10.

652 69 5
                                    


"Liburan semester, lu di sini aja sama dia. Kalo nggak ya di rumah orang tuanya Jaehyun."

"Nggak mungkin di rumah orang tuanya Jaehyun. Yang ada mereka bingung kenapa gua nginep lama-lama."

"Rumah Rose? Dia kan open terus."

"Tetep aja nggak bisa, Gyu."

"Yaudah, bawa dia ke Bandung aja."

"Cu- eh, ada orangnya. Udah dulu."

Tut tut tut


Gua buru-buru menaruh hp gua saat melihat Jaehyun yang baru aja keluar dari kamar tamu rumah gua dengan muka bantalnya.

"Selamat malam! Nyenyak tidurnya?" Sapa gua dengan nada menyindir.

Gua menyindir waktu tidur Jaehyun sebenernya. Dia bisa tidur 12 jam, sedangkan gua cuma bisa tidur 3-5 jam. Karna game.

"Abis telfonan sama siapa?" Tanya Jaehyun.

"Mingyu." Kata gua.

Jaehyun pergi ke dapur untuk mengambil air minum. Dia menyenderkan badannya di counter sambil meminum minumannya.

"Ada apaan?" Tanya Jaehyun.

"Nitip Siomay." Kata gua.

Jaehyun duduk di samping gua dan merangkul gua. Gua menyenderkan kepala gua di atas bahunya Jaehyun.

"Kenapa nggak beli siomay di sini aja? Kan aku bisa beliin." Kata Jaehyun.

"Enakan di Bandung." Kata gua.

Jaheyun menaruh kepalanya di atas kepala gua, tangannya memegang erat tangan gua. Saking nyamannya, gua hampir terlelap.

"By."

"Ya?"

"Aku masih takut." Kata Jaehyun.

Gua mengangkat kepala gua dan melihat Jaehyun tepat di matanya. Gua menyisir rambut Jaehyun dengan jari-jari gua, lalu berhenti di pipi Jaehyun.

"Nggak usah takut. Kamu bakal baik-baik aja." Kata gua sambil tersenyum.

"Cuma aku yang baik-baik aja? Aku juga takut kamu kenapa-kenapa." Kata Jaehyun.

Gua tertawa pelan dan menepuk pipi Jaehyun dengan pelan. Jaehyun sendiri cuma bisa ngeliat gua yang tiba-tiba tertawa.

"Ya aku baik-baik juga. Tenang aja." Kata gua.

"Jangan terlalu banyak mikir." Lanjut gua.

Gua sebenernya pengen bisa ngasih tau masalah Jose ke Jaehyun. Tapi, gua takutnya Jaehyun malah kepikiran terus dan ngedrop.

Gua bakal berusaha keras buat ngejauhin Jaehyun dari segala bahaya, termasuk Jose. Gua juga nggak mau nambah beban pikiran Jaehyun.

"By, kalo ada apa-apa, bilang." Kata Jaehyun, gua mengangguk.

Gua masih mencoba memutar otak gua supaya menemukan jalan yang terbaik buat gua sama Jaehyun.

Pilihan yang dikasih Jose bener-bener nggak masuk akal. Gua nggak bisa milih salah satu dari pilihannya itu.

Gua lupa.

Ada pilihan ketiga, yaitu gua nggak perlu milih dari antara dua pilihan tadi. Tapi, gua sama Jaehyun bakal ngedapetin dua pilihan itu.

Kejam.

"Jae, mandi dulu gih."

"Hah? Emang kenapa?" Tanya Jaehyun.

✔️Sign ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang