"Anjing! Ada panda!"Gua yang baru aja masuk ke dalam rumah Hendery tiba-tiba langsung dihina sama si pemilik rumahn tersebut.
Gua mengeluarkan dompet dari tote bag gua dan melemparkannya ke arah Hendery yang lagi duduk di sofanya.
"Ribut terus kalian." Kata Mingyu.
"Jangan dilempar pake dompet, By. Guanya keenakan." Kata Hendery sambil tertawa.
Gua buru-buru berjalan ke arah Hendery dan mengambil dompet gua walaupun sebenernya isinya nggak ada.
"Ih! Capek banget gua anjing!" Kata gua sambil berbaring di atas sofa Hendery.
Setelah gua jalan berdua sama Mingyu tadi, gua meminta izin Jaehyun buat nginep di rumah Hendery.
"Mata lu kayak panda, By." Kata Hendery.
Gua memutar bola mata gua malas karna gua capek ngedenger orang-orang yang terus-terusan bilang mata gua kayak panda.
Gua menutup mata gua dan coba buat tertidur di atas sofanya Hendery. Gua pengen bisa tidur nyenyak kali ini aja.
"Darby! Lo belum cuci tangan."
Tangan gua ditarik sama Mingyu yang anaknya emang bener-bener menjaga kebersihan. Minseo aja capek karna Mingyu orangnya terlalu bersih.
"Cuciin." Kata gua.
Mingyu nggak memerdulikan candaan gua dan dia tetap mendorong gua ke wastafel rumah Hendery. Bahkan dia mengawasi gua mencuci tangan gua.
"Sela-sela jarinya." Kata Mingyu.
Gua pun menuruti kata-kata Mingyu tadi. Setelah menyelesaikan semua langkah mencuci tangan, gua pun kembali ke sofa Hendery yang menurut gua paling enak sedunia.
Gua menaruh kepala gua di atas paha Hendery dan mencoba untuk tidur. Gua berharap malam ini gua bisa tidur nyenyak lebih lama.
"By, lu ganti baju dulu kek." Kata Hendery.
"Ah, males. Nanti lu bangunin gua aja kalo udah malem banget. Nanti gua ganti baju." Kata gua sambil menutup mata gua.
Baru aja beberapa detik gua menutup mata, pikiran-pikiran buruk lewat lagi di kepala gua. Bahkan tawa jahatnya Jose bisa gua dengar.
Ini alasan akhir-akhir ini gua nggak bisa tidur dengan tenang. Pasti ada aja yang mengganggu pikiran gua. Tiap gua nutup mata pun gua bisa melihat senyum Jose.
Drrt drrt
"By, telfon." Kata Hendery.
Gua membuka mata gua dan bangun dari sofa. Gua mengerjapkan mata gua berkali-kali sebelum melihat siapa yang menelfon.
Jose.
Gua sama Mingyu langsung saling bertatapan. Ini pertama kalinya dia menelfon gua. Gua sendiri nggak tau harus ngangkat telfonnya atau nggak.
Mingyu menadahkan tangannya, memberi kode supaya dia yang ngangkat telfon dari Jose. Tapi, gua menolak.
"Kok nggak diangkat?" Tanya Hendery.
"Tau nih. Temen gua ribet. Gua ngantuk banget." Kata gua sambil bersender di sofa Hendery.
Gua menatap ke layar televisi Hendery yang memutar acara anak-anak. Emang udah kebiasaan Hendery kalo bosen, dia bakal muter acara anak-anak.
Drrt drrt
Rahang gua mengeras saat Jose kembali menelfon gua. Gua pun berjalan ke dekat kolam renang rumah Hendery dan disusul oleh Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Sign ; Jung Jaehyun
Fanfiction{ 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐨𝐟 𝐔𝐧𝐬𝐩𝐨𝐤𝐞𝐧 } 𝙎𝙞𝙜𝙣 /𝙨ī𝙣/ (𝘕𝘰𝘶𝘯.) 𝘢𝘯 𝘰𝘣𝘫𝘦𝘤𝘵, 𝘲𝘶𝘢𝘭𝘪𝘵𝘺, 𝘰𝘳 𝘦𝘷𝘦𝘯𝘵 𝘸𝘩𝘰𝘴𝘦 𝘱𝘳𝘦𝘴𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘰𝘳 𝘰𝘤𝘤𝘶𝘳𝘳𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘪𝘯𝘥𝘪𝘤𝘢𝘵𝘦𝘴 𝘵𝘩𝘦 𝘱𝘳𝘰𝘣𝘢𝘣𝘭𝘦 𝘱𝘳𝘦𝘴𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘰𝘳 𝘰𝘤𝘤𝘶𝘳�...