bab 63

2.3K 129 0
                                    

" Gimana bim, apa kamu udah nemuin bukti itu " Tanya mahendra

Bima menggeleng lemas " Belum yah, sampai sekarang ocha belum percaya sama Bima " Ucap Bima

" Sabar nak, bunda percaya kamu pasti bisa " Ucap rita

" Gimana kalo kita minta bantuan alex, siapa tau dia bisa bantu masalah ini " Ucap via

Ya, via saat ini tengah berada di kediaman mahendra, karna rita menyuruh via untuk datang ke rumahnya tanpa sepengetahuan ocha tentunya

" Setuju, alex bisa kita andalkan vi " Ucap rita

Tiba tiba, Bima teringat sesuatu

" Apa jangan jangan orang yang mau ngancurin rumah tangga aku, orang yang sama yang dulu nyelakain ocha " Ucap Bima

" Bener apa yang kamu bilang bim, dulu ocha sempat kecelakaan, bukan kecelakaan tapi ada orang yang sengaja nyelakain ocha " Ucap via

" Sekarang kamu telfon alex vi, suruh dia pulang ke Indonesia hari ini juga, biar aku yang pesan tiketnya " Ucap mahendra, via mengangguk

Setelah menghubungi alex, via pamit pulang karna ocha terus menelfon nya

Sampai dirumah, via berlari kecil menemui ocha di kamarnya, benar saja dugaannya, ocha tengah menimang azka yang terus saja menangis

Dengan cepat via mengambil alih azka dari ocha, via berusaha untuk membuat azka tenang dan berhenti menangis, tapi usahanya sia sia, azka malah semakin kencang

" Mungkin dia kangen sama ayah nya cha " Ucap via

Ocha hanya diam, apa mungkin yang di katakan via itu benar,

" Kamu jangan egois sayang, azka butuh ayahnya sekarang " Ucap via

Ocha masih diam, terus memikirkan perkataan ibunya,
Benar apa yang di katakan via, mungkin azka nangis karna rindu terhadap ayahnya ,  ocha belum siap untuk bertemu Bima kembali tapi ia tidak ingin egois mementingkan dirinya sendiri

Ocha berjalan ke arah nakas dan mengambil benda pipih miliknya

" Hallo "

".... "

" Azka nangis terus, bisa kesini "

"... "

" Oke, di tunggu "

Tutt, panggilan tertutup secara sepihak, ocha melempar handphone nya ke tempat tidur

Ocha menghela nafas nya pendek, mau tidak mau ia harus kembali menemui Bima, karna cuma ini agar azka mau berhenti menangis

25 menit berlalu,

Bima akhirnya sampai di rumah via, dengan perasaan khawatir Bima masuk tanpa izin ke kamar ocha

" Kenapa azka nangis terus bu " Tanya Bima

" Kayanya dia kangen sama kamu bim, soalnya dari tadi ga berenti nangis " Ucap via

" Biar aku yang gendong " Ucap Bima seraya mengambil alih azka dari via

Via menatap ocha yang tengah berdiri di balkon kamarnya, via ingin menghampiri ocha tapi Bima menahannya

" Biar aku aja bu, aku mau bicara sama ocha " Ucap Bima

" Yaudah, ibu ke bawah dulu kalo ada apa apa panggil ibu " Ucap via seraya pergi meninggalkan ocha juga Bima

Dengan langkah pelan, Bima menghampiri ocha dengan terus menggendong azka yang sudah tertidur, benar yang di katakan via, azka merindukan ayahnya

Ocha merasa dirinya egois, hingga ia terus menyalahkan dirinya sendiri

Tepat di belakang ocha, Bima menepuk pundak ocha pelan, membuat sangat empu menoleh ke belakang setelahnya kembali pada posisi awal

" Makasih udah mau dateng, dan maaf udah ganggu kamu " Ucap ocha tanpa melihat Bima

" Ini kewajiban aku, aku ayahnya
Dan aku ga ngerasa di ganggu sama kalian, karna aku sayang sama kalian " Ucap Bima

" Cha, please percaya sama aku, aku ga ngelakuin itu, aku ga kenal perempuan itu, kamu harus percaya sama aku cha " Lanjutnya

" Apa perlu aku cari perempuan itu dan bawa dia di hadapan kamu, " Tanya Bima

Ocha menggeleng, " Ga perlu bim, aku udah bilang sama kamu, aku bakal percaya kalo kamu punya bukti nya kan " Ucap ocha mulai terisak

" Sebentar lagi cha, sebentar lagi aku bakal dapet bukti itu " Ucap Bima

" Azka tidur, kamu tidurin dia di kamar nya " Ucap Bima, ocha mengangguk dan mengambil alih azka dari Bima, setelahnya pergi ke kamar azka

Sedangkan Bima, ia masih duduk di balkon sambil melihat ramainya jalanan di bawah sana

Saat ocha ingin kembali menemui Bima, via lebih dulu memanggil ocha

" Kamu pikirkan ini baik baik sayang, kalo kamu pisah, apa kamu ga kasian sama azka, kalo dia sudah dewasa dia akan bertanya dimana dan siapa ayahnya, apa kamu tega azka besar tanpa seorang ayah " Jelas via membuat ocha kembali menitiskan air matanya

" Ocha cuma perlu bukti bu, ocha juga ga mau pisah sama Bima, ocha cuma mau mastiin aja bu, ocha ga mau kaya gini terus " Ucap ocha mulai terisak

" Sekarang kamu temuin Bima, dengerin penjelasannya, setelah itu terserah kamu mau gimna nantinya " Ucap via seraya pergi meninggalkan ocha sendri

Ocha masih diam dengan isak tangis yang mulai terdengar 1 ruangan bawah, dengan cepat ocha menghapusnya dan kembali menemui Bima dan memintanya penjelasan













Sesuai janji
Aku balik lagi kan,

Ini bukan double up, tapi lanjutan dari cerita part sebelumnya

Vote dan comen 

Besok aku balik lagi sama part yang lebih seru dan bikin kalian penasaran

Tunggu ya

Bay

NIKAH SAAT SMA ( SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang