19.21Gua sama Jaehyun masih sama-sama diam setelah gua memutuskan buat mematikan hp gua sebelum Jose menelfon gua.
Gua sama Jaehyun menatap lurus, namun sesekali gua sama dia saling lirik. Selama ini gua masih enggan membuka suara. Mungkin dia juga.
"Jadi?"
Akhirnya Jaehyun membuka suara setelah 20 menit gua sama dia diam-diaman di ruang tamu kayak orang bodoh.
"Hmm." Gua cuma menanggapinya dengan berdehem.
"By."
"Iya, kalo mau ngomong, ya ngomong aja. Nanti gua dengerin." Kata gua masih sambil menatap lurus ke depan.
Jaehyun duduk di samping gua, tepat di samping gua. Bener-bener sampai badan gua menempel dengan badannya. Gua pun menjauh sedikit untuk memberi ruang.
"Maaf, By."
"Gua udah maafin lu." Kata gua.
"Ya, terus kenapa masih diem begini? Kan guanya jadi bingung Darby. Lu juga menghindar terus dari gua." Kata Jaehyun.
Dengan cepat gua menarik wajah Jaehyun dan mengecup bibirnya sekilas. Lalu, gua kembali memandangi halaman belakang rumah Jaehyun.
"By."
"By."
Gua mulai memasang muka garang gua dan menoleh ke arah Jaehyun. Jaehyun sedang mendekatkan mukanya ke arah gua.
"Lagi."
Gua memutar bola mata gua, tapi gua tetap mencium Jaehyun sekilas. Gua tersenyum melihat Jaehyun yang tertawa.
"Maaf, ya." Bisik Jaehyun.
Gua mengangguk karna gua benar-benar memaafkan Jaehyun. Gua tau gua bakal kesulitan kalo nggak ada dia. Seminggu yang gua laluin rasanya kosong.
"Aku sampe harus jadiin Mia alesan buat ketemu sama kamu. Soalnya aku nggak punya alesan lain." Kata Jaehyun.
Jaehyun menaruh kepalanya di atas pundak gua dan gua memainkan rambut tebal milik Jaehyun yang selalu berhasil bikin gua gemas.
Baru aja satu minggu nggak kayak begini, rasanya udah rindu banget. Makanya gua bisa memaafkan Jaehyun dengan mudahnya.
"By, aku beneran mi-"
"Asal jangan diulangin. Kamu tau kan aku nggak suka kalo cuma nyampe di omongan doang? Kita berdua sama-sama nggak suka hal kayak gitu, kan?" Kata gua, Jaehyun mengangguk.
"Nah, yaudah. Yang penting dilakuin." Kata gua.
Gua melihat Jaehyun dan entah kenapa gua semakin takut kehilangan Jaehyun apalagi karna kesalahan gua. Gua takut gua ceroboh.
"By, makan yuk. Aku tau kamu belom makan." Kata Jaehyun.
"Dari kemaren." Lanjutnya.
Rahang gua mengeras karna gua kelewat kesal. Kesal sama diri gua sendiri. Harusnya gua nggak lupa buat nyogok Hendery supaya dia tutup mulut. Percayalah, Hendery sama Haechan sama. Cuma Haechan lebih parah.
"Aku bikin soto loh. Tinggal aku panasin." Kata Jaehyun.
Jaehyun berdiri dan berjalan ke dapurnya untuk memanaskan soto yang dia buat entah dari kapan. Gua mengambil hp gua dan menyalakan hp gua setelah beberapa lama mematikan hp gua.
"Oh! Damn!"
Gua melihat beberapa panggilan masuk dari Jose dan dia juga mengirim pesan ke gua setelah beberapa kali mencoba menelfon gua.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Sign ; Jung Jaehyun
Fanfiction{ 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐨𝐟 𝐔𝐧𝐬𝐩𝐨𝐤𝐞𝐧 } 𝙎𝙞𝙜𝙣 /𝙨ī𝙣/ (𝘕𝘰𝘶𝘯.) 𝘢𝘯 𝘰𝘣𝘫𝘦𝘤𝘵, 𝘲𝘶𝘢𝘭𝘪𝘵𝘺, 𝘰𝘳 𝘦𝘷𝘦𝘯𝘵 𝘸𝘩𝘰𝘴𝘦 𝘱𝘳𝘦𝘴𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘰𝘳 𝘰𝘤𝘤𝘶𝘳𝘳𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘪𝘯𝘥𝘪𝘤𝘢𝘵𝘦𝘴 𝘵𝘩𝘦 𝘱𝘳𝘰𝘣𝘢𝘣𝘭𝘦 𝘱𝘳𝘦𝘴𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘰𝘳 𝘰𝘤𝘤𝘶𝘳�...