"Darby!"Gua mengurungkan niat gua untuk menutup pintu saat melihat seseorang yang masuk ke halaman rumah gua. Gua buru-buru menutup pintu dan berlari ke kamar gua setelah tau kalo orang itu adalah Jaehyun.
Gua langsung melompat ke atas kasur gua lalu menarik selimut kesayangan gua sampai leher dan mencoba untuk tidur.
"By?"
Dalam hati gua merutuki diri gua sendiri karna gua lupa mengunci pintu kamar gua. Sekarang Jaehyun bisa lolos ke kamar gua.
"By?"
Gua menutup mata gua rapat-rapat dan berusaha nggak memerdulikan kehadiran Jaehyun di sini. Gua harap gua bisa dengan mudah tidur kali ini.
"Darby..."
Gua bener-bener merasa terganggu sama Jaehyun yang udah menangis di belakang gua. Tapi, gua coba sekuat mungkin untuk nggak membalikan badan gua.
"Is that you, By? You're back." Kata Jaehyun.
Air mata gua akhirnya jatuh setelah mendengar suara serak Jaehyun. Gua menarik selimut gua sampai menutupi kepala gua.
"Forgive me, By."
Tangisan gua semakin menjadi mendengar suara serak Jaehyun di belakang. Gua benci denger suara tangisan dia.
"By, look at me, By."
"Leave me alone."
Gua terpaksa menurunkan selimut gua sampai di leher karna gua udah mulai kehabisan oksigen. Gua nggak bakalan menurunkan selimut gua sampai bawah karna gua nggak mau mengekspos memar gua di hadapan Jaehyun.
"By, put your ring on, By." Kata Jaehyun.
Gua yang nggak bisa tertidur karna merasa terganggu sama keberadaan Jaehyun pun akhirnya membuka mata gua lebar-lebar. Gua sama sekali nggak mau membalikan tubuh gua buat menghadap Jaehyun.
"I was really mad, By. I didn't mean like that." Kata Jaehyun.
"You were right. We can't work it out." Kata gua sambil menahan tangisan gua.
Di belakang, gua bisa mendengar Jaehyun yang kembali menangis. Mendengar tangisannya tersebut akhirnya berhasil membuat gua menjatuhkan air mata gua lagi.
"By, we can fix everything." Kata Jaehyun.
Dengan sangat terpaksa gua membuka selimut gua dan bangun dari kasur gua lalu berjalan ke arah Jaehyun.
"By."
Gua sedikit terkejut melihat Jaehyun yang keliatan berantakan. Kantung matanya terlihat sangat jelas dan mukanya sedikit bengkak.
"By?"
Mata Jaehyun bergetar saat melihat luka dan lebam yang ada di tubuh gua. Dia meraih tangan gua untuk melihat lebam gua lebih dekat.
"Don't touch me. I'm not a vir-"
Mata Jaehyun membulat dan tangannya reflek melepas tangan gua yang baru saja dia pegang. Gua terpaksa harus membohongi Jaehyun kali ini.
"Go ahead! Say anyhting you want." Kata gua bertepatan saat air mata gua yang jatuh ke pipi gua.
Jaehyun mengambil langkah mundur sambil menatap gua dengan tatapan tidak percayanya. Air matanya jatuh ke pipinya dan berhasil membuat hati gua teriris.
"You're fucking lying. I can tell that you're lying right now." Kata Jaehyun.
Gua menundukan kepala gua dan tersenyum simpul. Gua nggak bisa membodohi Jaehyun lagi kali ini, dia lebih pintar dari gua.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Sign ; Jung Jaehyun
Fanfic{ 𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐨𝐟 𝐔𝐧𝐬𝐩𝐨𝐤𝐞𝐧 } 𝙎𝙞𝙜𝙣 /𝙨ī𝙣/ (𝘕𝘰𝘶𝘯.) 𝘢𝘯 𝘰𝘣𝘫𝘦𝘤𝘵, 𝘲𝘶𝘢𝘭𝘪𝘵𝘺, 𝘰𝘳 𝘦𝘷𝘦𝘯𝘵 𝘸𝘩𝘰𝘴𝘦 𝘱𝘳𝘦𝘴𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘰𝘳 𝘰𝘤𝘤𝘶𝘳𝘳𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘪𝘯𝘥𝘪𝘤𝘢𝘵𝘦𝘴 𝘵𝘩𝘦 𝘱𝘳𝘰𝘣𝘢𝘣𝘭𝘦 𝘱𝘳𝘦𝘴𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘰𝘳 𝘰𝘤𝘤𝘶𝘳�...