"Makasih ya, By."Gua mengangguk sambil menggendong tas gitar gua dan turun dari panggung. Malam ini gua dapet job di cafe bareng beberapa senior gua.
Gua berjalan ke salah satu meja untuk memesan minuman sambil menunggu Jaehyun yang mau menjemput gua.
Gua menaruh gitar gua di samping meja lalu menyalakan rokok gua. Ya, sebenernya gua masih ngerokok, tapi nggak separah dulu dan nggak semua orang tau. Ashley sama Liv pasti tau, ade-ade gua juga tau, dan tiga temen gua di Bandung. Jaehyun sendiri nggak tau. Lagipula sekarang udah nggak sesering dulu.
"By!"
"H-hey!"
Gua membenarkan posisi duduk gua dan menyambut orang itu dengan senyuman lebar gua. Orang itu duduk di depan gua.
"Ketemu lagi." Katanya sambil menunjukan deretan giginya.
"Lu nyebat?" Tanyanya.
Gua tertawa, "Udah dari SMA kali, Wooseok." Kata gua sambil menaruh rokok gua diasbak, lalu menyesap kopi yang gua pesan tadi.
"Kalo lu masih sama gua waktu itu, udah gua sentil bibir lu, By." Kata Wooseok.
Wooseok, cowok yang harus gua lepasin karna gua lebih memilih teman-teman gua. Hubungan gua nggak lama sama dia karna dia nggak kuat sama gua yang terus-terusan deket sama tiga temen gua.
"Kuliah di mana?" Tanya Wooseok.
Gua menunjuk gitar yang gua taroh di samping meja dengan dagu gua. Gua udau pernah cerita ke Wooseok kalo gua mau ambil jurusan seni musik.
"Jadi toh." Katanya sambil tertawa.
"Gua anak PR." Katanya.
Sebenernya gua nggak nanya karna gua juga sama sekalinggak penasaran sama dia. Nggak ada yang perlu gua tau dari dia lagi.
"Lu tinggal sendiri?" Tanya Wooseok.
"Gua?" Tanya gua, dia mengangguk.
"Sama dua temen gua." Jawab gua, dia mengangguk-anggukan kepalanya.
"Mau gua anter pu-"
Drrt drrt
"Ya?"
"Aku udah di luar, ya."
"Oh iya, iya."
"Buruan ya. Udah malem."
"Tenang bos."
Tut tut tut
Gua menghabiskan kopi gua lalu menggendong tas gua. Gua berdiri lalu mengambil gitar yang gua taruh di samping meja tadi.
"Seok, gua duluan, ya. Udah dijemput." Kata gua sambil berjalan menjauh dari dia.
"By! Rokok lu!"
"Biarin!"
Gua berjalan sambil mengeluarkan permen mint dari tas gua. Gua memakan permen mint itu dan menyemprotkan sedikit parfum sebelum gua masuk ke dalam mobil Jaehyun.
"Hai!" Sapa gua setelah menaruh gitar gua di bangku tengah.
Jaehyun meraih wajah gua lalu mengecup bibir gua sekilas, dia tersenyum dan mengacak-acak rambut gua.
"Lancar?" Tanya Jaehyun, gua mengangguk mantap.
Gua kembali mengambil permen mint gua lalu menawarkannya ke Jaehyun supaya dia nggak ngantuk.
"Bukain dong." Kata Jaehyun.
Gua pun membuka bungkus permen mint tersebut dan memasukan permen mint tersebut ke mulut Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Sign ; Jung Jaehyun
Fanfiction{ 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐨𝐟 𝐔𝐧𝐬𝐩𝐨𝐤𝐞𝐧 } 𝙎𝙞𝙜𝙣 /𝙨ī𝙣/ (𝘕𝘰𝘶𝘯.) 𝘢𝘯 𝘰𝘣𝘫𝘦𝘤𝘵, 𝘲𝘶𝘢𝘭𝘪𝘵𝘺, 𝘰𝘳 𝘦𝘷𝘦𝘯𝘵 𝘸𝘩𝘰𝘴𝘦 𝘱𝘳𝘦𝘴𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘰𝘳 𝘰𝘤𝘤𝘶𝘳𝘳𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘪𝘯𝘥𝘪𝘤𝘢𝘵𝘦𝘴 𝘵𝘩𝘦 𝘱𝘳𝘰𝘣𝘢𝘣𝘭𝘦 𝘱𝘳𝘦𝘴𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘰𝘳 𝘰𝘤𝘤𝘶𝘳�...