5.

795 81 10
                                    


"Bye! Besok-besok main lagi, ya."

Gua memeluk Kak Flora setelah berpamitan pulang sama dia. Gua beneran jadi main ke rumahnya setelah dia ngajakin gua main waktu itu.

Gua pun keluar dari rumah Kak Flora dan menunggu Jaehyun yang katanya udah masuk perumahan Kak Flora.

Gua nggak tau kenapa akhir-akhir ini Jaehyun jadi makin protective sama gua. Dulu dia nggak segininya sama gua. Sekarang dia bakal nganter jemput gua terus.

Apa mungkin karna Jose?

"Lah? Darby?"

Gua melihat seseorang yang turun dari mobilnya yang terparkir di seberang rumah Kak Flora. Gua terkejut saat melihat Wooseok yang berjalan ke arah gua.

"Ngapain?" Tanya Wooseok.

"Uh- abis ke rumah temen gua." Kata gua sambil menunjuk rumah Kak Flora yang ada di belakang gua.

Wooseok tersenyum lebar lalu tertawa pelan. Cara dia merapihkan rambutnya sama persis seperti dulu pas SMA.

"Lu sering main ke sini?" Tanya Wooseok.

"Dulu beberapa kali sih gua ke sini." Kata gua.

Wooseok tertawa, "Kok bisa-bisanya gua nggak ngeliat lu, ya? Padahal rumah gua di depan situ tuh." Kata Wooseok sambil menunjuk rumah yang ada di seberang rumah Kak Flora.

Gua membulatkan mata gua karna terkejut sama fakta kalo selama ini gua udah sering lewat rumah Wooseok.

"Mau mampir dulu nggak?" Tanya Wooseok.

"Nggak usah, gu-"

Tin!

"Udah dijemput." Kata gua sambil tersenyum canggung.

Wooseok membalas senyuman gua, "Hati-hati ya, Darby! Besok-besok mampir ke rumah gua." Kata Wooseok sebelum gua naik ke mobil Jaehyun. Gua cuma bisa memberikan jempol untuknya.

Baru aja gua masuk mobilnya Jaehyun, dia langsung menginjak pedal gas mobilnya dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Jae, pelan-pelan." Kata gua.

"Biar cepet sampe rumah. Aku mau istirahat." Kata Jaehyun.

"Tuh, kan. Kalo capek, nggak usah jemput aku. Aku kan bisa balik sendiri, Jaehyun." Kata gua.

Jaehyun sama sekali nggak menjawab perkataan gua. Gua jadi makin takut kalo Jaehyun diem kayak begini. Suasana di mobil juga jadi nggak enak.

Gua nggak ngerti kenapa Jaehyun selalu pake alesan capek kalo diem begini, tapi dia tetep maksa buat nganter jemput gua.

"Tadi temen kamu?" Tanya Jaehyun.

"Iya."

"Temen kampus?" Tanya Jaehyun lagi.

"Bandung."

Padahal gua pengen banget menghindar dari bahasan Wooseok. Gua beneran nggak pengen ngebahas apa pun soal Wooseok.

"Deket?" Tanya Jaehyun lagi.

Kenapa pertanyaan Jaehyun menjebak gitu sih? Gua sendiri jadi bingung jawabnya. Gua aja nggak nganggep Wooseok mantan gua karna dia sama gua itu cuma pacaran dua bulan lebih.

"Aku pernah cerita kan ke kamu dulu, aku pernah pacaran dua bulanan sama cowok. Tadi itu cowoknya." Kata gua jujur.

Jaehyun tersenyum, "Bagus deh kamu bisa jujur." Kata Jaehyun.

Karna gua udah jujur bukan berarti gua udah lega. Malahan gua makin nggak tenang karna kata-kata Vernon pas gua nongkrong sama mereka di Bandung waktu itu.

✔️Sign ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang