bab 44

3.4K 143 7
                                    

" Bimaaaa cepetan siniii , lama banget sih " Teriak ocha dari dalam kamar

Sedangkan bima, ia terus berlari menaiki anak tangga untuk menemui ocha,

Semenjak ocha hamil, bima lebih sering banyak dirumah ketimbang pergi kesekolah, ocha sudah menyuruh bima agar sekolah, tapi bima selalu menolak dengan alasan " Aku pengen jadi papi yang baik " Ucap bima membuat ocha memutar bola matanya malas, bima tetap bima, tetap pada pendiriannya

Saat sudah sampai di kamar, bima langsung saja memberikan sup ayam sesuai permintaan ocha..,

Ocha menatap mangkuk berisi sup itu dengan datarnya, rasanya ocha ingin sekali muntah melihat sup buatan bima, selera makannya sudah hilang
Apa hormon ibu hamil kaya gini ya batin ocha

Ocha mendorong mangkuk itu ke arah bima

" Mmm, aku ga jadi makan deh bim " Ucap ocha

Bima tersentak seketika, bagaimana bisa ocha menolak sup nya, sedangkan ocha sejak tadi merengek ingin di buatkan sup olehnya

Tapi bima paham akan itu,
Bima menghela nafas nya pelan, setelahnya ia mengangguk pelan

" Yaudah aku taruh lagi ke dapur ya " Ucap bima dingin

Sebelum bima beranjak dari duduknya, ocha lebih dulu menahan tangan bima

" Kamu ga marah kan bim " Ucap ocha
Bima menggeleng seraya tersenyum ke arah ocha

Melihat itu, ocha kembali tersenyum
Ternyata hamil itu enak ya, selalu di manjain, ga pernah di marahin juga hihi batin ocha

Lama ocha menunggu bima kembali, tapi laki laki itu belum juga kembali ke kamar nya, ocha terlihat kesal, ia bangun duduknya niatnya ingin menyusul bima, tapi ia urung kan saat ocha sadar kursi roda miliknya tidak ada di kamar ini

Bima menyimpan nya di kamar bawah,
Jika kalian bertanya kenapa ocha ada di lantai atas, itu karna ocha ingin melihat sunset dari atas balkon,
Tentu bima membawa ocha ke kamar nya dulu, sebelum ocha tidak bisa berjalan

Sudah 1 jam lebih, tapi bima belum juga kembali, ingin sekali rasanya ocha berterriak memanggil suaminya itu, tapi ia teringat kata kata via ibunya
Jangan teriak teriak, kalo urat suara kamu putus gimana, mau kamu

Ocha menggeleng cepat, saat pikirannya kembali mengingat ucapan via,

Tapi tadi, ocha berteriak begitu kencang, ah sudahlah lupakan saja, ocha khilaf pikirnya

Ocha yang sudah bosan terus duduk bersandar di tempat tidur pun, merosot kebawah, terduduk di lantai, lalu ia merangkak seperti bayi, sesekali ia meringis merasakan salah satu kakinya begitu ngilu, tapi apa boleh buat, ini yang bisa ocha lakukan untuk sampai ke lantai bawah

Sampai di depan pintu, ocha diam sejenak, menahan rasa sakit di kakinya, setelahnya membuka pintu dan kembali merangkak,

Sesampainya ocha di atas tangga, ocha kembali terdiam, bagaimana caranya agar ia bisa sampai di bawah dan mencari dimana bima suaminya,

Ocha terus memikirkan cara, sampai mata nya ta sengaja meliha mahendra ayah mertuanya sedang berjalan menuju ruang tamu, dengan cepat ocha memanggilnya,

Mahendra yang merasa terpanggil pun melihat ke arah sumber suara

Dan begitu terkejut, saat ia melihat ocha tengah merangkak menuruni tangga, dengan cepat mahendra menghampiri ocha dan membantu nya berjalan dengan cara merangkul pundak ocha..,,

Rita yang menata makan malam pun ikut terkejut saat melihat suaminya tengah menuntun menantunya

" Lohh ocha, kursi roda kamu kemana ko ga di pake " Ucap rita

NIKAH SAAT SMA ( SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang