juga karena Kafin," ujar Gafin setelah kembali fokus pada layar di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood
AcciónKisah cinta antara laki - laki dan perempuan, merupakan hal biasa yang memang sudah menjadi naluri bagi setiap orang untuk merasakannya. Lalu, apa yang akan terjadi jika kisah cinta itu melibatkan dua anak manusia yang terikat oleh hubungan darah...