bab 50

3.1K 136 7
                                    

Di atas kursi rodanya, seorang ibu muda tengah melihat bayi mungil yang berada dalam ruangan melalui kaca jendela, ibu itu tersenyum tipis dengan mata yang sudah berkaca kaca., ingin sekali rasanya ia memeluk putra kecilnya, menciumi setiap wajah bayi mungilnya, tapi kondisi yang menjadi penghalang baginya, kini ia hanya bisa melihatnya melalui jendela ruang rawat bayi

" Kita ke kamar lagi ya " Ucap via

" Aku masih pengen disini " Ucap ocha dingin

" Kondisi kamu masih lemah nak " Tegur via , ocha diam tidak menjawab ia tidak perduli dengan kondisinya,

" Sayang, nanti bima nyariin kamu gimana " Tanya via alibi , ocha tetap tidak menjawab

" Kasian dia nak, pulang sekolah cape, nyariin kamu " Ucap via , mendengar ucapan via, ocha mulai luluh dan mengangguk

Via kembali mendorong ocha ke kamar rawat nya, di sepanjang jalan koridor ocha tetap melamun, memikirkan nasib bayinya yang sangat lemah, ia tidak bisa membayangkan jika ia kehilangan bayinya, mungkin hidupnya akan hancur, tapi ocha tidak putus asa, ia terus berdoa untuk  bayinya

Saat via hendak mendorong ocha masuk ruangan, tiba tiba ada yang memanggil namanya, ocha yang merasa terpanggil pun menoleh ke belakang, dan mendapati teman temannya yang sedang berjalan ke arah nya, lila, Linda, Mitha, Gavin, aldi juga bima suaminya

Ocha tersenyum senang, akhirnya ia bisa bertemu kembali dengan sahabatnya

Ocha memeluk erat ketiga sahabatnya , melepas rasa rindu nya

" Gue kangen sama kalian " Ucap ocha

" Apa lagi kita, kangen pake banget malahan " Ucap mita, mereka mengangguk senang

" Eh cha, mana ponakan gue , pasti ganteng kaya gue " Ucap Gavin sombong

" Halah, muka kaya kantong kresek aja di bilang ganteng " Ucap Linda

" Tapi eneng suka kan sama abang Gavin " Ucap Gavin seraya menarik turunkan alisnya

Mereka terkekeh, termasuk via yang sedari tadi diam, menyaksikan teman teman putri nya

" Kita di dalem aja, ga baik ngobrol di tengah jalan " Ucap via

" Iya tante " Ucap semua

" Biar bima aja bu yang dorong ocha " Ucap bima

" Yaudah, ibu mau beli minuman, ibu titip ocha sama kalian ya " Ucap via

" Siap tante "

Bima menggendong ocha lalu membantunya bersandar di sandaran tempat tidur

Ocha tersenyum tipis saat ia melihat bima tengah menatapnya, jantung berdetak 2 kali lipat dari biasanya
Meski sudah lama ia menikah dengan bima, tapi mereka masih terlihat malu malu, tapi suka malu maluin

" Eh bim, mana anak lo " Tanya aldi

" Dia di kamar bayi, kondisi dia lemah karna lahir prematur " Ucap bima

" Lo sabar ya bim, mudah mudahan anak lo baik baik aja " Ucap mita

" Bdw nama anak kalian siapa? " Tanya Linda

" Muhammad fathar putra Abimana "

" Itu nama apa kereta api, panjang bner " Gumam Gavin

" Heh, ngomong apa lu tadi " Ucap bima

" Hehe, sory bos, kirain ga denger " Ucap Gavin terkekeh


Saat mereka sedang asik bercanda, via datang dengan membawa beberapa minuman juga camilan

" Wah, tante ga usah repot repot  " Ucap Gavin

" Gapapa, kalian pasti haus habis becanda kan " Ucap via

" Ibu ngapain beliin buat mereka, mereka punya kaki bisa beli sendiri " Ucap bima jutek

" Kita itu kan tamu, tamu itu raja harus di layanin " Ucap Gavin

" Anjir banget lo ya " Ucap aldi, semua terkekeh kecuali ocha

Ocha sedari tadi hanya diam, menatap ke depan dengan tatapan kosong, entahlah apa yang sedang ia pikirkan..,

Bima yang sadar pun, tersenyum paham, bima duduk di brangkar ocha  memeluk tubuh ocha dari samping

Bima tau apa yang sedang istrinya pikirkan,

Bukan cuma ocha yang merasa sedih, tapi dirinya juga

Bima hanya berharap semua akan baik baik saja












Aku come back gaes

Maafkan kalo cerita ini sedikit kurang enak di baca wkwkwk

Mentok sampai disni

Maaf ceritanya pendek

Jangan lupa vote dan comen

Sampai ketemu part selanjutnya

NIKAH SAAT SMA ( SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang