4. Pelindung untuk Caley

1.6K 274 23
                                    

Yuk yang belom pollow akun ini, pollow dulu dong.....

Yang mau pollow ig, yuk pollow @ayinaraai yaaaaaw....

Jangan lupa tekan bintangnya sebelum baca dan komen sebanyak banyaknya, pelase.

Terimakasih dan selamat membaca....

Mas Kafin lagi sibuk stalking ignya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mas Kafin lagi sibuk stalking ignya.......
(Silakan isi sendiri)


"Lo gila apa gimana sih, Dek?" Sesuai dugaan Gafin, kakak perempuannya langsung meluapkan kekesalan terhadapnya setelah Gafin mengutarakan keinginannya.

"Berisik amat sih mulut lo, Kak!" dengkus Gafin kesal.

"Ini cowok - cowok lo kesiksa enggak sih pas cipokan sama lo? Mulut lo kaya kaleng rombeng!"

Sontak mata Cal melebar. Ia langsung memberi cubitan pedas pada perut adik kesayangannya itu.

Cal juga melirik ke arah Kafin yang langsung memalingkan wajah saat mata Cal dan matanya saling bertemu. Ketiganya memang sedang berkumpul di ruang rawat Gafin sembari menunggu Fagha - ayah mereka membeli makanan. Sementara Fay harus lebih dulu meninggalkan Rumah Sakit karena harus bertemu dengan kliennya.

"Aw ... aw!" Gafin mengaduh kesakitan saat Cal mencubit perutnya.

"Sadis amat sih lo jadi cewek!" Gafin menarik tangan Cal dan menyentaknya.

"Heran gue, cowok - cowok itu pada suka sama lo dilihat dari apanya sih?" lanjut Gafin meluapkan kekesalannya pada sang kakak.

"Mulut lo kaya kaleng rombeng, ngomongnya mana pedes banget. Muka jutek kaya kucing enggak jadi kawin, belum lagi cubitan maut lo."

Gafin berdecak. "Heran gue, apa yang mereka lihat dari lo? Cantik doang? Ya elah ... kambing juga dibedakin jadi cantik."

"Gafin!" pekik Cal tak suka. "Lo tuh ngeselin banget sih jadi adek?"

Gafin memandang kakaknya sebal kemudian mendengkus. "Nyadar dong lo jadi orang. Yang nyebelin itu gue atau lo?"

"Pantes aja Kak Chas lebih milih ninggalin kita dari kecil. Mana kuat dia punya adek bar - bar kaya lo! Apa gue perlu nyusul Kak Chas mati dulu biar--"

"Gafin!" tegur Cal. Kali ini ia bahkan kompak menegur Cal bersama adiknya yang lain.

Sontak Kafin dan Cal mengangkat wajah mereka hingga keduanya saling berhadapan. Raut keterkejutan jelas terlihat baik pada wajah Cal maupun Kafin. Hal itu tak berlangsung lama karena Cal lebih dulu memutus kontak mata tersebut.

The BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang