NIKAH SAAT SMA ( SELESAI)

bab 47

" Awwww sshhh " Ringis ocha

" Kenapa nak " Tanya via dengan wajah khawatir

" Perut ocha sakit bu " Ucap ocha

" Lohh, kan usianya belum 9 bulan nak " Ucap via

" Mungkin kram aja bu " Ucap via

" Sekarang masih sakit " Tanya via, ocha menggeleng

Usia kandungan ocha saat ini sudah masuk usia 7 bulan, ocha yang sudah mulai kesulitan dalam beraktivitas pun hanya bisa pasrah berdiam diri di kamar, sesekali menonton TV sekaligus melihat ibunya yang tengah mengerjakan rumah

Ada rasa tidak tega dalam hati ocha, ingin sekali ocha membantunya, tapi ocha ingat dengan kondisinya saat ini

Saat ocha tengah menatap layar bergambar, dengan memegang toples berisi cemilan, ocha di kagetkan dengan suara dering handphone miliknya

Dengan segera ocha mengambil benda pipihnya dan melihat siapa yang vidio call, siapa lagi jika bukan bima

Ocha segera menyentuh tombol hijau untuk terhubung

" Kenapa bim " Tanya ocha

" Kamu lagi ngapain sayang " Tanya bima

" Aku lagi nonton tv, kenapa? " Tanya ocha

"Hehe ga papa sih, pengen tau aja " Ucap bima terkekeh

" Ishh kamu itu, kirain ada apa " Ucap ocha jutek

" Kamu udah makan " Tanya bima

" Udah tadi pagi bim " Ucap ocha enteng

" Sekarang sayang " Ucap bima

" Hehe, belum bim " Ucap ocha

"  Yaudah aku mau makan dulu ya, aku matiin nih " Lanjut ocha

" Awas kalo bohong ya kamu " Ucap bima

" Hmm, ga janji sini " Ucap ocha

" Ck, yaudah matiin, kamu jangan sampai lupa makan ya " Ucap bima

" Dadah sayng " Ucap ocha, bima membalasnya

Setelah telfon terputus, ocha kembali melanjutkan acara nonton TV yang tertunda ta lupa cemilan yang masih setia dalam pelukannya,

Ocha menghiraukan bima yang menyuruhnya makan, ocha tidak perduli, toh bima tidak ada disini

30 menit sudah ocha menghabiskan waktunya dengan menonton TV, sampai ia lupa jika sebentar lagi bima akan pulang dari sekolahnya

" Kayanya ada yang bohongin aku nih " Ucap seseorang dari belakang

Ocha menoleh, saat di lihat ternyata bima, ia menghampiri ocha dengan tatapan dingin dengan kedua tangan yang ia masukan di saku celananya

" Bim, kamu udah pulang " Tanya ocha

" Kenapa, ga boleh aku pulang kesini hemm " Tanya bima

" Bukan gitu, maksu.. " Ucap ocha terpotong

" Kenapa kamu bohong " Ucap bima dingin

" Bohong apa sih " Ucap ocha

" Kamu lupa ya, tadi aku nyuruh kamu makan   , tapi kenapa kamu ga makan " Ucap bima masih dengan tatapan datarnya

" Aku makan kok bim " Alibi ocha

" Aku tadi nelfon ibu loh " Ucap bima

" Ish, iya iya aku ga makan tadi, tapi aku ngemil, nih abis 1 toples " Ucap ocha seraya memberikan toples kosong ke arah bima

" Tapi ini ga baik buat bayi kamu ocha " Bentak bima

" Kamu kenapa sih bim, bentak aku " Ucap ocha dengan wajah yang sudah berkaca kaca

" Udah deh , jangan jadi childish " Ucap bima

" Terserah " Ucap ocha seraya membawa kursi rodanya pergi ke kamar

Sementara bima hanya mengacak rambutnya frustasi , entah kenapa hari ini bima merasa sangat kesal sehingga ocha menjadi pelampiasannya, bima berjalan cepat untuk menyusul ocha

" Maaf, bukan maksud aku buat bentak kamu tapi itu bener ga baik buat kamu sayang " Ucap bima lembut

" Aku ngerti bim, maafin aku juga ya " Ucap ocha

Bima mengangguk, setelahnya membawa ocha kedalam dekapannya

" Kita makan sekarang ya " Ucap bima, ocha mengangguk

Bima mendorong kursi roda ocha kembali ke ruang tamu

" Kamu tunggu di sini, aku ambi makan buat kamu dulu " Ucap bima

" Ganti baju kamu dulu bim " Ucap ocha

" Ga perlu, besok kan libur " Ucap bima setelahnya pergi

" Loh, bim kamu udah pulang " Tanya via

" Iya bu, bima pulang cepet " Ucap bima

" Pulang cepet apa bolos " Tanya via

" Ck, ngga lah bu, aku kan mau jadi ayah, jadi ga boleh bolos bolos " Ucap bima

" Pintar " Ucap rita

" Oiya bu, aku mau ambil makan buat ocha " Ucap bima

" Kamu tunggu aja di depan, ibu bawain sekalian punya ibu juga " Ucap via

" Ga usah bu, bima aja " Ucap bima

" Yaudah kalo gitu, ibu ambilin dulu ya " Ucap via , bima mengangguk

Mereka pun akhirnya makan bersama, dengan bima yang menyuapi ocha, begitu juga dengan ocha yang menyuapi bima, sedangkan via hanya bisa menggelengkan kepalanya,
Di dalam hati via, sebenarnya ia sedih, ia teringat dengan alex, sudah 1 bulan ini alex pergi ke Swis untuk menyelesaikan tugas nya, via hanya bisa berdoa, semoga ke dua anaknya akan selalu bahagia

Jangan lupa vote dan comen

Aku mau tanya deh..,

Dari part pertama sampe part yang ini gimana sih

Seru ga?

Comen ya gaes, supaya aku tau wkwkw

Tunggu part selanjutnya ya