bab 52

2.7K 135 5
                                    

Sudah 3 hari sejak kematian fathar putra kecilnya , ocha selalu mengurung dirinya di dalam kamar, bahkan ocha dan bima pisah kamar
Ocha yang memintanya dengan alasan " Ingin sendiri " , bima yang mengerti hanya bisa meng'iya'kan
Bima tau ocha sangat terpukul, tapi ia juga terpukul, bima hanya bisa terlihat tegar di hadapan keluarga nya, meski sebenarnya dia yang paling rapuh

Saat ini bima tengah berdiri di depan kamarnya dan ocha..,, sudah beberapa kali bima mengetuk nya tapi tidak ada jawaban dari ocha ,  bima menghela nafas nya pelan, mencoba sabar menghadapi istrinya

Hingga bima mendengar suara pecahan kaca dari dalam kamar, dengan cepat bima mengetuk pintu kamar ocha, kali ini lebih kencang, tetap tidak ada jawaban, sampai bima mendobrak pintu kamarnya

Bima membulatkan matanya saat ia melihat ocha tengah menyayat lengannya menggunakan pecahan kaca , darah terus menetes dari pergelangan tangan ocha, bima berlari menghampiri ocha dan membuang pecahan kaca ke luar jendela

" Lo gila ya hah " Bentak bima

" Lo mau mati dengan cara kaya gini, di mana otak lo cha " Lanjut bima,

" Iya, gua mau mati bim, gue mau nemenin anak gue di surga, gua yakin dia pasti sendirian disana, gue mau nemenin dia bim " Ucap ocha pelan

" Dia disana ga sendiri cha, ada orang orang yang sayang sama dia disana, kita harus ikhlas cha " Ucap bima

" GUE GA IKHLAS BIM, DAN GUA MAU NYUSUL ANAK GUE, BIARIN GUE MATI BIM "  Teriak ocha sangat kencang

Plakkkkk
1 tamparan tepat mengenai sudut bibir ocha,

" Berhenti bersikap bodoh cha " Ucap bima dengan tatapan tajam

" Lo ga akan ngerti bim, rasanya kehilangan orang yang kita sayang, sakit bim " Ucap ocha pelan

" Lo pikir cuma lo yang ngerasa kehilangan fathar hmm? Gue juga cha, gua ayah nya, gue juga terpukul, tapi gua berusaha buat ikhlas " Ucap bima

" Lebih baik lo keluar dari sini bim, gue mau sendiri " Ucap ocha dingin

" Ngga "

" Pergi bim, please " Lirih ocha

" Gue bilang ngga ya ngga cha " Ucap bima

" PERGII!!! " Teriak ocha

" Mau sampai kapan lo kaya gini terus cha " Ucap bima, tetap pada posisinya, bima tidak mau meninggalkan ocha sendiri di kamar, ia takut ocha akan melakukan hal bodoh lagi

" Sampai gue mati " Ucap ocha

" Kalo gitu kita mati sama sama " Ucap bima

" Lo jangan mati, biar gua aja " Ucap ocha

" Please, jangan bersikap kaya anak kecil cha, lo harus ikhlas, Allah lebih sayang fathar di banding kita " Ucap bima pelan

" Kenapa bim, kenapa allah titipin dia di rahim gue, setelah lahir Allah ambil dia lagi " Ucap ocha

" Gue ga tau, dan gue minta lo ikhlas cha , apa lo ga kasian liat anak kita sedih karna ayah juga ibunya ga ikhlas dia pergi " Ucap bima , ocha menggeleng

Ocha merutuki dirinya, ia begitu menyesal , ocha berjanji akan mengikhlaskan putra kecilnya, mungkin benar yang di katakan bima, Allah lebih sayang dia, hingga Allah mengambilnya kembali,
Ocha sadar, ia hanya jadi perantara saja, karna semua hanya milik Allah

Ocha memeluk bima, menangis di pundak bima, bima tentu membalasnya dengan sangat erat, mencium kepala ocha lama,

" Aku tau kamu wanita kuat sayang " Bisik bima

















Hulllaaaaa
Aku come back lagi wkwkw

Ada yang kangen ga sama cerita aku yang ini?

Semoga ngga ya hihi

Oh iya gaes, author baru sadar
Dari awal cerita bima manggil rita dengan sebutan mami, dan ocha manggil via dengan sebutan bunda, kenapa jadi beda ya wkwkw

Maafkan author ya,

Tapi

Gimana kalo manggil nya sama kaya di part pertama

Setuju gga?

Setuju aja deh ya  wkwkw

Jangan lupakan vote dan comen kalian

Sampai Ketu lagi gaesss




Sayang kalian 😘😘

NIKAH SAAT SMA ( SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang