25.

1.9K 181 3
                                    

****

Berlari menyusuri kolidor rumah sakit, tidak perduli dengan bisikan bisikan pedas dari orang orang yang mekihatnya. Dengan tangan yang diborgol seragam sekolah yang berwarna putih sudah tidak berbentuk lagi kotor kumuh dan terdapat bercak bercak darah. Seulgi tidak memikirkan penampilannya yang berantakan, yang dia pikirkan hanyalah mommy-nya. Bagaimana keadaan mommy nya kenapa ini bisa terjadi kenapa kecelakaan ini menimpa mommy nya kenapa tidak padanya saja?? Pikirnya.

Ya, tak lama ayahnya pergi dari kantor polisi seseorang menghubungi ke ponsel seulgi yang ditahan polisi, dengan berat hati polisi mengatakan pada seulgi bahwa mommy-nya mengalami kecelakaan parah dalam perjalanan ke kantor polisi.

Sampai diruangan ICU seulgi berdiri dengan nafasnya yang tersenggal karena berlari, tak perduli tatapan tajam dari ayahnya tak perduli dengan keadaan disekitarnya fokusnya hanya pada ruang ICU yang terdapat mommy-nya yang sedang ditangani dokter.

Muak dengan keberadaan seulgi disana, Daesung berdiri dan dengan cepat mencengkram kerah baju seulgi lalu menghempaskannya ke dinding sampai terdengar ringisan dari seulgi. Tapi tidak didengar oleh daesung, dia bahkan dengan kuat mencengkram kerah baju seulgi ahh bukan dia mencekik seulgi. Seulgi? Dia hanya diam, bagaimana dia bisa membalas sedangkan tangannya saja diborgol, belum lagi dia lemas karena kejadian dia yang dihajar habis habisan oleh ayahnya di kantor polisi tadi.

Melihat kejadian itu, para petugas polisi dengan sigap melerai mereka, mereka mencoba melepaskan seulgi dari cengkraman kuat ayahnya namun nihil ayah seulgi seperti kerasukan tenaganya sungguh sangat kuat. "Dengar!!!! Jika anda tidak mau melepaskannya saya akan bertindak lebih!!!" Tegas petugas seembari mengeluarkan pistolnya. tak ingin menjadi seperti seulgi yang berakhir dipenjara, daesung melepaskan cengkramannya dengan kasar yang membuat seulgi langsung terduduk.

Sudah hampir 2 jam mereka menunggu, namun belum ada tanda tanda dokter keluar dan memberitahukan kondisi yoona, doa terus saja seulgi ucapkan memohon agar ibunya baik baik saja. Tak berselang lama, dokter diikuti seorang suster keluar dari ruangan dengan ekspresi yang tak bisa dijelaskan. "Dok bagaimana istri saya" daesung dengan cepat menghampiri dokter begitupun seulgi.

Dokter menggeleng dengan lemah "maaf, tapi dia sangat lemah dan terlambat sampai disini" jawab sang dokter.

"Anni....anni dokter!!!" Lirih seulgi tak bisa menahan air matanya.

"Lakukan sekali lagi dokter. Aku akan bayar berapapun! Kau mau berapa? akupunya semuanya 100 juta 200? Berapa?!! Cepat katakan aku akan memberikannya dan selamatkan istriku!!!" Teriak daesung. Dokter hanya menggeleng pelan.

"Maaf tuan, berapapun anda membayar itu tidak akan membuatnya berhasil. Permisi" jawabnya lalu pergi meninggalkan seulgi dan yang lainnya.

Dengan langkah pelan seulgi memasuki ruangan tempat ibunya berada, meninggalkan daesung yang terduduk dilantai dan menangis.

"M....mom..."panggilnya pada ibunya yang sudah terbujur kaku.

"Bangunlah. Hukum aku seperti biasanya jangan diamkan aku jangan seperti ini. Bangunlah" ucapnya sembari mengguncangkan tubuh ibunya dengan tangannya yang terborgol.

"Mom...bangunlah, aku belum memberimu penjelasan dengan semua ini. Aku....aku terjebak, bukan aku....mom bangunlah!!!" Ucapnya terbata dan sedikit berteriak diakhir kalimatnya.

Menjatuhkan kepanyanya di ceruk leher sang ibu memeluknya dengan susah payah kerena borgol sialan itu, menangis? Seulgi bahkan mengeluarkan semua airmatanya, masih dengan tangisannya dia memohon agar ibunya bangun seperti di drama drama yang pernah ia tonton. Bangun bangun dan bangun, hanya kata itu yang seulgi ucapkan.

Masih setia memeluk ibunya dan terus mengucapkan kata bangun, tak lama ada tarikan kasar di bahunya sangat kasar dia menyingkirkan seulgi dari sana dan membuat seulgi terjungkal kebelakang. "KAU!!!! INI SEMUA SALAHMU!! JIKA SAJA KAU TIDAK MEMBUAT ULAH! INI SEMUA TIDAK AKAN TERJADI!!" teriak daesung menunjuk seulgi. Tatapan tajam dan kebencian terlihat jelas dimatanya. Seulgi? Dia hanya terduduk, menangis dan menerima semua yang dikatakan daesung padanya. Salahnya? Iya, ini salahku kenapa aku tidak berhati hati dan tidak menjaga barangku sampai akhirnya aku tidak mengetahui ada benda terlarang dalam tas ku!!! Batinnya.

****

Esok harinya, dengan pakaian tahanan masih dengan tangannya yang diborgol dan dua orang petugas yang menjaganya, seulgi datang menghadiri pemakaman ibunya, penuh kesedihan dan air mata disana. Ayahnya tidak mau melihat seulgi bahkan sebelumnya dia mendorong seulgi kebelakang untuk meninggalkan tempat itu, namun dengan keras kepalanya seulgi dan bantuan dari kerabat yang datang seulgi bisa diam disana, sehun dan ibunya? Seulgi tidak memikirkan mereka saat ini, fokusnya hanya tertuju pada pemakaman ibunya. Seulgi berdiri didepan melihat bagaimana peti ibunya dimasukan ke tanah dan dengan perlahan orang orang menutup dan menimbunnya dengan tanah sampai peti itu hilang dan hanya menampakan gundukan tanah merah dengan nisan bertuliskan nama ibunya. Seulgi? Dia sudah menangis bahkan sebelum datang ke tempat pemakaman.

Peelahan orang orang yang hadir mulai meninggalkan tempat pemakaman. Yang tersisa hanyalah seulgi, daesung, jeongyeon dan nayeon oh dan tak lupa juga dua orang polisi yang menjaga seulgi disana. Hanya diam dan menatap lurus nisan bertuliskan nama istrinya daesung pasrah dia masih tak menyangka ini semua akan berakhir seperti ini. Dan ini, ini terjadi karena anak sialan itu!! Batinya. Tak ingin terjadi keributan didepan makam istrinya dengan langkah terburu dan penuh emosi daesung meninggalkan seulgi dan tak berselang lama disusul oleh 2yeon.

"M-mom...?" Lirihnya sembari memegang nisan ibunya. Menatap kearah dua orang petugas memohon agar meninggalkan dirinya sebentar saja. "Kumohon, aku tidak akan lari lihatlah" ucapnya pelan dengan mengangkat tangannya yang diborgol. Diam sebentar, petugas itu mulai beranjak dari makam yoona dan meninggalkan seulgi. "Gomawo.." ucap seulgi pada petugasnya.

"mom...?" Ucap seulgi disela tangisnya. Dia mengusap nisan bertuliskan nama Yoona.

"Wae? W..wae??"
"Kenapa meninggalkanku disini?"
"Appa? Dia sudah tidak perduli denganku"
"Apa kau juga begitu?"
"Kau marah padaku mom?"
"Jika marah, berikan aku hukuman seperti dulu...kenapa kau harus pergi jauh seperti ini?"
"Siapa yang akan menyiapkan seragamku? Yang merawatku? Membuatkan sarapan untukku?"
"Apa kau sangat membemciku??"
"Mianhae....a..aku. aku anak yang tidak berguna"
"Hhhhhh appa benar mom, aku membunuhmu" ujarnya dengan seringaiannya.
"Aku membunuhmu?? Hhaaa" tawa dan tangisnya bersatu.
"Yaak!!! Kang seulgi!!! Wae?? Kenapa kau bodoh?!!!! Lihatlah karena kebodohanmu ibumu meninggal!!! Dasar bodoh!! Berengsek!!!" Teriaknya frustasi.
"Mati kau!!! Mati saja kau kang seulgi!!!!!" Teriaknya lagi sembari mencekik lehernya sendiri.

Mendengar teriakan seulgi, dua orang petugas segera brlari untuk menenangkannya dan melepaskan cekikan dilehernya sendiri. "Hey!!! Tenanglah!! Kau bisa mati!!" Ucap salah seorang petugas setengah teriak. "Biarkan!! Biarkan aku mati!!! Aku membunuh ibuku!! Biarkan aku juga mati!!!" Teriak seulgi memberontak.


===>>>>>

FriendZone❤🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang